Tuesday, October 30, 2012

Gerrard: Hanya Ada Satu Tim Yang Bermain Sepakbola Di Kota Ini

Liverpool - Laga panas Derby Merseyside yang berlangsung akhir pekan lagu menyisakan beberapa kisah menarik yang patut diperbincangkan. Terlepas dari keputusan kontroversial wasit yang menganulir gol dari Luis Suarez, ada beberapa hal yang juga menjadi perhatian penting sang tamu, Liverpool.

Adalah sang kapten, Steven Gerrard yang mengkritik permainan keras Everton. Beberapa tekel dan diving pasukan David Moyes tersebut sangat disesalkan Gerrard. Namun hal yang terpenting adalah Gerrard melihat permainan bola-bola panjang Everton yang sangat merusak keindahan Derby itu sendiri.

Tak hayal, pria 32 tahun tersebut menganggap Everton layaknya Stoke City yang mengandalakan bola-bola jauh bukan taktik bola bawah atau daerah. "Aku pikir kita bermain fantastik dan menghadapi tim yang mirip dengan Stoke City. Tiap kali mereka mendapatkan bola, selalu datang dengan bola-bola tinggi. Everton bermain efektif dengan taktik tersebut karena mereka memiliki pemain yang besar." jelas Gerrard yang dilansir oleh Sky Sports.

Lebih lanjut, Gerrard menilai Liverpool adalah satu-satunya tim yang bermain sepakbola pada Derby karena Everton telah merusaknya. "Kita memiliki skuad yang muda dan kuat. Hanya ada satu tim yang datang untuk bermain sepakbola dan itu adalah ita. Everton tidak lebih baik dari kita." tutupnya.

Gerrard turut mengomentari peran Raheem Sterling dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, bocah 17 tahun tersebut telah menunjukkan kekuatan fisiknya meski bermain dalam laga sekeras Derby Merseyside. "Sterling bermain fantastisk. 17 tahun dalam sebuah Derby melawan tim yang bermain bola-bola jauh, aku pikir dia sangat cemerlang." pandang Gerrard.

Monday, October 29, 2012

Gerrard: Kalau 'Mungkin' Jadi Pedoman, Kapan Wasit Inggris Bisa Adil?

Liverpool - Kecewa, begitulah gambaran perasaan Steven Gerrard setelah timnya ditahan imbang Everton 2-2. Bukan masalah hasilnya, namun mengenai keputusan wasit yang memimpin.

Dua keputusan kontroversi dikeluarkan sang pemimpin pertandingan Andre Marriner di babak pertama. Yang pertama saat menganulir gol Luis Suarez dan yang kedua adalah membiarkan bola keluar lapangan yang berujung gol penyama kedudukan untuk Everton.

Mengenai dianulirnya gol Suarez, Gerrard yakin itu murni kesalahan wasit setelah dalam tayangan ulang pemain asal Uruguay tersebut masih dalam posisi onside. "Aku telah melihatnya lagi dan kita merasa kecewa karena itu adalah murni gol. Kita seharusnya berhak atas tiga poin." ucap Gerrard yang dilansir Telegraph.

"Tidak ada yang terjebak offiside dan ini sulit untuku aku jelaskan. Orang yang bisa menjelaskan hanya hakim garis. Aku bertanya kepadanya setelah pertandingan apakah ada yang offiside dan dia menjawab 'sepertinya'. Itu tidak cukup." jelasnya.

Lebih lanjut pemain 32 tahun tersebut menambahkan bahwa seharusnya wasit bertindak tegas dan teguh dalam menetapkan keputusan. "Kalau setiap keputusan didasarkan oleh kalimat 'Kita pikir ya', kita dalam masalah. Hakim garis jelas salah. Keuntungan dari keraguan tersebut adalah untuk pemain lawan." kritik Gerrard.

Mengenai gol kedua Everton, Gerrard bersikeras itu seharusnya tidak perlu terjadi apabila hakim garis melihat bola tersebut sudah keluar dari lapangan. "Untuk gol kedua, itu jelas lemparan ke dalam untuk kita. Hakim garis memberikan lemparan ke dalam untuk kita tetapi wasit berpandangan berbeda. Dia memberikan Everton bola tersebut dan karena itulah gol kedua mereka lahir." cetusnya.

Friday, October 26, 2012

Everton, Sentuhan Biru Dalam Hidup Steven Gerrard (Part 2)

Steven Gerrard melakukan debut Merseyside Derby dengan cukup mulus karena baru masuk setelah Liverpool sudah unggul 3-2 dan bermain selama 19 menit. Hebatnya, saat melakukan debut Merseyside, Stevie G sama sekali tidak canggung. Tekel-tekel ganas berhasil dia lancarkan demi jaga skor.

Beberapa menit terakhir, Stevie G muda melakukan penyelamatan gemilang dengan menggagalkan peluang dari Danny Cadamarteri di depan gawang. Kaus Danny Cadamarteri hampir sobek ditariknya saat rebutan bola di dalam kotak penalti Liverpool. Dan di akhir pertandingan Stevie G meminta maaf. "Itu adalah kesempatanku merasakan suasana Derby Merseyside dan aku tidak ingin 'Si Hidung Biru" menghancurkan akhir pekanku." kenangnya.

"Meski hanya bermain selama 17 menit, aku berhasil membuat tanda kalau mulai saat itu aku menjadi salah satu peserta Derby Merseyside. Aku melepas banyak tekel, hampir merobek kaus Danny Cadamarter dan membuang bola dari kakinya di kesempatan terakhir. Anfield meledak saat peluit ditiupkan. Aku bahkan merayakan keberhasilanku menghalau gol penyama kedudukan untuk mereka. Aku merasa seperti pemenang dalam pertandingan tersebut meski aku saat itu statusnya hanya sebagai pemain muda dan pemain pengganti. Tetapi tidak ada cara yang lebih baik selain menang untuk mereka daripada memastikan mereka memiliki hak untuk menjadi besar kepala. Sekarang para penggemar bisa percaya kepadaku karena aku adalah seorang penggemar juga seperti mereka. Aku hanya bermain 19 menit tetapi kakiku mengalami keram parah saat kembali ke ruang ganti. Tetapi aku sangat bangga di hari itu." kisah Gerrard.

Keberhasilan Stevie G pada debut Merseyside Derby di musim 1998/99 berubah total menjalani bencana pada Derby keduanya, semusim kemudian. Adalah kartu merah pertamanya yang menjadi 'bad moment' bagi Stevie G. Bermain sebagai gelandang bertahan, Stevie G menghajar Kevin Campbell. Liverpool pun kalah 0-1 dan dua pemainya, Steven Gerrard dan Sander Westerveld diusir oleh wasit karena pelanggaran dan bersitegang.

Ketika keluar dari lapangan pun, Steven Gerrard seperti memasuki sebuah neraka besar dengan jutaan cacian yang menghujaminya. "Kartu merah pertamaku datang di menit terakhir saat kita kalah 0-1 di Anfield, Aku merasa memainkan peran penjahat saat itu. Tensi saat itu meninggi saat Francis Jeffers & Sander Westerveld diusir wasit sebelum aku melepaskan tekel ganas untuk Kevin Campbell. Aku bermaksud menaikkan kakiku lebih tinggi untuk menjaga tubuhku dari sergapan Kevin Campbell tetapi apa daya justru itu bencananya. Dari tempat kejadian hingga pintu menuju lorong Anfield, tidak ada 25 yards, aku merasa melihat neraka di depanku yang siap menghukum." jelasnya.

Lucunya, selesai pertandingan. Steven Gerrard malah makan malam bersama Kevin Campbell di sebuah restoran dan itu diakui Stevie G. "Aku mengaku salah karena terlalu bersemangat untuk tampil bagus. Tetapi untuk meredakan suasana, aku segera cari makan malam. Tebak siapa yang aku temui dan aku ajak makan malam bersama? Kevin Campbell!. Aku langsung meminta maaf kepadanya secara pribadi karena aku tidak melihatnya setelah pertandingan. Bisa saja sih dia persulit masalah ini kalau dia ingin. Tetapi jujur, dia sosok yang hebat dan kita berjabat tangan pada saat itu." ungkap Gerrard.

Merseyside Derby pada musim 2000-2001 menjadi Derby yang mungkin tidak akan dilupakan Gerrard. Sebuah gol cantik bersarang ke gawang Everton. Mendapatkan umpan dari sisi kiri, Steven Gerrard langsung melepaskan bola silang ke pojok kiri gawang Everton. Namun ada kisah menariknya.

Sebelum mencetak gol, Stevie G mengaku dilempari koin kecil, sosis mateng yang sudah dimakan dan disiram kopi oleh pendukung Everton. Makanya tidak heran kalau selebrasi 'Can You Hear Me, Sucka??" ala Steven Gerrard pada pertanding an tersebut cukup menarik perhatian.

"Aku disiksa oleh pendukung Everton sepanjang pertandingan. Mereka melempar kopi dan sosis yang sudah dimakan ke arahku. Bahkan aku kena timpuk sebuah koin yang mendarat di hidungku. Namun aku menghiraukan semua halangan tersebut. Itu sangat menyakitkan. Tetapi satu-satu hal yang Anda bisa lakukan adalah membuat tim mereka tersiksa. Dan itu yang aku lakukan. Aku membidik pojok kiri atas gawang Everton dan selebrasiku bukan sepenuhnya karena instingku karena sudah aku rencanakan. Selebrasiku itu seperti aku ingin berkata "Lempar apapun yang kalian ingin...tetapi maaf ya ini reaksiku"." tuturnya. Intinya sih jangan kalian membalas kejahatan seseorang. Tapi balaslah dengan pembuktiaan yang sakitnya 100x lipat dari kejahatannya.

Steven Gerrard total telah bermain sebanyak 27 kali di Derby Merseyside. Suka dan duka, baik dan buruknya pernah Gerrard rasakan. Namun memberikan kemenangan untuk Liverpool atas Everton menurut Stevie G sama saja memberikan modal kebanggaan untuk fans saat memulai hari Senin. Karena, Stevie G berpikir jika LFC menang, penggemar tidak perlu menyiapkan alasan-alasan yang tidak maksud akal di hari Senin saat kerja. "Mengalahkan Everton selalu membuatku senang karena aku tahu apa yang para penggemar rasakan saat memulai hari Senin mereka. Karena pada hari Senin saat kerja, mereka harus menghadapi rekan-rekan mereka sendiri yang merupakan pendukung Everton." ujar Gerrard.

Stevie G tidak mempermasalahkan Everton masih bisa finish di papan klasemen akhir liga karena Liverpool masih punya rekor kemenangan dari mereka. "David Moyes sukses mendaratkan Everton di atas kita pada klasemen akhir EPL dalam beberapa kesempatan. Itu menyakitkan memang. Tetapi kita masih memiliki rekor kemenangan lebih bagus dan itu sangat berarti banyak. Aku selalu berharap bisa mencetak gol melawan Everton dan aku memiliki kenangan manis kalau aku sudah mengatasi mereka. Mengalahkan Everton memang tidak memberikan garansi posisi bagus di akhir musim tetapi kemenangan seperti memberikan lompatan besar. Pertandingan seperti vs Everton atau Manutd, sebagai pemain aku merasa bertanggung jawab dalam mewujudkan mimpi penggemar bahkan lebih." tutupnya.  

