Sunday, October 27, 2013

Soal Komentar Negatif Fergie, Zidane Bela Gerrard

Madrid - Klaim negatif Sir Alex Ferguson terhadap kapten Liverpool, Steven Gerrard kembali mengundang reaksi panas. Jika Brendan Rodgers dan Jamie Carragher sudah melepaskan kritikan, kini giliran legenda sepakbola Prancis, Zinedine Zidane.

Dalam buku autobiografinya, Fergie menulis bahwa Gerrard bukan pemain yang bagus. Meski sudah dua kali ia dengan terbuka menginginkan pria 33 tahun tersebut sebelum pensiun.

Hal ini membuat Zidane memandang bahwa komentar Fergie tentang Gerrard melalui bukunya sangat aneh. "Alex Ferguson jelas salah satu pelatih tersuksesa sepanjang sejarah. Tetapi saya melihat komentarnya tentang Steven Gerrard sangat aneh. Menyebut Gerrard pemain tidak top adalah pernyataan yang salah." pandang Zidane yang dilansir oleh Daily Mail.

"Dalam dua dan tiga tahun terakhir, Steven Gerrard adalah gelandang terbaik di dunia. Bahkan dia masih bermain di level tertinggi sepakbola bersama Liverpool dan Inggris." ujarnya.

Pemain terbaik dunia tiga kali ini lantas menyebut Gerrard bisa saja memecahkan rekor transfer dunia jika ia pindah dari Liverpool. "Gerrard sangat loyal dengan Liverpool. Tetapi kalau dia ingin pergi, setiap klub Eropa pasti ingin memboyongnya." kata Zidane.

"Dan mereka mungkin harus memecahkan rekor transfer dunia untuk melakukannya." tegasnya.

Zidane sendiri merupakan penganggum berat permainan Gerrard sejak masih aktif bermain. Meski keduanya sempat bersitegang pada Piala Eropa 2004 lalu di Portugal.

Tuesday, October 22, 2013

Membenci Dan Mencintai Michael James Owen

Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta tiba-tiba berubah menjadi merah ketika Michael Owen tiba pada pukul Selasa, (22/10) pada pukul 09.30 WIB. Ribuaan pendukung Manchester United menyambut mantan penggawa Setan Merah dengan penuh antusias.

Akibatnya, kericuhan pun terjadi dengan aparat yang berjaga. Namun dengan aman, pria 33 tahun ini tetap aman masuk ke dalam kendaraan sebelum berangkat menuju Hotel JW Marriot.

Kedatangan Owen ini merupakan salah satu rangkaian acara jelang laga Battle of Reds yang diselenggarakan keesokan harinya di SUGBK. Dan dilihat dari sambutan yang diberikan para fans, terbukti Owen masih sangat dicintai.

Tentu para penggemar sepakbola Tanah Air masih ingat bagaimana Owen mencetak gol spektakular ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998. Melewati dua defender, Roberto Alaya dan José Chamot, Owen berlari dengan kencang sebelum melepaskan satu sontekan manis.

Sejak itulah, Owen sangat dicintai oleh para penggemar sepakbola di Indonesia. Khususnya fans Liverpool yang sempat merasakan servisnya selama delapan musim lamanya.

158 gol disumbangkan oleh Owen kepada publik Anfield Road termasuk mini treble di tahun 2001-2002. AKan tetapi kisah cinta Kopites dengan Owen berubah saat musim kompetisi 2004-2005 bergulir. 

Owen memutuskan untuk mencari pengalaman di Negeri Matador bersama Real Madrid dengan banderol sebesar delapan juta Poundsterling. Sayang, keberuntungan Owen di Spanyol tidak sebesar ketika ia masih merumput di Liverpool.

Ia harus menerima dilego ke Newcastle di musim depannya dan menetap di St James Park selama empat musim lamanya. 30 gol yang ia torehkan bersama The Magpies terkubur dengan catatan cedera lututnya yang memburuk.

Awal musim 2009-2010 menjadi momen perjudian Owen. USai dilepas oleh Newcastle, Owen dihadapkan dengan dua pilihan, bergabung dengan mantan klub, Liverpool dengan bayaran 20 ribu Poundsterling atau membelot ke kubu Manchester United dengan bayaran 50 ribu Poundsterling.

Kembali, Owen mengulangi kesalahan keduanya dengan bermukin di Old Trafford. Para suporter Liverpool yang dulu sangat mencintainya kini berubah menjadi pendendam abadi usai mengetahui keputusan tersebut.

Label traitor disematkan oleh Kopites karena Owen dianggap telah mengingkari janjinya untuk tidak bergabung dengan rival abadi. Nasi sudah menjadi bubur, Owen hanya bertahan tiga musim di Old Trafford dan kebanyakan duduk di bangku cadangan.

