Monday, December 31, 2012

Menang Besar, Gerrard Tetap Puji QPR

Liverpool - Steven Gerrard kembali tersenyum. Sempat nyaris mengakhiri tahun 2012 dengan lara ketika dibabat. Stoke City, sang kapten bisa merasa lega setelah Liverpool menutup tahun ini dengan kemenangan.

Bertandang ke kandang Queen Park Rangers, The Reds sukses membungkam pasukan Harry Redknapp 3-0. Hasil ini pun membuat posisi Liverpool naik ke peringkat sembilan.

Meski menang besar, Gerrard tetap menghormati perasaan para punggawa QPR. "Saya tidak ingin berkata ini pertandingan yang mudah. Itu akan menyakiti hati mereka. QPR menjalani masa-masa yang berat." ucap Gerrard yang dilansir Sky Sports.

Namun, Gerrard tetap menyebut Liverpool telah menjalani babak pertama terbaik musim ini dengan unggul 3-0 lewat dua gol Luis Suarez dan Daniel Agger. "Kalau kita memulainya dengan baik, kita tahu kita bisa menenangkan penggemar mereka. Ini adalah babak pertama terbaik musim ini." jelasnya.

Lebih lanjut, Gerrard juga memuji penampilan QPR di babak kedua yang berhasil menjaga gawang mereka dari kebobolan lebih banyak gol. "Rencananya untuk menambah gol. Tetapi Harry Redknapp adalah pelatih berkelas dan dia merubah beberapa hal. Jadi pujian pantas disematkan untuk mereka." tutup Gerrard. Selamat!

Wednesday, December 26, 2012

Gerrard: Downing Sukses Tutup Keran Kritikan Anda

Liverpool - Stewart Downing akhirnya sukses menutup keran kritikan yang mengalir sejak direkrut The Reds dengan harga 20 juta poundsterling lewat penampilan apik dalam laga kontra Fulham. Satu assist dan satu gol perdana di Liga Inggris berhasil disumbangkan mantan winger Aston Villa tersebut.

Hal ini yang jadi perhatian sang kapten, Steven Gerrard. Menurutnya, Downing telah menunjukkan bahwa apa yang dikatakan orang adalah hal yang salah. "Saya senang dengan permainan Downing dan tidak mengejutkan karena saya telah melihatnya bermain seperti ini sepanjang waktu." pandang Gerrard yang dikutip dari Liverpool Echo.

"Dia menjalani waktu yang cukup berat tetapi dia pantas menerima pujian karena dia tidak merasa menyesal dengan penampilannya. Dia berusaha untuk membuktikan apa yang dikatakan orang adalah hal yang salah." tambahnya.

Namun Gerrard mengingatkan untuk memperagakan hal yang sama saat Liverpool membungkan Fulham, akhir pekan lalu. "Tidak hanya Sabtu lalu, dalam beberapa pertandingan dia memperagakannya. Entah apakah dia bermain di bek kiri atau di depan, dia melakukannya dengan baik. " tutur Gerrard.

"Dia telah menciptakan banyak peluang untuk tim dan menciptakan sebuah ancaman. Kita harus membawa apa yang kita peragakan saat melawan Fulham." tutupnya.

Hadapi Stoke, Gerrard Ingin The Reds Waspada

Liverpool - Laga kontra Stoke City nanti malam dijadikan laga terpenting jelang akhir tahun oleh Steven Gerrard. Permainan fisik The Potters yang sangat keras menjadi perhatian kapten Liverpool tersebut

Kemenangan besar 4-0 atas Fulham, minggu lalu tidak dijadikan patokan dalam mengujur pasukan Tony Pulis ini. "Kita tahu apa yang harus kita harapkan dan ini jelas akan menjadi tes yang berbeda di banding saat melawan Fulham." pandang Gerrard yang dilansir oleh Liverpool Echo.

"Stoke akan mempertahankan hasil draw mereka di Tottenham yang menjaga rekor tidak terkalahkan mereka." jelasnya.

Pria 32 tahun tersebut menarik contoh ketika The Reds ditahan 0-0 di Anfield pada awal musim ini. "Tidak ada yang perlu diragukan lagi, mereka adalah tim yang sangat sulit. Mereka sangat terorganisir dan bertahan sangat bagus." tutur Gerrard.

"Itu kisah yang terjadi saat mereka datang ke Anfield, awal musim ini. Kita berjuang untuk menembus pertahanan mereka dan mereka mendapatkan poin." ungkapnya.

Salah satu caranya yang Gerrard pikir mampu melunakkan pertahanan Ryan Shawcross dan kawan-kawan adalah mendominasi permainan. "Bermain di kandang sendiri, mereka akan bermain lebih terbuka saat ini dan mencoba untuk mengalahkan kita. Penggemar mereka selalu bersorak di sana dan mendukung mereka." ucap Gerrard.