Everton, Sentuhan Biru Dalam Hidup Steven Gerrard (Part 1)

Steven Gerrard dan Everton. Dua hal yang berbeda dengan kutub prestasi yang berbeda pula. Sebelum kita mulai, kita akan jabarkan dulu statistik pertemuan Steven Gerrard dengan Everton dalam kurun waktu 14 tahun terakhir bersama Liverpool.

Dalam 14 tahun (15 musim), Steven Gerrard telah tampil sebanyak 27 kali untuk Liverpool di Derby Merseyside dengan torehan 8 gol (+1 hattrick). Dua kartu merah berhasil Stevie G dapatkan kala melakoni laga Derby Merseyside. Salah satu diantaranya merupakan kartu merah pertamanya.

Pada pertandingan terakhir di Anfield yang berakhir 3-0 untuk LFC, Stevie G mencetak hattrick dengan shooting accuracy 100 persen. Laga Derby Merseyside terakhir menjadi laga Derby terbaik Steven Gerrard sepanjang karirnya. Dirinya sangat puas dengan penampilannya

Yang lebih membanggakannya lagi, Gerrard kala itu berhasil respon nyanyian nyeleneh 'Steven Gerrard baby' dari para Evertonian via hattrick. Steven Gerrard puas karena berhasil membungkam nyanyin Steven Gerrard's baby yang justru ditujukan untuk keluarga besar Gerrard itu sendiri.

"Secara pribadi, malam itu sangat spesial untukku. Aku mencetak hattrick dan mampu melakukan hal itu adalah prestasi tertinggiku. Salah satu golku saat itu berhasil menghujam mulut-mulut penggemar Everton yang mengolok-ngolok keluargaku dengan lagu itu. Lagu itu seperti membuat diriku terinspirasi untuk mencetak hattrick dan aku berhasil melakukannya. Bahkan aku ingin membalasnya dengan 'Pulang sana dan nyanyi sepuasnya, tetapi ingat siapa yang mencetak hattrick yaaaa'" ungkap Gerrard.

"Aku bermain bagus vs Everton dalam beberapa tahun tetapi malam itu sangat memuaskan. Tetapi sekarang, aku harus memulainya lagi. Kalau Anda selalu bangga dengan raihan prestasi terlalu, itu hanya membuat Anda berhenti dan kembali ke masa lalu saja." jelasnya.

Namun seberapa dekat sih hubungan Steven Gerrard dengan Everton?

Tentu kalian masih ingat cerita di balik foto Steven Gerrard berseragam Everton yang sampai saat ini masih dipermasalahkan penggemar Everton. Paman dari Stevie G yang membuatnya sempat berkostum Everton. Kala itu Stevie G memenangkan kompetisi yang hadiahnya mejeng di Goodison.

Bahkan, Ayah Stevie G, Paul sempat marah besar karena Pamannya membuat Stevie G berkostum Everton meski bukan sebagai pemainnya. Namun anak kecil mana sih yang tidak ingin dapat hadiah mejeng gratis bersama trofi klub meski itu adalah dari kubu yang bertentangan?

Namun itu adalah terakhir kalinya Stevie G berkostum Everton. Selebihnya, sejak usia sembilan tahun dirinya secara tekun mengenakan kostum Liverpool. Believe it or not justu Everton yang sempat mengejar-ngejar Stevie G saat dia baru masuk akademi Liverpool. Potensi yang jadi perhatiannya. Pada suatu malam, ayah Stevie G mendapatkan telepon dari akademi Everton untuk bernegosiasi barangkali anaknya bisa mereka angkat jadi pemain.

Bahkan sejak malam itu, Ayah Stevie G seperti diteror kubu Everton agar menyerahkan anaknya kepada mereka. "Aku tidak sadar saat ayahku berkata Everton tertarik denganku karena aku masih sangat kecil untuk memilih klub mana yang aku ingin bela. Arah hidupku, jalan yang aku akan ambil dan opsi yang aku pilih semuanya dimulai dari hari itu. Aku hanya seorang bocah berusia 8 tahun saat tu. Tetapi sebuah api cinta telah dinyalakan sejak itu. Dukungan dari Liverpool tidak menghentikanku untuk menjajal bermain untuk klub lain karena aku bisa membandingkan mereka dengan Liverpool. Tetapi saat bermain untuk mereka, aku tidak mendapatkan perasaan yang sama, dan cinta yang sama dengan yang aku dapatkan bersama Liverpool." ujar Gerrard.

Meski itu, Stevie G tidak berusaha menyembunyikan rahasia kalau dirinya pernah ikutan trial bersama Everton. Dia bukan pendusta. Karena dirinya rela untuk trial bersama Everton agar ayahnya dapat melepas beban pikiran dari tekanan-tekanan itu. "Everton sangat ingin menawariku kontrak tetapi mereka tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk itu. Mereka menekan ayahku sepanjang waktu untuk memastikan aku bermain dengan mereka dan pada akhirnya aku melakukannya. Aku ikutan uji coba bersama mereka agar beban pikiran yang Ayah tanggung akibat tekanan itu berkurang." akunya.

Saat trial bersama Everton, Stevie G hanya bermain selama setengah babak sebelum digantikan anak-anak lainnya yang menunggu antrian. Stevie G sampai sekarang tidak tahu mengapa dirinya hanya dimainkan setengah babak oleh Everton saat trial. Mungkin mereka menyesal sekarang. karena dulu Stevie G mengalami masalah dengan pertumbuhan, pada usia 8 tahun badannya kecil dan hanya memiliki tinggi 120 cm saja. Bahkan karena tubuh kecilnya tersebut, Steven Gerrard pernah ditolak masuk SSB Lilleshall. Salah satu sekolah bola paling beken saat itu. "Aku bermain untuk mereka pada hari itu dan digantikan keluar di babak kedua. Aku tidak tahun mengapa. Aku pikir mereka muak dengan permainanku tetapi aku ingat saat itu banyak anak-anak lainnya yang ingin mencoba kemampuan mereka. Aku heran. Mereka berbulan-bulan memintaku untuk bermain bersama mereka tetapi pada hari itu, mereka mengeluarkanku dari lapangan" tambah Gerrard.

Kalau kalian berpikir Stevie G trial bersama Everton tanpa izin dari Liverpool. Itu salah besar. Justru Liverpool yang menyuruhnya mencari pengalaman. Namun kepala akademi saat itu, Steve Heighway hanya mewanti-wanti ayah Stevie G agar tidak melepaskannya ke klub lain karena Liverpool butuh Stevie G. "Steve Heighway senang karena aku bisa mengikuti uji coba dengan tim lain untuk memperlihatkan dan mengetes kemampuanku. Tetapi Steve selalu menitipkan sebuah pesan kepada ayahku. Dia berkata "Jangan lakukan kebodohan karena kita butuh dia". (Continue)

Gerrard: Europa League Masih Panjang

Liverpool - Kemenangan tipis 1-0 atas Anzhi Makhachkala kembali memunculkan semangat baru bagi The Reds, Liverpool. Sebuah sontekan Stewart Downing ke gawang Anzhi juga membawa aura positif jelang laga Derby Merseyside, akhir pekan ini.

Salah satu yang berbahagia adalah Steven Gerrard. Sang kapten ternyata sudah memprediksi kemenangan ini sebelum pertandingan dimulai. "Kita senang dengan tiga poin ini. Misinya sebelum pertandingan adalah untuk memenangkan bagaimanapun cara kita menang." jelas Gerrard yang dilansir Sky Sports

Pria 32 tahun tersebut yakin timnya ini mampu berbicara banyak di ajang Europa League musim ini meski masih panjang. "Manajer berkata di awal musim kalau kita akan mencoba dan memenangkan semuanya. Ini adalah kompetisi yang berat, ini kompetisi yang panjang dan Anda akan menggunakan skuad tetapi dia yang memutuskan untuk memilihi tim yang kuat dan akhirnya para pemain menyelesaikan pekerjaan ini." tambahnya.

Stevie G akan kembali memimpin rekan-rekannya pada Derby Merseyside pada Minggu mendatang. Semangat baru dan kekuatan baru jadi modal utamanya untuk menghancurkan sang tentangga.

Thursday, October 25, 2012

Gerrard: Aku Bangga Jadi Pemimpin Negaraku

Liverpool - Asosiasi Sepakbola Inggris atau yang dikenal sebagai FA tidak akan lama lagi merayakan hari jadi mereka yang ke-150. Banyak kenangan indah dan kenangan buruk telah dilalui asosiasi sepakbola pertama di dunia tersebut.

Kebanggan pun sering kali menyelimuti masyrakat Inggris sendiri meski tidak sedikit pula mereka dikecewakan dengan aksi timnasnya. Salah satu yang merasa sangat bangga adalah Steven Gerrard.

Gelandang Liverpool dan Inggris ini mengaku sangat bangga melihat dirinya telah menjadi seorang kapten untuk tim yang sebentar lagi akan merayakan hari ulang tahunnya. Meski belum sempat mencicipi gelar apapun selama berkostum The Three Lions, pria 32 tahun yang menjadi kapten utama setelah John Terry terlibat masalah tersebut menganggap memimpin semua negara merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Dilansir Daily Mail, Gerrard mengungkapkan perasaannya tersebut. "Ini adalah sebuah sumber dari kebanggaan yang sangat besar untuk menjadi kapten negaraku dan untuk menjalani peran ini pada tahun signifikan adalah hal yang fantastik." ungkap Gerrard.

"Sejarah dari sepakbola di negara ini adalah hal yang besar dan ini merupakan sebuah hal yang menakjubkan kalau organisasi ini akan berusia 150 tahun, tahun depan." tambahnya.

Lanjutnya, Gerrard melihat pentingnya merayakan hari jadi organisasi ini karena bersama FA, dirinya telah banyak mengalami hal-hal yang cukup manis dalam karir sepakbolanya. "Sepakbola sudah berada di kehidupanku sejak kecil dan penting kalau kita merayakan kesempatan dan keuntungan dari sebuah pertandingan sepakbola." pandang Gerrard.

"Sepakbola membawa kebahagiaan untuk semua orang dan ketika aku keliling dunia sebagai sepakbola, tidak ada negara seperti kita yang lebih bersemangat dan antusias." jelasnya.

Steven Gerrard pun dipastikan akan mengawal pasukan The Three Lions pada partai hari jadi FA, Februari tahun depan melawan Brazil di Wembley.

Monday, October 22, 2012

Daniel Craig: Gerrard Cocok Jadi James Bond

London - Steven Gerrard dan Daniel Craig, dua sosok fenomenal dengan latar yang berbeda. Gerrard jauh dikenal sebagai kapten Liverpool dan Inggris yang telah banyak meraih prestasi baik klub maupun individual. Sementara itu Daniel Craig adalah aktor handal asal Inggris yang telah sukses membintangi tiga film James Bond, Casino Royale, Quantum of Solance dan yang terbaru Skyfall.