Berbeda dengan fans Liverpool, para suporter Manchester United menyebut Michael Owen sebagai legenda. Terlebih gelar Liga Inggris di musim 2010-11 berhasil direbut ketika Owen masih berkostum merah menyala.

Sayang di mata publik, esensi legenda seorang Owen hanya pantas disematkan ketika ia masih berkostum Liverpool. Karena di masa-masa itu, pemilik tinggi 175 sentimeter ini lebih sering membuat para penggemar tersenyum dengan kecepatan, gol hingga prestasinya.

"Michael Owen adalah pemain yang hebat ketika membela Liverpool. Sayang keputusannya untuk pindah ke Manchester United membuat status legendanya di Anfield sudah hilang." ujar mantan rekannya, Steven Gerrard.  

Namun tetap, di mata pecinta sepakbola Tanah Air, Owen merupakan salah satu bintang sepakbola yang perlu diapresiasi raihannya. Terlebih banyak yang mengaku mendukung Liverpool lantaran melihat aksi Owen dulu.

Monday, October 21, 2013

Cetak Gol ke-100, Gerrard: Saya Hanya Butuh Poin Penuh Untuk Liverpool

Liverpool - Sebuah gol lewat titik putih ke gawang Newcastle akhir pekan lalu menandakan prestasi baru bagi kapten Liverpool, Steven Gerrard. Meski harus menerima kenyataan ditahan imbang, Gerrard akhirnya menggenapkan koleksi golnya menjadi 100 buah di Liga Inggris. 

Namun pria 33 tahun tersebut enggan bermawas diri mengingat timnya hanya meraih satu poin. "Ini adalah raihan yang bagus untuk saya dan sebuah prestasi individual yang hebat." ujarnya.

"Tetapi saya ingin menukarkan gol ke-100 saya dengan dua poin. Poin untuk tim dan di mana kita akan finish menjadi prioritas kita. Kalau catatan pribadi datang, itu sebagai bonus." tambah Gerrard.

Mengenai permainan pasukan Brendan Rodgers di laga tersebut, Gerrard menilai belum terlalu bagus du babak kedua. "Kartu merah yang diterima pemain mereka jelas mengubah jalannya laga. Kita mengambil alih pertandingan setelah itu tetapi kita gagal mencetak gol." pandangnya.

"Kita memainkan umpan-umpan yang bagus, tetapi itu justru membuat kita frustrasi. Jelas, itu belum cukup." tambah Gerrard.

Dengan rekor ini, Steven Gerrard menjadi gelandang keempat di Liga Inggris yang mampu menciptakan 100 gol. Sebelumnya ada Frank Lampard, Ryan Giggs dan Paul Scholes yang melakukan hal sama.

Friday, October 18, 2013

Gerrard Lega Bisa Loloskan Inggris ke Piala Dunia Lagi

London - Inggris akhirnya lolos ke Piala Dunia 2014 dengan meraih tiket otomatisnya. Kemenangan 2-0 di laga terakhir kontra Polandia menjadikan The Three Lions sebagai juara grup H.

Sang kapten, Steven Gerrard mengaku lega melihat tim yang ia pimpin lolos. "Ini adalah sebuah kelegaan bagi siapapun. Setelah unggul 1-0, kita bermain sangat gugup. Anda selalu berpikir satu kesalahan saja, Anda akan terjebak dalam sebuah masalah." ujar Gerrard yang dilansir oleh Team Talk.

"Saya sedikit pasrah dengan bola yang saya sontek. Tetapi ketika masuk, perasaan bahagia pecah. Sulit untuk menjelaskan perasaan saya di malam itu." 

"Saya pernah beberapa kali mengalami malam yang indah bersama Liverpool dan saya ingat ketika Roy Hodgson menelepon saya untuk jabatan kapten tim. Perasaan yang saya dapatkan seperti itu." tambahnya.

Meski sudah pasti lolos, Gerrard berharap rekan-rekannya untuk tetap rendah hati mengingat misi mereka baru saja dimulai. "Kesempatannya sudah ada di sana. Saya telah berkata sepanjang waktu kalau ada kepercayaan diri di tim ini. Tetapi di saat yang bersamaan, kita tetap bersikap rendah hati." tegas Gerrard.

"Yang penting semua orang jangan berpikir kalau kita akan memenangkan Piala Dunia. Ini adalah momen yang hebat bisa ke Brazil dan saya harap kita bisa bertanding dengan sedikit tekanan." tutupnya.

Piala Dunia 2014 menjadi Piala Dunia ketiga bagi sang kapten. Sebelumnya, ia sempat absen di Piala Dunia 2002 lantaran mengalami cedera.