"Kalau kita membiarkan Stoke menghabisi kita dalam 15-20 menit awal, ini akan menjadi malam yang berat untuk kita. Sebagai tim, kita harus berani dan menunjukkan karakter kita. Kalau kita melakukan hal tersebut dan kita mendominasi permainan, aku yakin kita bisa mendapatkan hasilnya. Kita akan menang di sana." tutupnya.

Liverpool masih bercokol di posisi kedelapan hingga minggu ini. Kemenangan pun jadi harga mati jika The Reds masih ingin menutup akhir tahun dengan gemilang.

Monday, December 24, 2012

Real Story: Steven Gerrard, Kado Natal Terakhir Untuk Matthias

Ini adalah sebuah kisah nyata antara Steven Gerrard dan Matthias, seorang bocah berusia 10 tahun yang menderita tumor pelvis dan menjalani hari-hari terakhirnya bersama keluarganya, The Barker. kisah yang ditulis oleh Gerald Sheedy, juga menceritakan perjuangan ibu dari Matthias, Rosie demi mewujudkan permintaan terakhir Matthias untuk bisa bertemu dengan sang idola. Berikut kisahnya


Semua berawal saat keluarga Barker dirujuk untuk bergabung dengan Shooting Star Chase pada Oktober 2011 lalu. Anak tertua mereka, Matthias yang masih berusia 10 tahun tengah mendapatkan perawatan saat itu untuk penyakit tumor pelvis tetapi mereka dihadapkan dengan tidak adanya pilihan untuk perawatan selanjutnya.

Awal November, kedua orang tuanya, Rosie dan Tony datang ke rumah perawatan Guilford, Christopher untuk melihat dan bertemu dengan perawat utamanya, Katja, yang dapat memberi tahu apa saja hal yang dapat ditawarkan oleh Shooting Star CHASE.

Dalam level ini, Rosie dan Tony tidak ingin menggunakan rumah rawat dan lebih tertarik dalam bagaimana kita dapat mendukung Tim Komunitas Perawat agar Matthias bisa dirawat di rumah selama mungkin. Mereka juga ingin mendapatkan saran bagaimana berbicara kepada Matthias dan ketiga adiknya tentang kondisi Matthias. Selama kunjungan mereka, saya ingat Rosie berkata kalau dirinya tidak ingin proses perawatan terakhir untuk Matthias ini berhubungan dengan kegiatan rumah rawat Christopher.

Tim rawat jalan kita pun tetap saling berhubungan dengan keluarga Matthias selama beberapa minggu.

Pada 19 November, kita menerima panggilan dari PATCH (Pelayanan Rawat Rumah Pengindap Kanker) di Rumah Sakit Marsden. Matthias telah dirujuk ke rumah sakit lokal dan mereka meminta seluruh keluarganya datang ke rumah rawat Christopher selama periode pengistirahatan sebelum dipulangkan ke rumah, karena Rosie telah lelah. Namun, sebelum kondisi Matthias memburuk, dia dirawat di Rumah Sakit St George.

Pada 23 November, pembicaraan mengenai pemindahan Matthias dari Rumah Sakit St George ke rumah rawat Matthias pun berlanjut. Pada 26 November pada pukul 11.45 pagi, Matthias dan Rosie datang ke rumah rawat dengan ambulan ditemani dua perawat. Intinya, rencananya adalah kembali ke rumah adalah permintaan Matthias sebelum dirinya wafat tetapi Rosie dan Tony merasa tempat terbaik adalah Rumah Rawat Christopher.

Karena hal tersebut bisa memudahkan Rosie merawat Matthias dengan cara yang dia inginkan tetapi dengan dukungan dari para staf dan dia juga bisa merawat anak-anaknya yang lain, Jos, Xavier dan Jonas. Seiring dengan jalannya waktu, kita tahu kita harus menjaganya senyaman mungkin.

Natal pun tiba dengan cepat. Rosie dan Tony memberikan beberapa boneka beruang untuk semua teman-teman Matthias di rumah rawat dan anak-anaknya. The Sanctuary, sebuah ruang spesial di Rumah Rawat Christopher di mana keluarga dapat bersantai dan berkumpul, dipenuhi dengan kado-kado dan mereka pun menghabiskan waktu berjam-jam menulis pesan yang berisikan kalau Matthias selalu mencintai mereka. Ini menjadi slogan untuk keluarga Barker.

