Sunday, January 04, 2015

Gerrard: Perpisahan Ini Hanyalah Sementara


Tepat 36 jam lalu, kabar menyedihkan datang dari kapten kita, Steven Gerrard. Usai mengabdi selama 17 tahun di Anfield, Stevie G memutuskan untuk hengkang di akhir musim.

Penyebabnya sudah jelas, dia bukan pemain seperti 10 tahun yang lalu secara fisik. Tetapi secara mental dan sifat, Stevie G adalah Liverpool dan begitu pula sebaliknya.

Puluhan trofi dan ratusan gol sudah ia sumbangkan untuk publik Anfield. Meski titel Liga Inggris kemungkinan besar harus absen dalam karirnya.

Sedih? jelas. Terutama bagi para penggemarnya yang sudah mengikuti sepak terjang sang legenda sejak melakukan debut pada 1998.

There's no goodbye without some sayings. Nah, demi menenangkan para penggemarnya yang terkejut dengan kabar tersebut, Stevie menyempatkan diri untuk berbicara kepada LFCTV perihal kepergiaannya di akhir musim. 

Yuk, Simak!



Steven, akhirnya kamu mengumumkan keputusan untuk meninggalkan Liverpool di akhir musim. Bagaimana perasaan kamu sekarang

Saya tak bohong ini adalah momen yang sangat aneh. Sebuah momen yang sangat emosional yang saya dan keluarga rasakan dalam 24 jam terakhir. Tetapi, saya masih punya enam bulan lagi untuk bermain di sini. Masih banyak yang bisa diraih. Jadi, saya akan terus berusaha untuk fokus dengan target yang ada. Pada akhirnya, akan ada hadir di mana air mata mengucur deras di akhir musim. Intinya, ini adalah 24 jam terberat dalam hidup saya. Karena, saya harus melakukan apa yang selama ini yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Tetapi, ini adalah kenyataannya.

Apa yang membuat kamu pada akhirnya mengeluarkan keputusan tersebut?

Tentu saja yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya ketika keputusan ini muncul adalah keluarga saya. Setelah itu, hubungan saya dengan klub ini karena saya membuat sebuah keputusan yang berat namun baik untuk kedua belah pihak. Kenyataannya, saya akan berusia 35 tahun di musim panas nanti. Saya sudah berada di sini sejak usia delapan tahun. Tetapi, saya tahu akan ada hari di mana saya harus memberikan keputusan yang sangat emosional. Dan ini adalah keputusan saya. Ada banyak opini dari luar. Tetapi, meninggalkan klub ini pada musim panas mendatang adalah waktu yang tepat buat mencari tantangan baru di luar sana. Saya harap keputusan ini berbuah hasil yang manis.

Adakah momen di mana kamu merasa harus segera mengumumkan keputusan ini?

Ada beberapa alasan mengapa saya harus mengambil keputusan berat ini. Tetapi alasan utamanya adalah ketika manajer mengajak bicara saya. Dia berkata klub harus mengatur intensitas saya bermain yang membuat sadar saya kalau ini adalah saat yang tepat. Tetapi, ketika kamu sudah sering bermain sebagai starter dalam jangka yang sangat lama, saya harus menerima keputusannya tersebut. Tetapi, saya tetap berusaha memberikan yang terbaik meski harus bermain dari bangkucadangan. Jadi intinya, itulah alasan utama mengapa saya memutuskan untuk pergi dari sini.

Saya selalu berpikir saya adalah manusia biasa, saya bukan robot dan saya bukan pemain yang masih berusia 24 tahun. Tetapi kenyataannya, ketika Brendan Rodgers datang ke klub ini, saya sudah berusia 32 tahun. Menyedihkan memang ketika sadar hubungan saya dengan Brendan Rodgers tidak dimulai 10 tahun yang lalu. Tetapi, saya selalu berpikir pembicaraan mengenai keputusan saya ini akan terjadi. Menyakitkan memang. Namun, kembali itulah alasan kunci saya.

Seperti yang sudah disebutkan, keluarga adalah prioritas utama. Tetapi, bagaimana kamu memberi tahu istri dan anak-anak?

Sulit juga untuk memberitahu anak dan istri saya mengenai hal ini. Karena, mereka bukan penggemar berat sepak bola. Tetapi, ucapan "Ayah tidak akan bermain untuk Liverpool lagi" cukup memukul mereka. Dari situlah, momen menyedihkan ini dimulai. Tetapi, dari sisi lain, ini adalah momen yang menyenangkan juga karena akan menjadi kesempatan baru buat saya dan keluarga. Tetapi ya ini adalah keputusan yang berat.