Namun pernahkah Anda berpikir jika suatu hari nanti Craig mewariskan ilmu-ilmunya kepada pria 32 tahun tersebut agar bisa tampil dalam film terbaru Bond?

Inilah yang menjadi saran Craig untuk sang kapten. Menurut dia, Gerrard pantas untuk menggantikannya perannya sebagai James Bond di film-film selanjutnya. "Aku tidak berpikir kalau aku bisa terus bermain sebagai James Bond. Tetapi Steven Gerrard bisa bermain dalam satu film Bond yang bagus" ucapnya yang dilansir Daily Star.

Craig menambahkan sosok Gerrard yang merupakan seorang pemimpin fantasis memberikannya pandangan kalau tidak ada yang tidak mungkin jika gelandang Liverpool tersebut bisa bermain sebagai James Bond. "Serius, dia adalah pemimpin yang bagus. Siapa yang tahu (Stevie G jadi James Bond)" yakin Craig. Tertarik, Stevie G?

Gerrard: Ayah dan Ibu, Aku Cinta Kalian (Part 2)

Gerrard pun tidak ingin semua orang tahu ada apa dengan kedua orang tuanya tersebut. Bahkan pelatihnya sendiri tidak tahu masalah tersebut. Hanya satu orang yang Gerrard percaya, orang yang dia bisa cerita banyak hal tentang orang tua dan keluh kesahnya. Dia adalah Danny Murphy.

Karena Gerrard tahu bahwa Danny Murphy mengalami hal yang sama. Orang tua Murphy berpisah ketika dirinya masih kecil. "Danny adalah sosok yang luar biasa. Aku mungkin tidak dapat bertahan seperti sekarang ini tanpa dia" kenang Gerrard.

Permasalah Gerrard dengan Houllier & masa depan kedua orang tuanya berlanjut hingga akhir musim. Bahkan Houllier dan Gerrard sempat 'panas' Sangking kesalnya dengan penampilan Gerrard, Houllier membeberkan bahkan mengkritik Gerrard di depan para jurnalis setelah laga vs Basel.

Yang membuat marah Gerrard adalah Houllier menyebut Gerrard "Dia bersikap layaknya Raja Sepakbola". Dan itu menyebar di media. Beberapa pemain Liverpool seperti Robbie Fowler dan Jamie Redknapp penasaran apa sih yang terjadi dengan Gerrard dab Houllier saat itu.

Bahkan, sempat terlintas dalam pikiran Gerrard sendiri untuk 'menghabisi' manajernya sendiri karena telah berkomentar yang negatif. Untung ada Jamie Redknapp yang mencegah Gerrard untuk bertindak di luar batas kepada manajernya sendiri. Masalah mulai sedikit terurai.

Gerrard: "Aku sangat ingin pergi ke Melwood dan melabrak Houllier di depan mukanya"

Redknapp: "Be sensible. Hati-hati kalau ngomong. Jangan pergi ke sana dan berlaku seperti itu. Itu bisa membunuhmu"

Komentar panas Houllier tentang Gerrard pun segera menyebar luas di media. Pagi harinya, giliran ayahnya yang mengetahui masalah itu. Ayahnya Gerrard pun merasa sangat bersalah telah membuat karir anaknya terpuruk akibat masalah dengan istrinya. Dia ingin menolong anaknya.

Paul: "Apa yang terjadi, Stevie? Apakah ini karena masalah antara ayah dan ibu di rumah? apa Houllier mengerti hal ini?"

Gerrard: "Aku nggak kasih tahu"

Paul: "Ini kesalahan ibu dan ayah. Ayah akan bicara ke Houllier"

Gerrard: "Jangan!"

Paul: "Ayolah Stevie. Ayah apa kamu yang jelaskan ke dia?"

Gerrard: "Aku tidak mau. Aku sedang kecewa. Aku merasa dijebak"

Paul: "Ok, kasih ayah nomernya Houllier."

Gerrard: "Tidak"

Paul: "Yasudah, ayah akan ke Melwood dan bertemu dengannya sekarang juga"

Ayahnya Gerrard pun segera melaju ke Melwood untuk berbicara dengan Houllier perilah masalah keluarganya dan bagaimana Gerrard bisa terbawa. Sesampainya di Melwood, Ayahnya Gerrard langsung bertemu Houllier dan asistenya, Thompson. Tidak ada yang bisa menghentikannya untuk cerita.

Paul: "Ini masalah aku dan istriku, Julie. Gerrard tidak terlibat sama sekali. Saya berharap anda mengerti"

Houllier: *terdiam.

Houiller terdiam karena merasa bersalah telah 'nge-bully' Gerrard di media dan di klub saat Gerrard dalam masalah internal keluarganya. Sesaat setelah ayahnya Gerrard bicara panjang lebar tentang masalahnya kepada Houllier, Gerrard pun dipanggil oleh Houllier. Dalam pertemuannya bersama Houllier yang dihadiri ayahnya, Gerrard menerima permintaan maaf Houllier yang telah berkomentar yang tidak-tidak.

Gerrard pun lega akhirnya masalah yang selama ini membebani dirinya mulai berkurang. Dirinya pun berterima kasih kepada ayahnya. "Ayahku adalah orang yang paling mengenal diriku dibanding dengan orang-orang terdekatku lainnya. Terima kasih, ayah" ucap Gerrard.

Meski Gerrard gagal menyelamatkan kedua orang tuanya dari perceraian tersebut, Gerrard semakin dekat dengan ayahnya sejak itu. Belakangan diketahui salah satu penyebab kedua orang tuanya bercerai salah satunya tentang uang keluarga. Dan ini yang Stevie G sesali.

Hubungan Gerrard dan Gerard Houllier pun semakin membaik hingga pada musim 2003/2004, Gerrard diberikan mandat untuk menjadi kapten tim. "Aku sangat berhutang banyak dengan apa yang Gerard lakukan kepada karirku" ungkap Gerrard.

Perceraian kedua orang tuanya pun dijadikan Gerrard sebagai pelajaran saat dirinya sekarang membangun keluarga bersama Alex Curran. Bagi Gerrard, uang bukan segalanya. Uang bisa dicari. Namun keharmonisan keluarga, sekali rusak, sulit untuk kembali seperti dulu lagi. Bakti Stevie G kepada orang tuanya yang terakhir terekspos saat dirinya mempersembahkan medali Liga Champions-nya untuk ayahnya. Namun perceraian orang tuanya tersebut membuat Gerrard sekuat sekarang. Mental dia secara personal sudah terlatih dari hal-hal itu.

Gerrard: Ayah dan Ibu, Aku Cinta Kalian (Part 1)

Steven Gerrard terlahir dari keluarga yang cukup sederhana untuk ukuran keluarga Inggris. Menempati sebuah rumah tingkat di kawasan Bluebell State, Liverpool. Ayahnya, Paul adalah seorang pekerja industri. Dia juga seorang mekanik meski tidak punya bengkel. Ibunya, Julie hanya ibu rumah tangga. Gerrard juga tinggal bersama kakaknya, Paul Gerrard Jr dan mereka berdua sangat bersahabat dengan komputer jadul dan sepakbola.

Gerrard dulu juga tinggal berdekatan dengan kedua kakeknya, Tony dan Sidney. Namun Sidney saat itu terkena stroke stadium empat. Sempat dirawat di rumah sakit, keluarga Gerrard tidak sanggup membiayai perawatan Sidney. Maka itu, keluarga Gerrard memutuskan rawat alan. Bahkan dulu keluarga Gerrard sempat mendapatkan peringatan dari pemerintah setempat. Yang isinya sangat memperihatinkan.

Karena stroke, Sidney mengalami lumpuh seumur hidup. Dan karena keluarga Gerrard tidak sanggup untuk membiayai diperingati pemerintah kota. Kalau mereka tidak dapat merawat kakeknya Stevie G tersebut, pemerintah akan mengambil paksanya dan menempatkannya dalam sebuah rumah panti.

Stevie G sangat sayang sama kakeknya yang satu ini. Bahkan dia hampir selalu menemani kakeknya tersebut minum teh bersama. Karena dari kakeknya, Sidney, Gerrard selalu mendapatkan banyak hadiah. Bahkan kaus bola dan sepatu bole Gerrard pertama dibeliin kakeknya. "Kakek sangat baik banget sama aku dan Paul. Dia selalu memastikan aku memiliki semuanya" ungkap Gerrard dalam bukunya, My Autobiography.

Ibunya selalu ingin Gerrard menjadi seorang guru. Bahkan Stevie G sendiri ingin bekerja bersama ayahnya kalau sepakbola bukan jalan hidupnya. Namun, sepakbola nyatanya masih menjadi jalan hidupnya dari dulu, sekarang dan masa depan. Stevie G pun tidak berpikir tentang hal lain.

Namun kebahagian Steven Gerrard bersama ayah dan ibunya tampak berakhir di musim gugur 2002. Permainan Steven Gerrard di pertengahan musim 2002-2003 memburuk. Dia berkali-kali diperingati oleh Gerard Houllier dan beberapa rekannya. Puncaknya ketika melawan Spurs di Anfield, 26 Oktober 2002. Gerrard ditarik keluar oleh Houllier karena bermain dengan sangat buruk.

Reaksi Gerrard saat ditarik keluar pun seperti kebanyakan pemain muda yang masih labilnya dan dia pun mengakui saat itu. "Ketika aku ditarik keluar, aku langsung menuju ruang ganti. Aku membanting pintu, melempar sepatu. Semuanya hancur untukku" jelas Gerrard.

Houllier saat itu berpikir Gerrard sedang mengalami krisis mental karena jadwal liga yang ketat sekali saat itu. LFC juga bermain di Liga Champions. Houllier saat itu langsung mengirim dokter tim untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Namun Gerrard menolak untuk dikorek lebih dalam. Kebrutalan Gerrard di ruang ganti dan selama beberapa hari ke depan membuat Houllier naik darah dan memberikan sanksi displin untukknya.

Sejak itu pula, Gerrard menjadi penghuni babak cadangan selama dua pertandingan ke depan. Media pun mencari-cari ada apa dengannya. "Aku sangat egois tetapi aku ingin melakukan yang terbaik untuk Liverpoo. Dan aku tidak bisa kalau manajer meninggalkanku di bangku cadangan" katanya.

Beberapa hari sebelum melawan FC Basel, Gerrard digiring oleh beberapa staf pelatih LFC dan Houllier untuk diintrogasi secara detail. Phil Thompson, Joe Corrigan, Alex Miller, Sammy Lee dan Gerard Houllier menjadi satu tim yang mengorek lebih dalam masalah Gerrard. Dari kritikan tajam dan pertanyaan pribadi dilemparkan kelimanya untuk mengintrogasi Gerrard yang saat itu sedang tidak ingin ditanya-tanya.

Gerrard merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Dirinya pun memberontak. Namun akhirnya dirinya bisa menjawab pertanyaan semuanya. "What the fuck was going on? Bahkan pelatih kiper pun menyudutkanku dengan pertanyaan seperti itu" kesal Gerrard. Namun apa sih sebenarnya permasalahan yang membuat Steven Gerrard menjadi tidak terkontrol seperti itu?.