Mereka pun mulai membuat rencana untuk hari Natal para anak-anak di rumah rawat, membawa dan membungkus kado-kadonya. Karena kondisi Matthias semakin melemah, kita tidak yakin dia bisa bersama kita saat itu. Kita menyarankan Rosie untuk mempercepat kejutan tersebut. Meski Rosie tidak ingin melakukannya, dia pun melakukan pembagian kado lebih awal. Keluarga memutuskan kalau hari Natal akan menjadi hal yang spesial untuk siapa saja yang ada di sana.

Sebelum datang ke Rumah Rawat Christopher, membawa Matthias, Rosie dan Tony telah banyak berbagi, menciptakan banyak momen spesial dan kenangan. Tetapi Rosie masih punya satu permintaan yang tertinggal.

Matthias selalu ingin bertemu dengan idolanya, Steven Gerrard atau Stevie G. Selama bertahun-tahun, ada beberapa kesempatan untuk mempertemukan keduanya. Tetapi tidak berhasil. Kemudian, melalui sebuah kesempatan terbuka, Rose berhasil menghubungi seorang teman. Mereka saling berkirim E-mail. Dan hal selanjutnya yang Rosie tahu adalah Steven Gerrard setuju untuk mengunjungi Matthias pada 20 Desember. Rosie pun berbahagia.

Matthias semakin melemah kondisinya dan setiap pagi kita mengira kalau ini adalah hari terakhirnya. Pada 19 Desember, Matthias mengetahui kalau Steven Gerrard akan datang esok hari. Namun dia bertanya kepada Rosie "Kalau aku wafat malam ini?" Rosie pun menjawab "Aku akan bersamamu dan menggenggam erat tanganmu.

Dan kemudian ketika Matthias bangun di pagi hari, dia berkata "Aku siap bertemu dengannya". Pada pukul 3.30, kita mendapat kabar bahwa Steven telah tiba dan dia sudah siap. Menunggu di ruang Matthias, Rosie, Tony dan Jonas bersama Steven. Anggota keluarga yang lain menunggu di taman, tidak sadar dengan kedatangan Steven.

Saya pun merasa terhormat ketika Steven berjalan masuk ke ruang Matthias. Ketika Rosie mengenalkan Steven ke Matthias, Steven menyalami Matthias dan berkata "Alright, Aku Stevie G. Aku dengan kamu adalah penggemar berat saya.". Tetapi tidak ada reaksi dari Matthias dan matanya pun kembali menutup.

Rosie, Tony dan Steven menghabiskan beberapa menit berbicara tentang Matthias dan anak-anak Steven. Ketika Steven menyalami Matthias kembali dan berkata "Hey Thi, ini Stevie G' yang membuat Matthias meresponnya dengan membuka kedua matanya dan memberikan Steven senyum terbesar yang pernah Anda lihat.

Saya melihat wajah Rosie yang sangat berbahagia. Dia akhirnya bisa melakukan hal terakhir untuk putranya. Saya juga melihat saat itu kalau tidak ada yang tidak mungkin karena dia telah melakukan semuanya untuk merealisasikan hal tersebut dan kebahagian tersebut bercampur dengan kesedihan.

Stevie G, seperti yang kita tahu, menghabiskan beberapa jam bersama keluarga Barker pada siang itu. Dia juga memberikan seluruh keluarga kado Natal dan berfoto bersama dengan anak-anak dan keluarga Barker. Ketika dia pamit untuk pulang, dia meminta Rosie untuk tetap saling berhubungan. Kita tahu dia meminta hal tersebut dan Anda bisa merasakan seberapa pedulinya Steven dan dia sangat tersentuh dengan keluarga Barker.

Sebelum Steven pergi, Matthias menyalami Steven dan berkata "Terima kasih telah datang".

Setelah semua kebahagian pada hari itu, malamnya kita habiskan dengan bercerita tentang kunjungan Steven. Ada perubahan mood yang dirasakan oleh semua orang, khususnya Rosie.

Matthias menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Desember. Rosie dan Tony berada di sisinya. Keluarga Barker merayakan hari Natal bersama kami di Rumah Rawat Christopher bersama kita dan kita terus menjaga mereka hingga pemakaman Matthias pada 29 Desember.

Untuk saya, ini adalah sebuah kehormatan bisa menjad bagian dari tim tersebut, membantu keberanian keluarga Barker selama mengarungi perjalanan tersebut.
 - Kepala Rumah Rawat Christopher, Geraldine Sheedy

Liverpool Siap Ikat Steven Gerrard Seumur Hidup

Liverpool - Penampilan apik Steven Gerrard kala Liverpool menghabisi Fulham 4-0 menjadi titik baliknya. Dianggap sudah abis sejak awal musim, sang kapten membuktikan bahwa kapasitasnya sebagai salah satu gelandang terbaik dunia masih sangat besar.