Tetapi, ini akan menjadi petualangan yang hebat untuk keluarga kamu. Ada komentar?

Seperti yang saya sudah katakan, targetnya saat ini adalah untuk menyelesaikan musim ini dengan Liverpool setinggi mungkin dan mencoba meraih banyak hal. Dan mencoba untuk membahagiakan fans dalam enam bulan ke depan. Saya semakin fokus saat ini. Saya juga bilang kepada manajer untuk tidak terlalu khawatir dengan masa depan saya nantinya dalam sebuah obrolan beberapa minggu yang lalu. Saya akan terus berjuang sampai akhir musim, mencoba untuk meraih trofi dan membantu tim ini selesai di empat besar. Tetapi, dalam enam bulan ke depan akan menjadi kesempatan yang besar bagi saya meraih hal yang berbeda. Sepanjang hidup, saya berada di klub ini dan tidak pernah bermain di luar. Jelas akan berbeda, tetapi saya sudah tidak sabar untuk memulai hal baru.

Bagaimana reaksi rekan-rekan kamu di Liverpool? reaksi kehilangan seseorang yang telah menjadi panutan mereka.

Mereka sangat terkejut kemarin. Sepertinya, semua orang di klub ini telah mendengar kabar buruk. Jujur, saya tidak ingin mengumumkan keputusan ini. Saya sebenarnya ingin mengumumkan keputusan ini di laga terakhir karena saya tidak ingin konsentrasi mereka terganggu. Tetapi, inilah hidup. Kami harus tetap melanjutkan hidup ini. Senang rasanya mereka masih memikirkan saya. Tetapi kami semua tahu apa yang kami harus lakukan. Tantangannya sekarang adalah untuk tetap memandang ke depan dan mencoba meraih segalanya yang ada.

Kabar kamu akan meninggalkan Liverpool ini baru 24 jam dan masih terus terdengar kencang hingga saat ini. Bagaimana kamu menyikapi hal ini?

Ya, kabar ini bakal terus dibicarakan sampai akhir musim. Saya mendapatkan banyak sekali pesan dari suporter, pemain, staff, media dan orang-orang yang sudah bekerjasama dengan saya dalam waktu yang lama. Dan semuanya membuat saya sedih, kagum dan kaget. Tetapi saya harus tetap menguatkan diri saya dan tidak melihat ke belakang karena saya belum pergi sampai akhir musim. Masih ada 6 bulan yang penting bagi saya dan tim ini. Intinya, saya harus tetap kuat dan fokus.

Sudah sempat membaca atau mendengar beberapa reaksi dari fans? 

Untuk saat ini, saya merasa tidak sanggup. Saya terus mengganti-ganti chanel televisi saya. Saya mencoba untuk membalas semua pesan tetapi saya tak sanggup. Saya tidak menduga reaksi akan sebesar ini. Tetapi, saya harus segera move-on.

Mau mendengar beberapa reaksi? Saya bisa bacakan untuk kamu.

Saya tidak ingin mendengar reaksi mereka dulu. Karena itu hanya akan membuat saya sedih. Tetapi, suporter adalah orang-orang yang paling penting bagi klub manapun dan saya merasa beruntung bisa bermain di salah satu klub terbaik di dunia. Jadi, sulit untuk melupakan mereka semua.

Semua orang setuju untuk menganggap kamu sebagai legenda klub ini dan hal tersebut sudah berlangsung sejak lama. Bagaimana cara kamu memandang hal ini?

Saya sangat tersanjung ketika kata tersebut disematkan kepada saya. Karena hal tersebut adalah hal yang sangat hebat bagi saya dan keluarga. Mengingat kami adalah penggemar berat Liverpool. Jadi, untuk bisa disejajarkan dengan beberapa nama legenda di atas sana merupakan hal yang luar biasa. Khususnya bagi ayah dan kakak saya.

Klub ini sudah menjadi bagian terbesar dalam hidup kamu. Dan kamu menjadi bagian terbesar juga untuk klub dan kehidupan para suporter.

Hubungan saya dan suporter jelas terasa spesial. Sangat kuat. Dan saya adalah salah satu yang mengakui hal tersebut.

Steven Gerrard dan Liverpool selalu bersama. Dan kamu kemarin bilang akan kembali ke sini suatu saat nanti. Ada ini merupakan jangka panjang kamu?