Adalah perceraian ayah dan ibunya Steven Gerrard. Konflik keluarga di dalam internal Steven Gerrard yang membuat dirinya menjadi labil. Pertengkaran, adu argumen hingga saling pukul di rumah orang tuanya (saat itu masih tinggal sama orang tuanya) yang membuat Gerrard menjadi seorang pemberontak. "Masalah di luar lapangan mengalihkan pandanganku. Tetapi aku tidak dapat mengatakan hal tersebut kepada orang lain" jelas Gerrard.

"Ayah dan ibuku bercerai. Ada banyak masalah di rumah, adu argumen, pertengkaran. Aku mencintai kedua orang tuaku. Tetapi ini sebuah pandangan yang menyedihkan ketika harus melihat keduanya berpisah" tambahnya.

Pertengkaran itu menggangu mental Stevie G. Meski dirinya mendapatkan latihan mental di Liverpool, tetapi dia tidak tahan dengan situasi di rumah. Namun sejalan bertambahnya usia Gerrard, kedua orang tuanya semakin menyembunyikan masalah di antara keduanya. "Aku ingin kebersamaan keluargaku bertahan hingga usia memisahkan kita karena keluarga sangat berarti untukku" harap Gerrard.

Gerrard pertama mengakui dirinya tidak tahu kalau kedua orang tuanya telah bercerai karena baik Paul dan Julie tidak ingin anak-anaknya tahu. Bahkan, demi kedua orang tuanya bersatu kembali, rumah pertama yang pernah di beli Steven Gerrard adalah rumah untuk kedua orang tuanya. "Ketika aku memiliki uang, aku membeli sebuah rumah di Whiston. Aku, ayah dan ibu tinggal di situ meski Paul tinggal di Ironside. Pertama, aku tidak tahu mereka ada masalah. Mereka merahasiakannya dariku, mereka tidak ingin aku kecewa dan membuatku terganggu." ucapnya.

"Tetapi mereka tidak dapat menyembunyikan tensi panas perseteruan mereka di rumah. iap kali aku pulang dari Melwood, aku mendengar mereka beradu argumen. Meski aku sadari, mereka pun berusaha untuk berhenti" tutur Gerrard.

Sampai sekarang pun, Gerrard mengaku masih suka menangis ketika teringat dengan perceraian kedua orang tuanya dulu. "Sampai sekarang, perceraian kedua orang tuaku masih sangat membuatku terluka ketika aku mengingatnya kembali. Aku ingin mereka bersatu. Aku ingin semuanya sempurna, aku ingin semuanya bersama. Tidak ada pertengkaran, tidak ada permusuhan. Dalam latihan dan pertandingan, yang aku bisa pikirkan hanyalah fakta kedua orang yang aku sangat kagumi akan berpisah" katanya. (C)

Saturday, October 20, 2012

Gerrard vs Diouf, Perseteruan Klasik Langit dan Bumi

Steven Gerrard dan El Hadji Diouf. Dua pemain yang bisa dikatakan berbeda kasta. Seperti langit dan bumi, keduanya pun pernah mencicipi kejayaan namun hanya perilaku di luar dan di dalam lapangan serta kualitas yang membedakannya.

Gerrard merupakan kapten, legenda dan nyawa permainan Liverpool serta Timnas Inggris dalam kurun waktu 14 musim belakangan yang sangat disegani pemain manapun. Torehan 152 golnya bersama The Reds menjadi bukti sahih kualitas dan nama besarnya di sepakbola dunia.

Sedangkan Diouf? sempat mencicipi gelar juara liga bersama Glasgow Rangers di tahun 2011, pemain berkebangsaan Senegal tersebut sering menciptakan kontroversi sejak mendarat di Inggris pada 2002 lalu. Meski pernah menjadi bintang di Piala Dunia 2002, pria 31 tahun tersebut menjadi pemain yang tidak disukai lawan-lawannya di Inggris karena perilaku dan kesombongannya.

Baru-baru ini, Diouf coba mengomentari sosok yang pernah menjadi rekan satu timnya dulu di Liverpool itu. Menurutnya, Gerrard adalah pemain yang egois dan tidak dapat dibantah lagi. "Gerrard iri dengan diriku ketika aku mampu menguasai dunia. Tidak ada pemain yang lebih egois dari dirinya" cetusnya yang dilansir Daily Mail

"Dia tidak peduli dengan yang lain. Gerrard lebih memilih mencetak gol dan membiarkan Liverpool kalah. Tidak ada yang bisa membantahnya" jelas Diouf.

Kontan komentar Diouf tersebut memancing amarah Liverpuldian. Namun sebenarnya apa yang menyebabkan Diouf sampai sebencinya dengan kapten?

2007 lalu, Steven Gerrard merilis buku keduanya, My Autobiography yang sempat dinobatkan sebagai buku olahraga terbaik Inggris pada tahun itu. Dalam buku tersebut, Gerrard memberikan kritikan pedas kepada Diouf yang dinilainya gagal mengontrol sikap selama bermain bersama The Reds.

Perilaku negatif Diouf seperti keluar malam dan pulang pagi, gaya berpakaian dan kehidupan liarnya tidak diimbangi dengan penampilan untuk Liverpool. Hal ini yang membuat Gerrard perlu untuk mengeluarkan unek-uneknya tentang Diouf. "Aku bukan penggemar Diouf. Selama di Anfield dan Melwood, aku tahu siapa yang hanya lapar popularitas dan yang punya hati untuk Liverpool" tulis Gerrard.

"Diouf hanya tertarik dengan dirinya sendiri. Perilakunya salah semua. Dia lebih memilih menghabiskan energi untuk berkeliaran di luar ketimbang berusaha membawa Liverpool kembali berada di papan atas klasemen." kritiknya.

Bahkan, pemain berusia 32 tahun tersebut menilai kesombongan Diouf menjadi hal yang menghancurkan karirnya bersama Liverpool disamping hanya mencetak tiga gol pada musim itu. "Cara dia mengenakan pakaian-pakaian yang gila dan cara dia berperilaku seperti dia ingin bilang 'Aku pemain terbaik di dunia' tetapi dia sama sekali bukan pemain terbaik dunia." pandang Gerrard.

"Dia dijuluki 'pembunuh berantai' di Senegal untuk gol-golnya tetapi dia hanya mencetak tiga gol untuk kita di liga saat itu." jelasnya.

Gerrard juga menyebut pembelian El Hadji Diouf oleh Liverpool merupakan kesalahan terbesar Gerard Houllier selama menangani The Reds. Adalah sang asisten Houllier di Liverpool, Patrice Bergues, yang pertama kali menyarankan LFC membeli pemain tersebut. Patrice Bergues adalah mantan pelatih Diouf di Lens, klub Diouf sebelum ke LFC, dan dia yang menyakinka Houllier untuk membeli Diouf.

Selain itu, Diouf juga dikenal dengan pemain yang tidak bisa menjaga sikap di dalam lapangan. Pada Piala UEFA musim 2002-2003, Liverpool bertandang ke Parkhead, markas besar Glasgow Celtic. Saat itu, Diouf tertangkap kamera meludahi seorang bocah penggemar Celtic. Kontan Liverpool marah dan memberikan sanksi untuknya.

Hal tersebut juga yang diangkat Gerrard dalam bukunya. Dia mengomentari perilaku meludah Diouf sebagai satu tindakan yang menjijikan karena memang Gerrard sangat membenci perilaku meludah. "Dia bahkan meludahi suporter Celtic. Dia tidak hanya mengeluarkan air liurnya tetapi juga riak yang besar ke arah muka bocah itu" kata Gerrard.

"Semua pemain Liverpool murka dengannya. Meludah adalah hal yang menjijikan. Semua pemain Inggris dididik untuk tidak meludah" tambahnya.

Puncak perseteruan antara Gerrard dan Diouf terjadi saat Liverpool bertemu Blackburn Rovers di Anfield, 2010 lalu. Keduanya terlibat perang hebat di lapangan dan di terowongan saat babak pertama berjalan dan saat turun minum. Bahkan ketika baku hantam di terowongan dekat tulisan This Is Anfield, terjadi Gerrard dibela polisi setempat dan Diouf langsung diberi peringatan.

Kesimpulannya adalah komentar provokasi Diouf di harian L'Equipe tentang Gerrard adalah bukti kalau dirinya ingin membalas dendam kritikan yang Gerrard lampirkan lima tahun yang lalu di buku autobiografinya. Patut ditunggu komentar apakah yang akan dilontarkan Gerrard.

Friday, October 19, 2012

Tentang Rasisme, Gerrard: Jangan Terlalu Lama Berpikir, UEFA!

Warsawa - Perlakukan rasisme kembali terjadi. Kali ini Timnas Inggris U-21 menjadi korbannya kala bertanding melawan tim tuan rumah, Serbia dalam lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2013.

Sesaat setelah peluit dibunyikan, beberapa pemain Serbia dan staf pelatih terlibat baku hantam dengan para punggawa Inggris muda. Hal tersebut dipancing cekcok antara Danny Rose dengan para suporter yang meneriakinya dengan suara kera.

Prihatin dengan kasus ini, kapten Liverpool dan Inggris, Steven Gerrard buka suara. Gerrard kecewa dengan isu rasisme yang masih mendera sepakbola baik lokal maupun internasional. "Hal yang mengecewakan tersebut berarti Anda (UEFA) harus kembali ke titik nol lagi untuk berjuang membersihkan sepakbola dari rasisme. Kita sebenarnya sudah ada kemajuan namun dengan situasi semalam, itu membawa kembali kita ke titik awal lagi.: ujar Gerrard yang dilansir Daily Mail.

"Ini mengecewakan tetapi semua orang di atasku harus mengendalikan situasi ini. Para pihak yang berwenang harus tegas. Kalau ini adalah satu-satunya solusi, tidak ada yang bisa berbuat apa-apa lagi." jelasnya.

Pria 32 tahun tersebut menambahkan UEFA seharusnya tidak menunggu untuk memberikan sanksi seberat-beratnya apabila pelaku rasisme tersebut terbukti bersalah. "Mereka adalah orang-orang yang berkuasa yang dapat memberikan hukuman atau denda besar. Tunggu apa lagi? lakukan sekarang!" seru Gerrard.

Ini bukan pertama kalinya Gerrard berbicara tentang masalah rasisme. Beberapa waktu yang lalu ketika rekan satu timnya di Inggris dan Liverpool, John Terry dan Luis Suarez tersangkut kasus tersebut, sang kapten cukup tegas mengomentari.

Thursday, October 18, 2012

Tak Keluhkan Lapangan, Gerrard Puji Penampilan Polandia

Warsawa - Kegagalan Inggris membawa pulang kemenangan dari Polandia cukup membuat kecewa para punggawa The Three Lions. Sempat unggul terlebih dahulu lewat tandukan Wayne Rooney, Inggris harus puas dengan hasil seri setelah bek Polandia, Kamil Glik berhasil menjebol gawang Joe Hart di pertengahan babak kedua.

Hasil ini pun jadi bahan evaluasi kapten Inggris, Steven Gerrard. Menurutnya, Inggris seharusnya bisa menjaga keunggulan tersebut meski tidak kecewa dengan satu poin yang dibawa pulang. "Ini adalah poin yang bagus tetapi para pemain cukup kecewa." ungkapnya yang dilansir situs resmi FA.