Monday, October 14, 2013

Liverpool, Cinta Sejati Seorang Steven Gerrard

Liverpool - 16 tahun sudah sejak Steven Gerrard menjalani debutnya sebagai pemain Liverpool. Hingga sekarang, sang kapten belum sekalipun mencicipi manisnya menjadi kampium Liga Inggris.

Memasuki musim ke-17, pria 26 tahun masih belum menyerah. Terlebih di musim ini, penampilan The Reds sedang mengalami kemajuan yang pesat dengan berada di posisi kedua.

Ketika disinggung mengenai keputusannya bertahan di Anfield, Gerrard ternyata punya alasan tersendiri. "Saya adalah kapten di klub impian saya sejak kecil. Saya punya hubungan yang spesial dengan para suporter dan para staf." ungkapnya yang dilansir oleh Liverpool Echo.

"Ada hubungan yang erat di sini. Saya tidak pernah membuat keputusan yang hanya menguntungkan saya. Saya memutuskan sesuatu dengan suara hati saya paling dalam. Itu mengapa saya belum pergi-pergi juga." tegas Gerrard.

Hanya saja, Gerrard sedikit menyesali beberapa momen keterpurukan yang pernah ia rasakan selama menjadi pemain Liverpool. "Satu-satunya kekecewaan saya adalah keterpurukan. Anda membuat penggemar Anda kecewa dan itu adalah momen yang berat." tuturnya.

"Tetapi saya belajar dari keterpurukan. Perasaan para penggemar saat melihat timnya kalah, itu yang saya juga rasakan." tambahnya.

Mengenai kans The Reds juara liga di musim ini, Gerrard tidak ingin muluk-muluk. "Tiap kali saya mengenakan kostum Liverpool, banyak beban yang harus dipikul." kata Gerrard.

"Saya tidak pernah berkata kalau kita bisa memenangkan Liga Inggris. Tetapi kalau boleh jujur, gelar Liga Inggris bukan targetnya. Target sebenarnya adalah posisi empat besar." tutupnya. Semangat, Captain!

Friday, October 11, 2013

Gerrard: Sebuah Kehormatan Bisa Menyamai Rekor Sir Bobby Charlton


London - Laga Kualifikasi Piala Dunia 2014 kontra Montenegro akan menjadi laga yang spesial untuk Steven Gerrard. Kapten Timnas Inggris ini siap menuai rekor barunya.


Gerrard akan menyamai rekor laga legenda Manchester United dan Timnas Inggris, Sir Bobby Charlton di angka 106 laga jika ia diturunkan dalam laga tersebut. Momen ini hanya berselang beberapa bulan setelah pria 33 tahun ini menembus angka 100 pertandingan untuk Inggris.

Menanggapi fakta ini, Gerrard mengaku cukup terhormat bisa menyamai rekor sang legenda. "Charlton adalah salah satu pemain terbaik yang pernah bermain untuk Inggris. Saya sangat tersanjung dan terhormat bisa menyamai rekornya." ungkap Gerrard yang dilansir oleh BBC.

"Saya harap, ini akan menjadi memori yang bagus dan kita bisa menuai poin penuh yang kita butuhkan." tambah Gerrard.

Mengenai laga esok, Steven Gerrard menargetkan poin penuh guna lolos otomatis ke Brazil. "Dua laga kontra Montenegro dan Polandia akan menjadi laga terpenting dalam karir saya di Timnas Inggris." ujarnya.

"Semuanya tergantung saya dan rekan-rekan saya apakah kita akan menampilkan permainan terbaik atau tidak. Yang pasti, saya yakin Inggris cukup bagus untuk lolos ke Piala Dunia tahun depan." tutup Gerrard.

Caps terbanyak Timnas Inggris sendiri masih dipegang oleh legenda Timnas Inggris lainnya, Peter Shilton. Mantan penjaga gawang The Three Lions punya 125 caps yang belum bisa dipecahkan.

Wednesday, October 09, 2013

Gerrard: Jangan Remehkan Inggris, Bung!

London - Ternyata sudah lama sejak Timnas Inggris meraih gelar juara dunia di tahun 1966 lalu. Dan sejak itu, belum ada lagi trofi yang mampi ke kabinet di kantor FA.

Kritikan demi kritkan didaratkan tiap kali The Three Lions bermain buruk atau kalah. Terlebih, para pemainnya seperti Steven Gerrard hingga Wayne Rooney dianggap punya kapasitas untuk membawa sebuah tim menjadi juara.

Namun kenyataannya justru hampa yang dirasakan para penggemar Inggris. Puncaknya kala Inggris gagal lolos ke Piala Eropa 2008 usai dilaga terakhir takluk di tangan Kroasia.