Itu merupakan harapan saya. Maksudnya, saya akan kembali dan membantu klub ini semampu saya nanti. Karena, saya adalah penggemar klub ini apapun yang terjadi. Saya pikir ketika kamu sudah menjadi bagian terbesar dalam klub ini dan kamu memberikan kontribusi sebesar ini, pasti kamu menginginkan hubungan yang sama di masa depan kelak. Saya tidak ingin kembali hanya sebagai pemain saja. Saya ingin membantu klub ini dengan kapasitas apapun. Jika suatu saat nanti bisa duduk bareng dengan orang-orang yang menjalankan klub ini untuk membicarakan peran apa yang saya emban nantinya, terlebih berbicara soal talanta-talenta baru untuk klub ini, saya akan selalu mempertimbangkannya. Karena, Liverpool adalah bagian terbesar dari hidup saya.

Kamu belum ingin memberitahu tujuan selanjutnya. Tetapi para fans ingin tahu kemana Steven Gerrard akan berlabuh musim depan. Kenapa?

Saya hanya tidak ingin rencana ini menjadi cerita di media sepanjang januari ini. Itu alasan saya mengapa saya tidak ingin berbicara banyak soal kemana saya akan bermain pada musim depan. Saya tidak ingin Brendan menghadapi pertanyaan dari media soal ini lagi. Saya selalu ingin menghormati orang-orang di luar sana. Jadi, saatnya untuk memandang ke depan lagi. Mengapa saya mengumumkan keputusan tersebut pada hari ini karena saya melihat ada jeda yang cukup lama antara laga kontra Leicester dan Wimbeldon. Yang saya bisa katakan kepada para suporter adalah saya akan bermain di Amerika Serikat. Tetapi, saya belum ingin menyebut tim mana yang saya akan bela. Saya janji, kalau sudah resmi, saya akan beritahu. Kami coba memenangkan trofi sampai akhir musim dan lupakan sejenak soal Steven Gerrard.

Kamu masih punya enam bulan lagi di sini. Apa sih mimpi jangka pendek kamu?

Kami masih punya kesempatan buat menyelesaikan musim ini di empat besar dan itu adalah hal terpenting bagi klub ini. Akan terasa manis jika kita mengakhiri musim ini dengan sebuah trofi. Karena hal itu yang akan diingat orang. Karena, klub ini dikenal memiliki sejarah panjang soal kesuksesan. Sejak hari di mana saya melakukan debut untuk klub ini ada tekanan dan tanggung jawab yang saya rasakan untuk mengangkat trofi. Dan saya harap, saya bisa memberikan yang terbaik dalam enam bulan ke depan.

Setelah keputusan ini, kamu akan segera berpisah dengan Liverpool dalam enam bulan. Kamu akan meninggalkan Melwood, tempat di mana sepanjang hari kamu latihan. Yang jelas, ini akan menjadi momen menyedihkan untuk kamu. Sudah memikirkan cara untuk mengatasi perasaan tersebut nanti?

Saya belum memikirkan hal tersebut. Tetapi saya yakin itu akan menjadi momen yang sangat berat. Tetapi, saya bangga dengan apa yang sudah saya lakukan sampai saat ini. Saya masih bisa menulis hal yang baru dengan tim ini sampai akhir musim. Tetapi, saya yakin beberapa minggu sebelum musim ini berakhir, akan terasa menyiksa. Tetapi, saya harap ini bukanlah sebuah perpisahan.

Ada pesan untuk seluruh pendukung Liverpool?

Sulit untuk memberikan pesan untuk mereka. Tetapi saya merasakan hal yang sama dengan mereka. Tetapi, saya masih punya banyak waktu untuk menghantarkan mereka ke stadion-stadion besar seperti Wembley atau memberikan mereka trofi sampai akhir musim nanti.

Pimpinan dari Hillsborough Family Support Group, Margareth Aspinall menyebut kamu bukan hanya sekedar pesepakbola untuk kota ini. Ada komentar?

Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan.


Friday, January 02, 2015

Terima Kasih, Steven Gerrard!

17 tahun mungkin hanyalah sebuah angka. Tetapi bagi Steven Gerrard, 17 tahun adalah durasi di mana ia mengabdi untuk jersey merah dan lambang livebird di dadanya.

Datang dari Huyton, semua kawasan yang ramah di selatan Liverpool, ia dikisahkan layaknya seorang ksatria yang enggan membela kerajaan lain. Meski ia dilahirkan di keluarga yang tak semuanya merah.

10 trofi penting, termasuk Liga Champions mampu ia sumbangkan lewat aksi-aksi heroiknya. 180 golnya dalam 697 laga turut menjadi hiburan tersendiri baik ketika Liverpool dalam kondisi terpuruk maupun di atas angin.