"Kita tahu kita bisa bermain lebih baik khususnya setelah mengambil alih pimpinan. Kita seharusnya bisa menjaga keunggulan dan membawa pulang tiga angka. Tetapi ini tidak terjadi." jelas Gerrard.

Namun pemain yang telah mengoleksi 99 caps untuk Inggris ini memuji penampilan Polandia yang berhasil mengendalikan permainan di atas lapangan Stadion Nasional Warsawa yang licin. "Aku pikir mereka berhasil mengendalikan permainan di atas lapangan ini lebih baik dari kita. Itu yang membuat kecewa." ucapnya.

"Tetapi kita tidak akan mengeluh tidak bisa mengambil poin karena aku tidak berpikir tim lain di grup akan datang ke sini dan meraih hasil maksimal dengan mudah. Ini adalah tempat yang berat untuk dikunjungi dan mereka adalah tim yang hebat dengan serangan balik yang Anda lihat malam ini." tutup Gerrard.

Steven Gerrard dan Timnas Inggris akan kembali berlaga dalam sebuah pertandingan ujicoba melawan Swedia pada November mendatang dan Brazil pada Februari mendatang.

Tuesday, October 16, 2012

Gerrard: Aku Hormati Keputusan John Terry

Warsawa - Kehilangan besar setelah ditinggal John Terry pensiun tampaknya sangat dirasakan Steven Gerrard. Kapten Inggris dan Liverpool ini melihat keputusan Terry untuk mundur dari Timnas Inggris mungkin akan sedikit berdampak buruk.

Meski merasa kehilangan, Gerrard bersikap dirinya harus tetap menghormati keputusan yang diambil kapten Chelsea tersebut. "Aku akan setuju kalau mundurnya dia dari Inggris adalah kehilangan yang besar karena dia pemain yang fantastis yang telah memimpin untuk Chelsea dan Inggris." pandang Gerrard yang dikutip dari Daily Mail.

"Tetapi kita telah mengerti dengan keputusan John karena kita harus hormati itu dan semoga kita memiliki pemain yang bagus untuk menggantikannya seperti Lescott, Cahill dan Jagielka" jelasnya.

"Kita memang tidak lemah di area pertahanan dan aku berharap kita tidak merasa kehilangan John." tutup Gerrard.

Gerrard dan Terry sendiri mungkin menjadi dua kapten penutup dari era 90-an karena setelah ini, akan ada pemain-pemain seperti Rooney, Henderson dan lainnya yang siap memimpin Inggris di masa depan.

Gerrard Masa Bodoh Dengan Kritikan Vieira

Warsawa - Kritikan yang dilontarkan mantan kapten Arsenal, Patrick Vieira tentang fakta kalau para Inggris tidak semangat jika bermain untuk Timnas disambar balik oleh sang kapten, Steven Gerrard. Gelandang petarung yang akan bermain pada pertandingan ke-99 hari ini tidak berpikir kalau pendapat Vieira tersebut benar adanya.

Bahkan Gerrard melihat justru para pemain Inggris termasuk para pemain mudanya sangat lapar akan tiket masuk untuk bermain bersa skuad utama The Three Lions. Meski itu, Gerrard tidak peduli dengan komentar Vieira tersebut. "Komentarnya mengejutkanku. Aku tidak peduli apa yang Vieira katakan. Para pemain muda lapar akan hal itu." ungkapnya yang dilansir BBC.

Sang kapten sedikit memberi contoh ketika para pemain muda Liverpool berjuang untuk mendapatkan kursi utama di skuad utama. "Pandangan yang aku dapatkan dari para pemain muda adalah mereka sangat berharap untuk bisa masuk ke dalam skuad utama." ucap Gerrard.

"Ini yang aku perhatikan dan Anda bisa lihat wajah-wajah kecewa mereka kala mereka tidak dimainkan atau ditinggal." jelasnya.

Lucunya Gerrard Ketika Alami Mis-komunikasi Dalam Konferensi Pers

Warsawa - Ada kejadian lucu ketika Steven Gerrard menghadiri konferensi pers jelang laga melawan Polandia di Warsawa, Senin (16/10). Sebuah miskomunikasi terjadi antara sang kapten dengan salah seorang wartawan asal Polandia.

Saat para hadirin termasuk pelatih Roy Hodgson fokus mendengarkan seorang wartawan yang bertanya dalam bahasa Inggris, Gerrard terlihat sibuk sendiri dengan headphonenya berharap mendapatkan translasi dari pertanyaan tersebut.

Gerrard berpikir kalau wartawan tersebut akan bertanya menggunakan bahasa Polandia. Oleh karena itu dirinya langsung sibuk mendengarkan headphone. Namun beberapa saat kemudian, Gerrard sadar kalau sang wartawan menggunakan bahasa Inggris sedangkan yang dia dengarkan melalui headphonenya adalah translasi dalam bahasa Polandia.

Sambil tertunduk malu, Gerrard berkata "Aku mendengarkannya dalam bahasa Polandia. Apa pertanyaannya?". LOL


Gerrard Cetuskan Kode Etik 'Nge-tweet' Untuk Rekan-Rekannya

London - Twitter menjadi pembunuh karakter nomor satu para pesepakbola profesional belakangan ini. Beberapa nama besar seperto Ashley Cole hingga Ryan Betrand terlibat dalam masalah besar akibat komentar-komentar berbau amarah mereka di akun Twitter masing-masing.

Hal tersebut sangat tidak bisa ditolerir lagi. Akibatnya sanksi-sanksi besar berjatuhan dari FA. Fenomena ini menjadi perhatian khusus kapten Inggris, Steven Gerrard.

Kepada BBC, Gerrard mengatakan tidak ada alasan apapun bagi para pemain untuk berkomentar seenaknya saja di akun-akun jejaring sosial karena sudah melanggar kode etik. "Kita melakukan pertemuan di St George's Park, minggu lalu dan sekarang kita punya kode etik dalam menulis." ungkapnya.

"Kita tahu kita harus bersikap baik dan tidak ada alasan lagi. Kita tidak berbicara sebagai sebuah kelompok. Ini adalah hal yang umum. Ini peting untuk kita bisa jaga sikap di luar lapangan." jelas Gerrard.

Lebih lanjut, pemain berusia 32 tahun berharap rekan-rekannya hanya fokus ke sepakbola dan berkomentar tentang sepakbola juga. "Ini adalah situasi yang kritis. Pertandingan ini lebih penting dan kita hanya akan menjawab pertanyaan tentang sepakbola." tutup.

Gerrard sendiri sudah berjanji sejak awal kalau dirinya tidak akan menggunakan akun-akun sosial hanya untuk berkomentar yang bukan pada tempatnya.

Bantai Jerman 5-1, Laga Favorit Gerrard Bersama Inggris

London - Steven Gerrard hanya butuh dua pertandingan lagi untuk mencapai rekor penampilan ke-100 bersama Timnas Inggris. Sejak melakukan debut pada tahun 2000 kala diturunkan dalam laga melawan Ukraina, Stevie G banyak melalui momen-momen sedih dan senang bersama The Three Lions.

Mulai dari gagal mengesekusi penalti saat Inggris dirontokkan Portugal dalam drama adu penalti pada Piala Eropa 2004 lalu hingga memimpin Inggris di dua edisi turnamen besar, Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 semuanya dilalui Gerrard dengan suka cita.

Pria 32 tahun tersebut mengakui tiap kali mengenakan kostum The Three Lions, dirinya merasa bangga. "Tiap kali berseragam Inggris, itu adalah momen yang membanggakan." ungkapnya yang dilansir oleh Goal.

"Bisa mencapai angka 99 adalah penghargaan yang fantastis untuk diriku tetapi ini akan menjadi memori yang bagus apabila kita bisa meraih tiga poin besok." canang Gerrard.

Dan ketika disuruh memilih momen manakah yang menjadi favoritnya selama berseragam Timnas Inggris, Gerrard menunjuk kemenangan besar 5-1 Inggris atas Jerman di Munich, 2001 silam. "Kalau aku dipaksa untuk memilih, aku akan menyebut pertandingan melawan Jerman, 5-1 di Munich." tambahnya.

Gerrard dipastikan akan tampil melawan Polandia di Warsawa setelah menjalani suspensi satu pertandingan akibat kartu merah yang didapat saat melawan Ukraina.

Gerrard Bahagia Liverpool Pertahankan Anfield

Liverpool - Keputusan manajemen Liverpool untuk tidak melanjutkan misi yang tertunda, membangun stadion baru, disambut baik oleh sang kapten, Steven Gerrard. Pria yang telah menghabiskan 14 tahun hidupnya bermain di atas rumput hijau Anfield ini gembira karena tidak perlu memikirkan lagi memori-memori manis yang akan hilang apabila Anfield dibongkar.

Sebelumnya, Liverpool berniat memindahkan kandang mereka ke Stanley Park yang berjarak beberapa ratus meter dari Anfield hanya untuk menambah kapasitas tempat duduk. Dari tadinya sekitar 45 ribu bangku, Liverpool mengincark 60 ribu bangku pada stadion baru.

Sempat terhalang dana saat The Reds masih dipegang oleh George Gillet dan Tom Hicks, rencana pemindahan kandang tersebut menguak kembali ketika John Henry datang dengan gelontoran dana.

Namun setelah berdiskusi dengan pemerintahan kota Liverpool, manajemen membantalkan rencana ini dan lebih memilih untuk merenovasi Anfield saja di masa depan.

Kepada Sky Sports, Gerrard mengungkapkan kegembiraannya tersebut. "Aku senang. Aku punya beberapa momen spesial di Anfield dan klub ini juga memilikinya. Kalau mereka ingin menghabiskan uang untuk Anfield dan merenovasi, itu akan menjadi hal yang hebat. Aku senang dengan kabar ini." ungkap Gerrard.

"Ini adalah berita besar untuk klub karena hal ini sudah menjadi buah bibir banyak orang dalam beberapa tahun ke belakang apakah Liverpool akan pindah atau merenovasi Anfield." katanya.

Dia menambahkan bahwa nilai historis Anfield tidak ternilai harganya. "Aku seperti yang lain menunggu keputusan akhir dan ini sepertinya akan menjadi kabar yang baik untuk Anfield. Banyak sejarah dan hal berharga yang terjadi di Anfield dan aku pikir fantastik Liverpool bertahan di sini." jelasnya.

Dengan pernyataan yang diberikan oleh managing director Liverpool, Ian Ayre mengenai masa depan Anfield, The Reds hanya tinggal memikirkan dana untuk merenovasi stadion tersebut.

Monday, October 15, 2012

GerOwen: Kala Dua Permata Berpisah (Bagian Kedua)

(continued) Saat itu Steven Gerrard sempat melakukan spamming Michael Owen melalui SMS dengan kalimat 'Kembali-lah' meski tidak digubris. Bahkan beberapa media saat itu melaporkan Stevie G bela-belain ke Spanyol untuk melakukan meeting bersama mantan rekannya

Tetapi, entah mungkin karena malu dengan penggemar lamanya atau memang sudah tidak berminta bersentuhan dengan Liverpool, Owen memilih Newcastle. "Perjuanganku gagal. Dan kita saat itu berharap yang terbaik untuknya di Newcastle." Gerrard tentang gagal membujuk Owen.