Satu gol dan dua assist berhasil pria 32 tahun tersebut sumbangkan. Hal ini yang membuat klubnya, Liverpool berniat untuk mematenkan Gerrard lewat kontrak baru.

Sang manajer, Brendan Rodgers melihat peran Steven Gerrard dalam perkembangan Liverpool yang saat ini didominasi pemain muda sangatlah penting."Dia adalah sosok yang vital untuk kita dan saya melihatnya. Saya tahu dia masih punya 16 bulan tersisa dalam kontraknya" ungkap Rodgers yang dilansir oleh situs resmi klub.


"Tetapi saya ingin melihatnya selamanya di sini untuk klub dan tim." jelasnya.

Rodgers pun tidak ingin menunda-nunda lagi untuk memperpanjang kontrak Gerrard yang mungkin akan berupa kontrak seumur hidup. "Dia telah menjadi kapten inspirasi kita. Dia juga merupakan sosok besar dalam proses pengembangan tim ini" tutur Rodgers.

"Penampilan kita membaik dan berkembang dan dia telah memberikan pengaruhnya. Tentunya, saya ingin dia bertahan dan memperpanjang kontraknya. Tidak ada yang perlu diragukan lagi" tutupnya.

Monday, December 10, 2012

Gerrard: GlenJo Salah Satu Bek Kanan Terbaik Dunia

Penampilan apik Glen Johnson dalam beberapa pertandingan terakhir menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kualitas permainan Liverpool. Tiga kemenangan beruntun di Liga Inggris menjadi bukti sah pengaruh besar bek kanan tersebut.

Hal ini juga yang membuat sang kapten, Steven Gerrard terkesima dengan penampilannya. Menurut Gerrard, Johnson mampu membuktikan level konsistensinya sepanjang musim ini. "Gol yang spesial dari Glen semalam dan dia sedang bagus-bagusnya bermain." tutur Gerrard yang dilansir Independent.

"Dia bermain hebat sejak awal musim ini. Tidak mengherankan memang karena aku bermain dengannya di Liverpool dan Inggris. Dia sangat konsisten tidak hanya musim ini, namun sejak dulu." tambahnya.

Tanpa ragu, Gerrard menyebut Johnson sebagai salah satu bek kanan terbaik di dunia saat ini. "Dia jelas berada selevel dengan bek-bek kanan terbaik di dunia saat ini." puji Gerrard.

Gerrard dan Johnson sendiri masuk nominasi pemain terbaik Inggris 2012 versi FA.

Tentang Liverpool, Gerrard Hormati Opini Publik

Liverpool - Kemenangan 3-2 atas West Ham akhir pekan lalu menjadi catatan baik bagi Liverpool pada musim ini. Untuk pertama kalinya, The Reds kembali ke jalur kemenangan dengan catatan tiga hasil poin penuh secara beruntun.

Tekanan pun seakan mereda seiring dengan membaiknya permainan pasukan Brendan Rodgers ini. Tak pelak, hal ini juga memancing reaksi sang kapten, Steven Gerrard untuk buka suara tentang hasil positif Liverpool belakangan ini.

Meski harus berjuang keras saat berusaha mengatasi perlawanan The Hammers di Upton Park, Gerrard yakin Liverpool telah membuktikan kalau kapasitas mereka sebagai tim papan atas Inggris masih sangat besar. "Aku pikir sebelum pertandingan, orang-orang meragukan kita dan berpikir kita tanpa taji di depan tanpa kehadiran penyerang kita. Tetapi kita membuktikan, main tandang, mencetak tiga gol dan membawa pulang tiga poin." ucap Gerrard yang dilansir oleh Independent.

"Kita menunjukkan banyak karakter yang kuat serta determinasi untuk melakukan comeback seperti itu. Setiap kemenangan berarti banyak untuk tim dan kita melakukannya tanpa salah satu top skor Liga Inggris." jelasnya.

Pemain yang mencetak gol bunuh diri ini pun menghargai opini publik meski terkadang kritikan-kritikan tersebut hanya menjatuhkan mental tim ."Semua orang akan meragukan Anda dan bertanya apa yang tim ini miliki. Banyak orang berkata selama bertahun-tahun kalau tim ini adalah tim satu orang atau tim dua orang." pandang Gerrard.

"Kita tidak dapat mengontrol apa yang orang katakan dan opini apa yang mereka lontarkan, tetapi kita punya banyak pemain bagus di sini. Kalau kita bermain dengan cara yang benar dan melakukan apa yang manajer minta, kita akan memenangkan pertandingan." tutupnya.

Kemenangan atas West Ham sukses mengangkat posisi Liverpool ke posisi 10 dengan 22 poin.