Tentu seluruh fans The Reds ingat bagaimana ia berhasil mengangkat moral rekan-rekannya di final Liga Champions 2005. Tertinggal 0-3 dari AC Milan, golnya di babak kedua tak hanya membuat rekan-rekannya tersentak, tetapi juga menghadirkan gelar Eropa kelima di laga yang kita ingat dengan julukan Miracle of Istanbul.

Keberaniannya untuk menolak Real Madrid, Manchester United, hingga Chelsea yang berniat meminangnya menegaskan bahwa ia tak hanya sekedar kapten fantastik. Tetapi juga pecinta ulung yang selalu berusaha setia kepada sang kekasih.

Namun semuanya pun berakhir pada awal 2015 ini. Sebuah kabar tentang dirinya hengkang dari Anfield Road sekejab membuat jutaan fans Liverpool meneteskan air mata.

"Sebuah kehormatan bagi saya bisa mewakili kalian di atas lapangan. Tetapi saya harus pergi," ucapnya dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh Liverpool.

Berat? jelas. The Reds tidak hanya kehilangan nyawa, tetapi juga publik figur. Maklum, Gerrard yang kini berusia 34 tahun sudah menjadi ikon klub sekaligus ikon kota pelabuhan, tentu saja usai dirinya ditunjuk untuk menjadi kapten pada 2003.

Bukan Sekedar Kapten Biasa.

Legenda sepakbola dunia, Zinedine Zidane pernah bertitiah "Messi dan Ronaldo boleh berada di puncal daftar pemain terbaik dunia. Tetapi bagi saya, Steven Gerrard ada di level yang sama,".

Sejak melakukan debutnya pada 29 November 1998, Gerrard dikenal memiliki kapasitas yang luar biasa. Dibekali Hollywood Vision dengan long pass tajam, ia juga hampir selalu menjadi mesin utama di lini tengah The Reds. Bahkan hingga sekarang.

180 gol tak hanya lahir dari ketajamannya. Tetapi juga insting luar biasa, terutama ketika mendapatkan ruang bebas untuk melepaskan tendangan jarak jauh.

Tetapi dari segala kapasitas yang dimiliki, The Reds tentu bakal kehilangan sisi kepemimpinannya yang tak tergantikan. Leading by example adalah cara ia menelurkan inspirasi, tak hanya kepada rekan-rekannya, tetapi juga orang yang menonton aksinya.

"Anda tidak akan mampu menirunya. Karena Gerrard terlahir untuk menjadi seorang pemipin," ucap Zidane.

Ketebalan komitmennya juga terlihat ketika ia melepaskan tekel saat ia harus dipaksa untuk bertahan. Bahkan, dari kondisi yang tak pasti, ia rela ditempatkan menjadi bek tengah, bek kiri hingga striker demi tim yang ia bela.

"Ketika Anda tahun diri Anda adalah seorang kapten, Anda tidak boleh menyerah, merasa kecewa. Karena semua orang di sekitar pasti akan melihat Anda dari angle manapun," ucapnya di sebuah press conference.

Memang, ia tak bisa membohongi usianya. Menginjak usia 34, Gerrard bukan lagi sosok sentral di atas lapangan seperti 7-8 tahun yang lalu, yang dikenal sebagai salah satu pemain dengan  passing accuracy terbaik di Inggris.

Bahkan di akhir musim lalu, ia dianggap menjadi kambing hitam kegagalan Liverpool meraih titel Liga Inggris. Usai melakukan blunder yang menyebabkan striker Chelsea, Demba Ba mencetak gol di Anfield.

Memasuki setengah musim ini, ia kerap menjadi penghuni bangku cadangan. Gara-gara gagal menyeimbangi permainan fisik lawannya di atas lapangan, yang paling ketara ketika The Reds harus menyerah di tangan Crystal Palace.

Namun, dari segala kekurangannya di beberapa musim terakhirnya bersama Liverpool, Gerrard tetapi mampu mengusung kualitas terbaiknya. Sebagai catatan, ia menyandang pengirim assist terbaik di Liga Inggris dengan 13 golnya.

BBC juga mencatatkan 86 persen akurasi passing dalam 18 bulan terakhir. Terbaik sepanjang karir profesionalnya, meski kini ia dianggap lebih bijak dalam melepaskan long pass maupun long shot.

Bukan Akhir Segalanya

Mungkin, hanya ada satu kekecewaan terbesar yang dirasaan oleh Gerrard hingga saat ini. Yap, ia sudah pasti gagal merengkuh titel Liga Inggris, yang sudah ia impikan sejak usia 9 tahun.