"Tetapi terlepas itu semua, aku masih sangat berharap Michael bisa kembali dan berada di sampingku" harapnya.

Perlu dicatat, perjuangan Steven Gerrard untuk membujuk Michael Owen saat Stevie G telah berstatus juara Liga Champions bersama Liverpool. Dan bisa dibayangkan meski statusnya sudah di atas Owen saat itu, Stevie G masih rela 'bersujud-sujud' agar Owen kembali.

Drama tersebut tidak berhenti di situ saja. Karena kisah Steven Gerrard dan Michael Owen pun berlanjut di akhir musim 2008–09 kalau itu dua merah 'berebut' menawari kontrak untuk Owen yang dilepas Newcastle. Kala itu Owen dilepas Newcastle setelah kontraknya habis. Catatan 30 gol dan 79 pertandingan plus cedera dalam 4 musim menjadi daya tarik.

Liverpool dan Manchester United sama-sama menghubungi agen Michael Owen. Kala itu Liverpool dengan gaji 20k per pekan, United 50k per pekan. Dan kembali, Michael Owen lebih memilih untuk menerima pinangan Manchester United karena: 1. Dijamin juara. 2. Bayarannya lebih besar. Dan benar Michael Owen pun berhasil merealisasikan mimpinya untuk mengangkat trofi Liga Inggris yang Stevie G masih cari hingga saat ini.

Kontan keputusannya untuk tidak menerima pinangan LFC saat itu sangat tidak habis dipikir oleh Steven Gerrard. Gerrard pun terkejut Owen pilih Manchester United. Kali ini Gerrard seperti sudah kehilangan respek kepada Michael Owen terlebih saat dirinya memutuskan untuk membelot ke merah yang sebelah. "Akhir-akhir ini aku jarang berkomunikasi dengan Michael. Aku harus jujur aku terkejut saat dia memilih Manchester United" jelas Gerrard.

Bahkan Steven Gerrard menyebut status legenda Liverpool yang selama ini dia miliki mulai hilang dilupakan para penggemar. "Aku tahun Michael pernah menikmati status legendanya di Liverpool. Tetapi kepindahannya ke United menggerus hal tersebut" pandangnya.

Namun Stevie G sadar, seperti yang dia katakan ketika kehilangan Xabi Alonso, dirinya tidak berhak untuk mengatur masa depan Owen. "Aku tidak memiliki karir siapapun dan aku tidak dapat membuat keputusan untuk mereka. Tetapi aku tidak pernah dikecewakan Liverpool. Karena hanya Michael yang tahu pilihan mana yang menurut dia benar" ucapnya untuk terakhir kali.

Kalau kalian pernah menyaksikan film 500 Days of Summer, mungkin sedikit dari inti ceritanya mengena dengan kisah Owen-Gerrard. Steven Gerrard mungkin tidak peduli menghabiskan waktu enam bulan untuk membujuk Owen untuk kembali karena dia tahu arti dari keluarga. Sekecil-kecilnya keluarga, kalau sudah kehilangan salah satu anggotanya mungkin bisa dikatakan bukan keluarga yang sempurna.

Stevie G berusaha membujuk Owen saat itu karena tahu penggemar dan dirinya sendiri masih mencintainya karena jujur tidak mudah untuk Move On. Dia rela menempuh perjalanan Liverpool-Madrid hanya untuk membujuknya. Pula mengajak Carra untuk bergabung dalam misinya tersebut. Pada akhirnya, kita bisa mengetahui satu hal yang dipegang teguh Stevie G saat ini. Dirinya hanya bisa membujuk karena dia tahu dia bukan Tuhan yang dapat merubah manusia. (end) 

GerOwen: Kala Dua Permata Berpisah (Bagian Pertama)

13 Agustus 2004 menjadi tahun yang cukup menyakitkan untuk para Liverpudlian khususnya yang jatuh cinta dengan Liverpool karena sosok Michael Owen. Mencetak 158 gol dan bermain dalam 297 pertandingan untuk The Reds selama delapan musim jadi bukti sahih magis seorang Michael Owen.

Namun pada musim 2003–04 menjadi musim terkelam seorang Owen. Meski mampu mencetak 19 gol, cedera hamstring kambuhan menjadi momoknya. Perpaduan Owen dan Gerrard pun sempat menjadi perhatian publik. Sosok sentral pekerja keras yang dimiliki Gerrard selalu memudahkan Owen yang memang telah bermain bersama sejak di Akademi Liverpool besutan Steve Heighway.

Dan Michael Owen pun sendiri mengakui dirinya dan Steven Gerrard saling mengerti seperti dalam kutipan berikut ini. ""Aku & Stevie saling mengerti. Kita sudah bermain bersama sejak usia 10 tahun. Jadi itu bohong besar kalau aku bisa bermain tanpanya" ucap Owen. Pernyataan tersebut jelas diterjemahkan dengan baik oleh Owen dan Gerrard ketika LFC merebut Mini Treble pada musim 2001.

"Stevie G tahu kemana aku berlari dan aku tahu apa yang dia pikirkan sesaat dia mendapatkan bola (Passing langsung ke Owen)" tambah pria 33 tahun tersebut.

Namun persahabatan mereka di lapangan berakhir kala dirinya memutuskan untuk menerima pinangan Real Madrid pada 13 Agustus 2004 lalu. Uang sebesar 8 juta poundsterling plus gelandang muda Antonio Nunez menjadi sarat yang berhasil direalisasikan Florentino Perez untuk mendapatkan Owen.

Gerrard pun seperti disambar petir di siang bolong ketika Owen memutuskan untuk membelot dengan alasan 'Ingin cari pengalaman di luar'. "Ketika Michael Owen meninggalkan Liverpool, sebagian dari jiwaku pergi" ujar Gerrard dalam buku autobiografinya.

Di Real Madrid, Michael Owen pun bisa dianggap cukup sukses dalam mencetak gol meski menghabiskan waktunya menghangatkan bangku cadangan. Torehan 18 dalam 41 pertandingan. 15 kali diantaranya starting eleven. Kalau nggak salah pencetak gol terbanyak di bawah Ronaldo dan Raul Gonzales.

Beberapa media pun mengabarkan Steven Gerrard sempat 'berusaha' menyadarkan Owen untuk kembali saat dia masih di Madrid dan itu benar adanya. Steven Gerrard mengajak Jamie Carragher untuk membujuk Michael Owen kembali saat Owen digantung oleh Madrid di akhir musim. "Aku tidak ingin bilang kita merengek-rengek kepadanya. Tetapi kita benar berbicara dengannya dan mencoba untuk membujuknya." ucap sang kapten.

"Kita (Dirinya dan Carra) mencoba untuk menarik tangannya kembali ke LFC. Dia masih dicintai penggemar dan para pemain saat itu. "Misiku saat itu berdasarkan pemikiran kalau Owen kembali, itu akan menjadi berita yang sangat baik untuk Liverpool " tambah Gerrard. (to be continued)

Sunday, October 14, 2012

Henderson: Hanya Melihat Gerrard Saja, Aku Bisa Dapat Inspirasi

Liverpool - Tidak dapat dipungkiri lagi sosok kapten Liverpool dan Inggris, Steven Gerrard sudah menjadi panutan setiap pemain muda di Inggris maupun di dunia. Tak terkecuali Jordan Henderson. Kapten Timnas Inggris U-21 ini mengaku Gerrard adalah contoh untuk karir dan hidupnya.

Pengalaman, semangat dan kepemimpinan Gerrard selalu menjadi hal yang Henderson ingin pelajari. Karena dari situlah, pemain yang dibeli Liverpool dari Sunderland seharga 25 juta poundsterling tersebut mendapatkan inspirasi. "Steven Gerrard adalah pahlawanku sekarang bahkan ketika aku tumbuh dewasa." ungkapnya kepada Daily Mail.

"Anda bisa mengambil banyak hal dari pemain seperti dia, dia adalah inspirasi yang hebat dan panutan bagi semua pemain muda. Ini adalah hal yang brilian bisa berlatih bersama dengannya setiap hari dan ini dapat menguntungkanku." jelas Henderson.

Lebih lanjut, meski usia sudah mulai menggerus karir sepakbola Gerrard secara fisik, Henderson melihat caranya untuk tetap memperbaiki penampilan dan semangat menjadi nilai tambah inspirasinya. "Dia pemain profesional dan melakukan segala hal melalui cara yang benar, memberikan 100 persen setiap latihan." pandang Henderson.

"Bisa melihat orang seperti dua yang telah menjalani karir ini dalma waktu yang lama dan masih ingin memperbaiki penampilannya adalah sebuah inspirasi." tambahnya. Setuju!

Wednesday, October 10, 2012

Gerrard: Dengan Fasilitas Terbaik, Inggris Tidak Punya Alasan Untuk Gagal Lagi

London - Kompleks olahraga St George's Park terbaru yang menghabiskan biaya sekitar 105 juta poundsterling resmi dibuka. Meski sangat menikmati lengkapnya fasilitas yang tersedia, ada satu hal yang membuat kapten The Three Lions, Steven Gerrard, prestasi.

Sejak terakhir menjuarai ajang internasional pada Piala Dunia 1966, Inggris belum lagi dapat berbicara di Eropa maupun dunia meski fasilitas seperti stadion hingga tempat latihan telah ditingkatkan. Bahkan Inggris pun yang mengklaim penemu sepakbola hanya menjadi tim underdog pada setiap turnamen.

Gerrard pun mengaku sangat terkesima dengan kompleks latihan yang baru ini. "Aku terkesima dengan fasilitasnya. Semua pemain gembira bisa berada di sini. Kita beruntung bisa mendapatkan fasilitas ini. Ini adalah rencana jangka panjang dan aku berharap ini dapat membawa kesuksesan untuk timnas." harap gelandang Liverpool ini.

Pria 32 tahun tersebut berjanji akan mengerahkan seluruh tenaganya dan rekan-rekannya untuk memaksimalkan kesempatan dan memanfaatkan fasilitas yang sudah mahal-mahal dibangun ini untuk sebuah prestasi. "Kunci dari pembangunan tempat ini adalah untuk mendapatkan pelatih terbaik yang melatih anak-anak muda. Tetapi tidak ada tempat yang lebih baik di dunia untuk dikunjungi dan untuk belajar." jelasnya yang dilansir Guardian.

"Kita berbocara pada musim panas ini tentang penguasaan bola dan bagaimana kita bisa mempertahankan sepakbola kita lebih baik. Tetapi kita memiliki stadion terbaik di dunia dan fasilitas terbaik. Jadi tidak ada alasan lagi jika kita masih gagal." tambah Gerrard.

Bersama Pangeran William dan sang istri, Kate Middleton, Gerrard bersama rekan-rekannya sempat mencicipi lapangan replika dari Wembley di kompleks latihan tersebut. Dan sekali lagi Gerrard memuji apa yang telah dihabiskan oleh FA. "Aku cukup beruntung bisa mencoba berbagai fasilitas tetapi yang ini sangat membuat para pemain terkesima." tutupnya.

