Sunday, September 28, 2014

Gerrard: Siapa Bilang Saya Sudah Habis?

Liverpool - Kapten Liverpool, Steven Gerrard sukses membungkam para pengkritik. Sebuah gol hasil free kick andalannya mampu membuktikan kalau dirinya masih punya kelas penampilan tersendiri.

Semuanya terjadi di Derby Merseyside yang digelar Sabtu, (19/9). Meski The Reds hanya sanggup bermain seri 1-1. Gerrard tetap mendapatkan sorotan positif.

Gelandang tengah berusia 34 tahun tersebut sempat menerima kritikan lantaran performa yang cukup buruk di awal musim. Usia adalah cara publik memandang menurunnya performa sang kapten.

Namun usai laga semalam, Gerrard yakin ia sudah mampu membuktikan bahwa ia belum habis. "Saya menerima kritikan yang berbobot. Tetapi semua orang menilai hal tersebut secara berlebihan. Bahkan menyebut saya sudah habis," ucapnya.

"Jelas, itu adalah hal yang membuat saya frustrasi. Jadi, senang rasanya bisa mengingatkan semua orang kalau saya masih bisa bermain dan bersaing dengan para pemain terbaik." tambah Gerrard.

Sementara itu, sang pelatih, Brendan Rodgers sempat dibuat Gerrard gusar. Maklum sepanjang babak pertama, Gerrard urung menjajal kemampuannya lantaran memikirkan rekan-rekan lainnya.

Pada akhirnya, Gerrard mengambil sebuah tendangan bebas yang berujung gol berkat teguran dari Rodgers. "Dia orangnya tidak serakah. Dia membiarkan Balotelli mengambil beberapa tendangan bebas," ucapnya.

"Kemudian saya berteriak kepadanya untuk mengeksekusi sendiri dan berhasil," ungkap Rodgers.

Perjalanan Gerrard bersama Liverpool di musim ini masih panjang. Namun jika dilihat statistik di mana ia sukses menelurkan 17 gol dari set piece dari 18 gol terakhir, ia jelas punya peran yang cukup besar.

Tuesday, September 16, 2014

Gerrard: Liverpool Siap Geber di Liga Champions!

London - Liverpool akhirnya kembali berlaga di kompetisi terbesar di benua biru, Liga Champions. Usai absen selama empat musim lebih, The Reds bakal melakoni laga pembuka kontra Ludogorets di Anfield.

Para pengamat memprediksi perjalanan Steven Gerrard dan kawan-kawan jelas tidak mudah. Apalagi juara lima kali ini berada di dalam satu grup dengan Real Madrid yang jadi juara bertahannya.

Namun terlepas dari itu, Liverpool siap memanfaatkan hadiah dari prestasi mereka finish kedua musim lalu ini. Meski skuat yang miliki masih sedikit kurang dalam.
 
Sang kapten, Gerrard mengakui bahwa dirinya sempat merasa iri dengan rekan-rekan seprofesi yang selama tiga musim lalu berlaga di Liga Champions. "Ketika Anda tidak ikutan berlaga di sana, jelas ada sifat iri yang muncul. Saya mengalami hal tersebut," ucapnya kepada Daily Mail.

"Tetapi itu hal yang positif. Liga Champions adalah kompetisi terbaik. Jadi, ada lubang yang cukup besar ketika Anda tidak melibatkan diri di sana," jelas Gerrard.

Berbicara soal Liga Champions berarti juga berbicara soal kans mereka ke depannya nanti. Karena, perjalanan mereka tak hanya sebatas berada di fase grup saja.

Selain usaha, keberuntungan juga harus The Reds miliki. Yang tentu saja sempat mereka rasakan saat menjuarai kompetisi ini pada 2005 lalu.

"Mungkin, Anda lupa seberapa beruntungnya Anda. Ketika Anda bisa masuk ke final dengan penampilan yang konsisten, jelas jadi sebuah pencapaian terhebat. Tetapi, saya yakin partai puncak tidak terlalu jauh untuk diraih," tegasnya.

"Kalau para pemilik klub mendukung manajer kami, kami bakal menunjukkan kualitas kami sesungguhnya," tambah Gerrard.

Pemain yang sudah berseragam Liverpool sejak usia 9 tahun ini pun punya banyak cara untuk mendorong rekan-rekannya tampil all-out. Salah satunya dengan tidak mengganggap tiket ke Liga Champions sebagai sebuah hadiah saja.

"Saya percaya dengan visi Brendan Rodgers. Dengar, kalau kami tidak bisa lolos ke fase 16, kami akan sangat kecewa," ujarnya.

"Ini bukan sebuah hadiah karena kami finish kedua musim lalu. Karena di sinilah Liverpool seharusnya tampil. Ini jadi tanggung jawab saya dan para pemain untuk memberikan yang lebih," tambah Gerrard.

Dalam kesempatan tersebut, Gerrard juga mengingat manisnya kenangan bisa menjadi juara Eropa pada 2005 lalu. Dengan mengalahkan AC Milan lewat drama adu penalti.

Namun, pria 34 tahun tersebut enggan mengenang momen tersebut lama-lama. "Saya tahu saya bisa saja gagal kalau tendangan Andriy Shevchenko bisa masuk. Dan itu bakal jadi kenangan buruk. Tapi di akhir, hasil manis yang kami raih," pikirnya.

"Saya bisa berlama-lama memikirkan kenangan tersebut ketika nanti saya sudah pensiun. Jadi sekarang, saatnya berjuang lagi," tutup Gerrard.