Ia bahkan dianggap masih berada di bawah Kenny Dalglish untuk urusan status legendanya. Maklum, King Kenny sukses menyumbang enam titel Liga Inggris saat masih aktif dulu.

Namun jika dibandingkan, Dalglish berjaya ketika ia masih bermain untuk Liverpool dengan materi terhebat yang pernah dimiliki. Sedangkan Gerrard? 17 tahun ia mengabdi, tak sekalipun ia berada di tim Liverpool yang punya kualitas nomer satu di Inggris.

Menariknya, meski minim rekan yang berkualitas, Gerrard tetap mampu mengangkat The Reds lebih tinggi. Ia bahkan sukses menghadirkan treble di tahun 2001 di usia yang masih sangat muda, 20 tahun.

Pada akhirnya, semuanya hanya akan tersimpan dalam memori indah di museum klub di Anfield. Yang mungkin tak bisa diulang di kemudian hari.

Satu hal yang bakal terus ada baik di diri Gerrard maupun Liverpool adalah rasa hormat keduanya. "Saya tidak pernah menyesal pernah berseragam Liverpool meski saya harus pensiun nanti," ucapnya.

"Ini adalah tempat yang spesial. Dari hati yang paling dalam, saya harap bisa kembali mengabdi di sini lagi dalam kapasitas apapun," jelas Gerrard.

Pada akhirnya, sang kapten hanyalah seorang fan berat Liverpool. Yang akan selalu datang ke stadion untuk mendukung timnya bertanding. "Kemanapun Liverpool berlaga, saya akan ada di sana!," tutup Gerrard.


Terima kasih Steven Gerrard!

FA Cup (2): 2001, 2006
League Cup (3): 2001, 2003, 2012
Community Shield (1): 2006
Champions League (1): 2005
UEFA Cup (1): 2001
UEFA Super Cup (1): 2001
Professional Footballers’ Association player of the year (1): 2006
Professional Footballers’ Association young player of the year (1): 2001
PFA team of the year (8): 2001, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2014
Football Writers’ Association footballer of the year (1): 2009
Premier League player of the month (5): February 2001, March 2003, December 2004, April 2006, March 2014
FA Cup final man of the match (1): 2006
Champions League final man of the match (1): 2005
Uefa club footballer of the year (1): 2005
MBE: 2007

Premier League: 494 appearances, 116 goals
FA Cup: 39 appearances, 13 goals
League Cup: 28 appearances, 9 goals
Champions League: 87 appearances, 30 goals
Uefa Cup/Europa League: 42 appearances, 11 goals
Other: 5 appearances, 1 goal
Total: 695 appearances, 180 goals

17 Tahun Bersama, Gerrard dan Liverpool Berpisah

Liverpool - Kabar sangat mengejutkan datang dari Liverpool. Gelandang sekaligus nyawa permainan mereka, Steven Gerrard memutuskan untuk hengkang dari Anfield pada akhir musim ini.

Keputusan ini datang setelah sang kapten mencetak dua gol kala membela The Reds melawan Leicester City, akhir pekan lalu. Ia pun sukses mengakhiri 17 tahun kebersamaannya dengan manis.

Melalui situs resminya, pria 34 tahun ini memberikan beberapa kalimat terakhirnya untuk Liverpool. "Ini merupakan keputusan terberat dalam hidup saya. Dan ini yang harus saya dan keluarga kompromikan sepanjang waktu," ucapnya.

"Saya membuat keputusan ini agar manajer dan tim tidak tertanggung dengan spekulasi mengenai masa depan saya," jelas Gerrard.

Lebih lanjut, pemain yang telah menyumbangkan 10 trofi, termasuk Liga Champions ini menyatakan akan segera kembali jika memang dibutuhkan. "Liverpool sudah menjadi bagian terbesar dalam hidup saya dan mengucapkan salam perpisahan adalah hal yang sulit," ungkapnya.

"Tetapi saya merasa ini adalah keputusan yang terbaik untuk keduanya, termasuk keluarga saja," tambah Gerrard.

Terakhir, Gerrard ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh staff, manajer, hingga fans yang telah mengiringi karirnya hingga saat ini. Terlabih soal status legendanya.

"Mungkin ucapan terima kasih saya tidak cukup. Tetapi untuk manajer, staff, pemain dan semuanya, terima kasih," jelas Gerrard.

"Pesan terakhir saya adalah untuk semua fans yang telah membuat Liverpool menjadi tim terbaik di dunia," tutupnya.

Sepanjang karirnya, Steven sukses membela Liverpool di 697 laga Liga Inggris. Dengan torehan 180 gol, ia berada di bawah Kenny Dalglish soal pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh Liverpool.