Inggris akan memulai petualangannya kembali pada kualifikasi Piala Dunia 2014 pada akhir pekan in kala menjamu San Marino di Wembley sebelum bertandang ke kandang Swedia. Steven Gerrard dipastikan tidak akan tampil akhir pekan ini akibat suspensi.

Tuesday, October 09, 2012

Gerrard: Aku Bangga Dengan Shelvey

Liverpool - Kabar dipanggilnya Jonjo Shelvey oleh Timnas Inggris dipuji kapten Liverpool dan Timnas Inggris, Steven Gerrard. Gelandang yang tidak akan membela The Three Lions saat menjamu San Marino akibat suspensi ini mengaku  bangga melihat Shelvey mulai sedikit demi sedikit menggantikan perannya.

Menurut dia, pengalaman untuk bisa bermain bersama skuad Timnas Senior Inggris bisa membantunya untuk berkembang. "Pengalaman berada di skuad Timnas Inggris akan menjadi pengalaman yang besar untuknya dan aku berharap Liverpool bisa mendapatkan keutungan dari perkembangan Shelvey ini." kata Gerrard yang dilansir Daily Mail.

Pria 32 tahun tersebut pun mengaku senang melihat Shelvey sedikit demi sedikit bisa menggantikan perannya di Liverpool karena pemain yang diboyong dari Charlton Athletic ini selalu mendengar masukan dari dirinya dan manajer. "Dia telah berkembang sejak datang ke Liverpool dan tumbuh sebagai pemain dengan visi bagus yang dapat menciptakan peluang dan mencetak gol." jelasnya.

"Dia juga mendengar yang berarti dia akan hanya bisa maju dengan pertandingan dan pengalaman. Aku bangga melihat Jonjo sekarang." tutup Gerrard.

Steven Gerrard baru dipastikan tampil lagi saat Inggris bertandang ke Stockholm untuk meladeni tuan rumah Swedia minggu depan.

Monday, October 08, 2012

Open Recruitment Admin Steven Gerrard Indonesia!


Steven Gerrard Indonesia membuka satu lowongan untuk admin. Ketentuannya adalah sebagai berikut:

1. WNI (Pria/Wanita)
2. Mengerti seluk beluk Steven Gerrard luar dalam (maksudnya, mengerti Stevie tidak dari basic info saja)
3. Tangkas dalam penyampaian berita (terutama berita Stevie), dan juga tidak lupa LFC serta Inggris. Dalam hal ini, tentu saja Liverpudlian akan lebih diutamakan.
4. Fluent in written English. Bisa, mengerti, dan paham bahasa Inggris. Minimal tertulis. Ini kaitannya dengan penulisan/konversi berita dan artikel yang didapatkan dari source luar (berbahasa Inggris)
5. Bersedia bekerja secara sukarela, karena menjadi admin di Steven Gerrard Indonesia itu tidak dibayar. Kami semua disini bekerja tanpa pamrih. Serta bersedia berkorban, misalnya untuk pelaksanaan event dll.
6. Bersedia bekerja secara berkelompok. Karena nantinya kita akan berjumlah delapan orang.
7. (Opsional) Mengerti teori sepakbola baik secara umum dan alangkah lebih baik lagi secara teknikal. Kalau memiliki skill ini, kemungkinan besar bisa menjadi salah satu admin yg kompeten dalam livetweeting pertandingan. Tapi hal ini ga wajib kok.
8.Objective dan sabar. Di Steven Gerrard Indonesia itu no sarcasm dan no fanwar.

Pokoknya kami mencari yang benar-benar cinta dan mengerti Stevie serta berdedikasi. Ini adalah dua poin yang paling penting.

Nah..kalian kirim aplikasi ke stevengerrardindonesia@yahoo.com

Subject: Admin Recruitment (atau terserah lah yg penting mengindikasikan kalian mau daftar jadi admin)

Yg harus disebutkan:


Nama:
Cowo/Cewe:
Umur:
Nama akun twitter:
Lokasi/kota tempat tinggal:
No hape: (dijamin kerahasiaannya):
Satu kalimat tentang Steven Gerrard: ................................................................



Sementara itu dulu yg kalian kirim, selanjutnya baru diadakan tes. Semua bersedia dites ya.. tesnya pastinya tentang Stevie G. Dalam dua bahasa.

Nggak perlu ragu-ragu untuk mendaftar. Yang penting niatnya. Syarat-syarat di atas jangan dijadikan sesuatu hal yang menakutkan, tapi jadikanlah sesuatu yg menantang. :)





salam,

Admins

Saturday, October 06, 2012

Ketika One Direction Menyapa The Gerrards


Niall Horan meets Steven Gerrard's cousin, Anthony Gerrard


One Direction meet Steven Gerrard at Wembley

Steven Gerrard: Hei, Dua putriku (Lily-Lexie) mencintai kalian. Mereka ingin kalian menang (X-Factor) 
One Direction: Yeah? Aww!
Steven Gerrard: Well, aku tidak berbohong. Aku mendukung (Rebecca Ferguson)
One Direction: Anda tidak salah!
Steven Gerrard: Kalau kalian tahu, aku dari Liverpool

Gerrard: Bisa Membela Liverpool Adalah Mimpiku Sesungguhnya

Liverpool - Bagi semua pendukung Liverpool, mimpi yang Steven Gerrard ingin realisasikan sebelum dirinya mengakhiri karir sepakbola adalah gelar juara Liga Inggris. Hal tersebut menjadi sangat jelas karena sudah 14 tahun lamanya, Gerrard belum pernah sekalipun mencium titel tersebut.

Namun ternyata bukan titel liga yang menjadi impian terdalam Stevie G. Karena selama 594 pertandingan bersama Liverpool, Gerrard hanya pernah bermimpi untuk membela The Reds. Dan itu sudah terealisasi ketika memulai debutnya pada 1998 lalu.

Kepada Liverpoolfc.com, Gerrard mengutarakan hal tersebut. "Mimpiku adalah untuk bisa bermain sepakbola, untuk bisa berkata aku telah bermain bersama tim yang aku cintai dan dukung sejak kecil." ungkapnya.

Dan dengan raihan 600 pertandingan yang akan diraihnya dalam beberapa laga di depan, Gerrard tidak menyangka akan mampu mencapainya. "Dulu mungkin aku akan mengigit tangan seseorang apabila ada yang berkata aku akan meraih caps ke-600 dan hampir 100 bersama Inggris." canda Gerrard.

Meski telah menjadi legenda di Anfield, pemain yang beristrikan Alex Curran ini tidak memungkiri dirinya terus belajar. Beberapa tekel keras dan hukuman yang harus diterima menjadikan dirinya pemain yang lebih baik. "Aku melakukam beberapa tekel kotor yang aku tidak banggakan. Ini adalah bagian dari pembelajaran untuk menjadi seorang pemain, bagian dari peningkatan dan menurutku rekor kartu merah dan kartu kuningku masih wajar." pandangnya.

Bersama Rodgers, Gerrard Optimis Akhiri Karir Dengan Manis

Liverpool - Kapten yang sekaligus menjadi nyawa permainan The Reds Liverpool, Steven Gerrard optimis bisa terus memperbaiki penampilannya. Jelang laga ke-595 untuk Liverpool, Stevie G yakin bersama Brendan Rodgers dirinya akan mampu menambah beberapa trofi lagi sebelum memutuskan pensiun.

Ketika ditanya apakah dirinya menikmati sistem permainan yang diterapkan Rodgers, pria 32 tahun menjawab sangat menikmati karena ini beda dengan manajer-manajer terdahulu. "Ya, aku menyukainya karena dia punya filosofi bermain yang berbeda dan cara bermain yang berbeda pula dari manajer-manajer yang lalu." ungkapnya.

"Ada beberapa hal yang aku bisa tingkatkan lagi saat bekerjasama dengannya. Aku nyaman bekerjasama dengannya dan aku pikir penampilanku bisa dibilang bagus." lanjut Gerrard yang dilansir situs resmi Liverpool.

Lebih lanjut, dengan sisa waktu yang dia miliki, Gerrard akan terus berusaha menambah gelar-gelar lainnya terutama titel Liga Inggris yang selama ini menjadi mimpinya. "Aku menikmati karir sepakbolaku dan aku harap bisa menambah beberapa lembaran prestasi ke dalam karirku yang aku banggakan." jelasnya.

Namun, jika disuruh menyebutkan target musim ini, Gerrard hanya bisa realistis empat besar menjadi tujuan maksimal Liverpool. "Empat besar dan mencoba untuk memenangkan sebuah piala." canang Gerrard.

Thursday, October 04, 2012

Gerrard: Aku Percaya Keterpurukan Buatku Lebih Kuat

Liverpool - Buku ketiga Steven Gerrard, My Liverpool Story baru saja dirilis. Banyak hal dan memori yang ingin kapten Liverpool dan Inggris tersebut bagi. Mulai dari kehidupan pribadi, karirnya di lapangan hingga isu-isu di luar lapangan yang pernah menghinggapi pemain kelahiran Whiston, 32 tahun yang lalu.

Sebagai pemain profesional yang telah banyak merasakan asam manisnya kehidupan, Gerrard merasa harus menuangkan semuanya ke dalam buku ini. "Buku ini tentunya membawa banyak memori saat aku terpuruk dan sukses sejak pertama kali aku menandatangani kontrak profesional pada usia 17 tahun. Banyak yang telah terjadi sejak aku melakukan debut pada 1998 dan akhirnya sudah terlihat sejak awal ceritanya." tutur Gerrard.

"Anda sadar sebagai seorang pemain sepakbola kalau karir Anda sangat pendek dan musim-musim berjalan sangat cepat. Anda harus berjuang setiap musimnya dan mengakhiri tiap musimnnya secara sukses sebagai pribadi atau sebagai tim." jelasnya kepada Daily Mail.

Selama mengerjakan projek buku ini, Gerrard sadar kalau dirinya banyak belajar dari masa keterpurukannya karena dia mengaku hal tersebut yang membuatnya lebih kuat. "Gambar-gambar di dalam buku ini membawa banyak memori bagus tetapi juga beberapa masa-masa terpurukku. Aku percaya keterpurukan telah membuatku lebih kuat dan membuatku menjad pemain dan seseorang yang Anda lihat sekarang." pandang Gerrard.

"Anda pasti belajar lebih banyak dari keterpurukan Anda. Karirku tidak pernah berjalan secara halus sejak hari pertama. Aku banyak kehilangan kesempatan untuk memenangkan gelar dan aku telah bermain dalam pertandingan yang telah membuatku frustrasi. Tetapi aku tidak akan mengganti semuanya karena secara umum aku telah meraih kesuksesan di dalam karirku sampai hari ini dan aku masih percaya aku dapat melanjutkan karirku selama dua hingga tiga tahun lagi." canangnya.

Masih Nyaman, Gerrard Tolak Ubah Gaya Permainan

Liverpool - Banyak permintaan dari berbagai pihak yang masuk ke dalam kotak saran pikiran seorang Steven Gerrard untuk merubah gaya bermainnya seperti yang dulu lagi. Meski usia sedikit tidak mengijinkannya, Gerrard tetap yakin dirinya akan mampu mewujudkan permintaan tersebut.