Lima tahun berlalu, Inggris punya skuat yang lebih kokoh. Ditangani pelatih sekaliber Roy Hodgson, Inggris seakan mulus di babak kualifikasi Piala Dunia 2014.

Inilah yang ingin dibuktikan sang kapten, Steven Gerrard kalau Inggris bisa memenuhi ekspektasi para penggemar. Berikut tuturan sang kapten yang dilansir oleh Daily Mirror.


"Rasa sakit itu masih terasa. Kenangan buruk kalau kita gagal lolos Kualifikasi Piala Eropa 2008 belum lepas dari ingatan. Saya berharap bisa membalikkan hal tersebut dan menunjukkan kepada mereka yang meragukan kapasitas kita. Kita sangat peduli dengan hal tersebut. Tidak ada yang lebih peduli dengan prestasi tim daripada pemainnya sendiri.

Kita sadar kalau para penggemar dan media sangat bersemangat untuk membahas hal ini. Dan ini juga masih menjadi bahasan di ruang ganti. Sayang, mereka tidak dapat masuk ke ruang ganti dan melihat seberapa besar persiapan yang kita lakukan dan seberapa besar hasrat kita untuk memenangkan gelar. 

Kalau kita tidak peduli dengan Timnas Inggris, kita tidak mungkin ada di sini. Saya bahkan tidak akan berada di sini juga. Tidak ada yang dipaksa bermain untuk Inggris. Anda bermain karena itu keinginan Anda, karena itu adalah hasrat Anda, karena itu yang Anda mimpikan sejak kecil.

Ketika Anda memenangkan pertandingan untuk Inggris, bermain baik dan mencetak gol, tidak ada penghargaan yang lebih baik daripada itu. Ini berbeda dengan klub. Ketika Anda bermain untuk Inggris, Anda membela negara Anda sendiri. Semua orang ingin menjadi bagian dari kesukesan Timnas Inggris.

Saya tidak yakin kita banyak dikritik. Tetapi kita adalah Timnas Inggris. Kita mendapatkan pujian jika kita bermain baik. Tetapi ketika kita tidak bermain baik, Anda harus menerima kritikan tersebut. Ini sudah menjadi paket Anda kala sebagai seorang pemain Inggris.

Ada tekanan yang besar yang saya pikul. Tetapi ini yang saya inginkan ketika pertama kali saya diberikan jabatan kapten ini. Saya tidak takut. Saya tidak khawatir. Saya bahagia. Ini adalah kesempatan saya untuk memimpin tim ke Brazil untuk mendapatka prestasi." 

Tuesday, October 01, 2013

Gerrard Berjuang Mati-Matian Untuk Bujuk Suarez Bertahan

Liverpool - Akhir pekan lalu menjadi momen yang sangat pas untuk merayakan kembalinya Luis Suarez di Liga Inggris. Dua gol yang disarangkannya ke gawang Sunderland seakan membayar rasa lelah Kopites menunggunya dalam 10 laga.

Momen ini juga ternyata dinikmati oleh kapten Liverpool, Steven Gerrard. Pria 33 tahun ini menjadi sosok yang paling berjasa dalam menahan Suarez yang nyaris hengkang di bursa musim lalu.

Kepada Sky Sports, Gerrard mengaku cukup khawatir ketika Suarez dikabarkan tidak betah di Anfield. "Ketika Anda punya pemain sebagus Luis Suarez, Anda tahu klub-klub besar akan mengincarnya." ucap Gerrard.

"Saya bahkan tidak bisa tidur karena memikirkannya dan berharap dia tetap bertahan di Anfield. Tidak ada yang lebih keras berjuang untuk membujuknya daripada saya dan dia tahu saya memikirkannya." tambahnya.

Lebih lanjut, sang kapten memuji kapasitas penyerang asal Uruguay tersebut. "Dia adalah pemain yang spesial dan dia memberikan kita sesuatu yang berbeda. Ketika klub mengatakan tidak akan menjualnya, dia menurut dan bekerja keras." jelas Gerrard.

"Dia tidak pernah memberikan kita masalah. Saya pikir ini sebuah pujian untuk Luis yang telah kembali. Banyak pemain yang berada di posisinya dan kemudian menjadi seorang pengejut di kemudian hari. Dia bukan tipikal orang seperti itu"

"Dia sadar kalau klub ingin dirinya bertahan dan dia menghormati keputusan tersebut. Dia ada di sini dan dia ingin bertahan. Dia juga ingin meraih sesuatu musim ini dan dia terlihat sangat haus gol." tutup Gerrard.

Dengan kembalinya Luis Suarez, Liverpool sudah tidak perlu khawatir dengan raihan gol di musim ini. Sebelumnya, Daniel Sturridge menjadi tumpuan lini depan The Reds selama beberapa laga.