Satu hal yang pria 32 tahun tersebut ingin persiapkan sebelum merubah gaya permainannya adalah fisik. Belakangan, Gerrard sudah jarang dibabat cedera lagi setelah musim lalu menghabiskan waktu berada di ruang rehabilitasi dan Gerrard berpikir dia tidak perlu melakukannya sekarang. "Menurutku, aku mungkin harus merubah permainanku tetapi ketika aku masih merasa baik dan berlari sebanyak-banyaknya, aku tidak melihat ada alasan untuk merubah permainanku." jelas Gerrard.

"Tetapi setiap pemain di planet ini harus menyesuasikan beberapa hal dalam permainannya dan aku cukup bagus untuk melakukan hal itu dan ini bukan masalah." tambahnya yang dilansir Daily Mail.

Dalam tiga hingga empat tahun belakang, Gerrard bermain lebih ke dalam dan menyeimbangkan lini tengah daripada naik menyerang lebih sering. Namun Gerrard masih ingin tampil lebih menyerang dalam setiap pertandingannya. "Aku tahu aku dapat merasa nyaman saat bermain lebih dalam di Liverpol tetapo saat Anda masih memiliki kekuatan dan energi, aku akan tetap coba mencetak gol dan menciptakan umpan." canang Gerrard.

"Tujuanku setiap waktu adalah memberikan kontribusi dan mendorong tim ini untuk maju. Tetapi apa yang kita miliki sekarfang adalah pemain lain mampu mengemban tanggung jawab dan membantuku." tuturnya.

Tentang pengaruh dirinya dalam tim, Gerrard menolak disebut kalau dirinya adalah satu-satunya pemain yang bisa dikatakan selalu tampil lebih bagi daripada teman-temannya. Dia yakin, rekan-rekan setimnya berhak atas kredit yang lebih banyak daripada dirinya. "Banyak orang berkata aku telah membawa tim ini sejak awal tetapi ini tidak adil untuk pemain yang bermain denganku." tukas Gerrard.

"Aku telah bermain dengan beberapa pemain hebat selama 10 atau 12 tahun belakangan jadi tidak adil untuk memberikanku banyak kredit atau pujian." tutupnya. 

Gerrard: Abramovich dan Miliyader Lainnya Telah Merusak Mimpiku

Jakarta - Secara finasial, Liverpool bukanlah klub yang bisa disebut kaya dibanding rival-rival lainnya seperti Manchester City dan Chelsea. Apalagi sejak The Blues dan The Citizens diboyong oleh sosok-sosok miliyader seperti Roman Abramovich dan Sheikh Mansur, The Reds semakin tertinggal khususnya dalam hal pembelian pemain.

Bisa dijadikan contoh ketika Liverpool gagal mendapatkan Gareth Barry pada 2010-2011 akibat kemampuan City yang bisa memberikan kontrak dengan nominal yang lebih. Dan ini yang sedikit disesali oleh kapten Liverpool, Steven Gerrard.

Menurut pria 32 tahun tersebut, kalau saja tidak ada orang-orang seperti Abramovich, dirinya mungkin sudah bisa meraih gelar juara. "Kita tidak dapat berkompetisi secara finansial jadi kita harus khawatir tentang diri kita sendiri dan menjadi yang terbaik. Orang-orang yang membeli klub sepakbola memiliki kekuatan yang banyak untuk klub lain dan ini yang telah terjadi." jelas Gerrard.

"Kalau saja tidak ada orang seperti Roman Abramovich atau orang-orang yang membeli Manchester City, aku mungkin telah memenangkan dua hingga tiga gelar." tambahnya seperti yang ditulis dalam buku terbarunya, My Liverpool Story.

Meski pernah ditawari dua kali oleh Chelsea untuk membelot dari klub yang dia cintai, Gerrard mengaku sangat senang berada di Anfiled meski belum ada gelar liga yang mampir sejak dirinya membela Liverpool. "Gelar liga bersama Chelsea? mereka mungkin tidak pernah mengharapkanku. Aku senang bisa bertahan. Aku kapten klub yang aku cintai dan klub ini lebih berarti dibanding klub lain di luar sana." ucap Gerrard.

Wednesday, October 03, 2012

Gerrard Takkan Gunakan Twitter Untuk Hal Yang Aneh-Aneh

Liverpool - Kemunculan akun Twitter Steven Gerrard Foundation mungkin menjadi kabar baik untuk semua penggemar Steven Gerrard di seluruh dunia. Selain dapat mengetahui langsung projek-projek apa yang akan dikerjakan, sang kapten dikabarkan juga akan 'ngetweet' sendiri melalui akun tersebut.

Tetapi Gerrard tidak akan menjadikan akun yayasan amalnya tersebut sebagai lahan mencari penggemar. Dirinya hanya akan 'ngetweet' seputar yayasannya saja. "Aku akan mengupdate beberapa tweet di sana tetapi aku tidak akan melakukannya seperti beberapa pemain. Tidak akan ada kontroversi yang terjadi. Aku tidak akan memenuhi koran-koran tersebut dengan tweetku." jelas Gerrard.

"Ini tentang yayasan itu. Aku bukan penggemar sosial media tetapi aku bisa menggunakan Facebook atau Twitter untuk meningkatkan kesadaran kalian tentang kemanusiaan. Aku harap ini berhasil dan kita mendapatkan followers sebanyak mungkin." tambahnya.

Pemain berusia 32 tahun tersebut juga tidak akan memaksa semua orang untuk menyumbang. Dengan memberikan SGF08 follow saja, itu sudah berarti sekali untuk sang kapten. "Ini uang bukan untukku, ini untuk orang-orang yang membutuhkan, untuk anak-anak miskin. Kalau orang-orang tidak ingin memberikan sepeser saja, dengan hanya mengikuti akun Twitter kami dan mendukung, itu sama saja." jelas Gerrard.

Gerrard: Membantu Sesama Buatku Nyaman

Liverpool - Karir sepakbola profesional Steven Gerrard sudah hampir mencapai ambang batasnya. Dengan usia 32 tahun, kapten Liverpool ini mungkin telah banyak memikirkan masa depan dirinya, klub dan semua orang yang telah mendukungnya selama 15 tahun belakangan ini.

Salah satu bentuk komitmen Gerrard untuk tetap berada di antara masyarakat adalah yayasan amal bentukannya, Steven Gerrard Foundation. Sejak dibentuk pada Februari tahun lalu, yayasan ini telah banyak mencuri perhatian publik. Bukan hanya tentang sosok di baliknya, namun juga peran yayasan tersebut dalam menggalang dana untuk membantu ratusan atau ribuan anak-anak yang kurang beruntung baik dari segi fisik maupun finansial.

"Dari hari pertama ketika aku memulainya, rekan-rekanku selalu mendukung yayasan ini. Ini bukan untukku, ini untuk anak-anak yang membutuhkan. Semuanya sangat baik dan aku tidak dapat mengucapkan terima kasih lagi." ungkap Gerrard tentang pengalamannya mengurusi yayasan amal ini.

"Aku cukup sukses dengan karir sepakbolaku. Usia dan posisiku sekarang cukup mampan untuk memberikan sedikit rezeki kepada mereka. Aku sedikit membantu seperti yang dilakukan Jamie Carragher dengan yayasan amalnya." jelasnya kepada Liverpool Echo

Kehadiran yayasan amal miliknya tersebut juga membuat Gerrard berpikir kalau dirinya bisa saja menggalakan sebuah perubahan demi kelangsungan hidup para anak-anak yang kurang beruntung. "Yayasan ini seperti membukakkan mataku. Beberapa pengalaman dari ini semua membuaktu berpikir perspektif di atas lapangan. Aku tidak sadar sampai aku memulai petualangan ini. Aku tahu seberapa sulit kasus-kasusnya dan seberapa besar uang yang dibutuhkan." tutur Gerrard.

"Kita mungkin bisa memberikan satu pengalaman seumur hidup untuk anak-anak yang memiliki waktu sedikit untuk hidup dan melakukan sesuatu untuk keluarga mereka. Kita akan terus mencoba dan membantu sebisa kita. Ini tidak akan berakhir." lanjutnya.

Dan secara keseluruhan, Gerrard berharap dirinya masih akan mampu melakukan ini semua karena dia mereasa membantu sesama membuatnya sangat nyaman. "Aku tidak bisa menolak untuk membantu sesaama. Tetapi aku masih fokus coba membantu anak-anak yang berada di Merseyside." tutur Gerrard

"Aku harus mencoba membantu sebisaku. Semua projek yang kita bantu semuanya menyentuh dan mengena. Membantu sesama membuatku merasa lebih nyaman." tutupnya.

Monday, October 01, 2012

Gerrard Ingin Selamanya di Liverpool Meski Kontrak Hampir Habis

Liverpool - Steven Gerrard mungkin akan menjadi seorang pesepakbola terhebat dunia yang tidak memiliki gelar liga jika dirinya gagal menggondol trofi Liga Inggris sebelum masa pensiunnya tiba. Namun komitmen untuk tetap bersama Liverpool sangatlah besar bahkan dirinya rela tidak rela merasakan kampium liga dibanding harus pindah ke tim lain.

Rekan-rekannya terdahulu memutuskan untuk membelot demi gelar yang Gerrard impi-impikan tersebut. Yang paling lekat dari ingatan ketika Michael Owen keluar dan berhasil menjadi juara liga bersama Liverpool.

Dan kembali Gerrard ingin terus bersama Liverpool meski waktu yang dia punya untuk meraih impiannya tersebut menipis. Dengan kontrak yang akan habis pada dua musim depan, Gerrard berharap bisa memperpanjangnya. "Kontrakku akan habis dalam 18 bulan mendatang. Aku sangat senang. Aku menikmati sepakbolaku. Aku merasa kuat." ungkap Gerrard kepada Sky Sports.

"Aku ingin tetap bermain di sini selama aku bisa. Aku cinta klub ini. Aku kapten, aku menjalani mimpiku. Aku tidak ingin mengakhirinya. Aku berharap bisa bermain dengan level yang sama bersama Rodgers" jelasnya.

Kemenangan 5-2 yang diraih Liverpool atas Norwich menjadi modal yang berharga untuk memulai semuanya dari awal musim ini. Setelah start yang buruk pada awal musim, Gerrard melihat hasil terakhir memberikan kepercayaan diri yang tinggi. "Kemenangan itu memberikan kepercayaan yang besar ketika Anda memulai pertandingah selanjutnnya. Tetapi kita tahu, sebagai pemain, kalau kita tetap mendengarkan manajer dan mendengarkan pesannya, kemenangan pertama sudah tidak lama lagi diraih." tambahnya."

"Seharusnya itu sudah datang ketika melawan Manchester United seminggu sebelumnya. Bahkan sebelumnya lagi melawan Manchester City. Kalau kita tetapi bermain sepert ini dan tetap menunjukkan usaha dan semangat yang sama, akan banyak kemenangan lagi yang siap diraih." tutup Gerrard.