Sunday, January 27, 2013

Gerrard: Yuk, Kenali Diriku Lebih Dalam

Liverpool - Sosok Steven Gerrard di mata para penggemarnya bisa diibaratkan sebagai emas yang tak bernilai harganya. Sejak melakukan debut pada musim kompetisi 1998/1999, Gerrard menjelma sebagai salah satu pesepakbola paling dihormati di dunia.

Skill dalam menyelesaikan kesempatan, teknik passing yang luar biasa, determinasi yang tidak pernah habis dan kepemimpinan yang sangat bijak membuat pria 32 tahun ini dinilai sebagai nyawa Liverpool. Bahkan di musim-musim akhir karirnya, Gerrard masih mampu menunjukkan kualitas permainannya.

Namun bagaimana Gerrard memulai semuanya?. Di Akademi Liverpool lah Gerrard menimba ilmunya. Lulus dari Sekolah Menengah Pertama di Wiston, bakat Gerrard langsung ditangkap oleh Kepala Akademi Liverpool saat itu, Steve Heighway.

Gerrard yang pemalu pun menghabiskan sekitar delapan tahun sebelum dirinya menandatangani kontrak profesionalnya di usia 17 tahun. Bayaran sebesar 700 poundsterling per minggu menjadi awal karir profesional Gerrard.

Seperti yang dilansir oleh Telegraph, Gerrard coba menceritakan lebih dalam lagi tentang karakternya baik di dalam maupun di luar lapangan. "Semua orang yang dekat dengaku mungkin berkata aku orang yang peduli. Aku juga suka tertawa dan bercanda." ucap Gerrard.

"Aku orangnya mudah didekati tetapi tidak saat melakukan perbicangan. Walaupun begitu, aku terus mencoba untuk bergaul dengan setiap orang." tambahnya.

Mengenai penampilannya di dalam lapangan, Kapten Timnas Inggris ini menggambarkan dirinya sebagai seorang petarung. "Aku model pemain yang suka menguasai lapangan tengah. Sebagai seorang pemain, aku menggambarkan diriku sebagai seorang pemenang, pengumpan yang handal dan suka menekel." jelas Gerrard.

"Para pelatih tidak meragukan kemampuan sepakbolaku tetapi aku harus belajar mengontrol tempramenku dan kesabaran di atas lapangan." pandangnya.

Meski memiliki segudang skill sepakbola yang mumpuni, Gerrard tidak ingin menyangkal bahwa dirinya memiliki kelemahan terutama saat bersentuhan dengan cedera. "Kelemahanku mungkin kebugaraan karena aku sering mendapatkan cedera. Jadi targetku musim ini adalah untuk menghindari cedera dan bermain sebanyak mungkin." canang Gerrard.

Lebih lanjut, Gerrard berharap setiap manajer yang pernah melatihnya berpikir kalau dia adalah pemain yang bagus. "Saya berharap mereka berpikir saya adalah pemain yang bagus baik di luar maupun di dalam lapangan. Jangan khawatir dengan hal-hal yang tentu." tutupnya.

Resep Jitu Bangun Keluarga Ala Steven Gerrard

Tidak terasa, usia pernikahan Steven Gerrard dan Alex Curran sudah memasuki tahun keenam mereka. Kebersamaan mereka pun sudah berusia 11 tahun.

Fondasi keluarga harmoni yang dibangun Steven dan Alex sejak tahun 2002 terbukti ampuh menjauhkan mereka dari hal-hal yang negatif. Keduanya semakin mengikat erat hubungan saat Lily hadir ke dunia pada 2004 lalu. Komitmen berkeluarga mereka mulai diterapkan saat itu.

Sejak awal pun, Steven memang sudah ingin berkomitmen membangun keluarga meski saat itu dirinya masih berusia 22 tahun ketika bertemu Alex. "Aku ingin menjadi seorang ayah di usia muda daripada menunggu hingga aku pensiun" ungkap Steven Gerrard lewat bukunya, My Autobiography.

Namun apakah Steven Gerrard seorang pria yang cukup romantis di hadapan Alex?. Nyatanya Steven Gerrard bukan tipikal pria-pria romantis yang selalu mengumbar gombalan khas Rhoma Irama. Stevie G sosok yang cukup pemalu.

Namun, menyadari dirinya bukan seorang yang romantis, Steven Gerrard selalu berusaha romantis ketika berhadapan dengan sang istri. Romantis ala Gerrard: Komunikasi menjadi hal utama. Bukan perkataan namun perbuatan. Selalu mencoba menghabiskan waktu bersama walau sesat.

Hal ini dibuktikan tahun lalu, Ketika keduanya harus merayakan hari perkawinan mereka yang ke-5, Stevie G harus membela negara di Piala Eropa 2012 lalu. Namun Stevie G tidak kehabisan akal. Melalui Skype, Stevie G mengirimkan kecupan sayang untuk Alex dan anak-anak di rumah. "Kita memang sering berada jauh dari Stevie. Apalagi turnamen-turnamen di tengah tahun seperti ini" tutur Alex.

"Tetapi kita selalu punya waktu untuk saling menunjukkan perhatian kita berdua. Dia mengirimkanku bunga dari sana dan kecupan lewat Skype di hari ulang tahun pernikahan." tambah ibu tiga anak tersebut.

Apa sih rahasia keutuhan keluarga Steven Gerrard?. Adalah saling mengerti dan tidak mencampuri urusan masing-masing. Suami mencari nafkah dan istri merawat anak dan suami di rumah.

Alex tidak ingin berurusan dengan dunia sepakbola Stevie G. Bagi dia, yang penting Gerrard pulang membawa uang dan berkumpul dengan keluarga.

Hal tersebut berlaku dengan Stevie G. Dirinya tidak ingin tahu dengan urusan fashion sang istri. Yang penting ketika dia di rumah, istri ada. Hal tersebut yang telah diterapkan Steven dan Alex selama 11 tahun kebersamaan mereka dan 6 tahun pernikahan mereka. It works.

Pesepakbola selalu diliputi oleh kehidupan glamornya, main mata kaya kapten tim sebelah. Bagaimana Alex menghindari rasa cemburu berlebihan?.

"Untuk apa cemburu berlebihan. Singkirkan pikiran negatif dari kepala Anda dan jangan anggap serius sebuah masalah. Kepercayaan Anda kepada pasangan adalah hal terpenting untuk membangun fondasi hubungan." pandang Alex.

Meski suaminya adalah pesepakbola tersohor di dunia, Alex Curran sampai sekarang tidak mengerti bagaimana sepakbola itu dimainkan. Walaupun sama sekali tidak mengerti, Alex selalu berusaha menemani Stevie kala menyaksikan pertandingan sepakbola di televisi.

Untuk Alex, pertandingan sepakbola yang harus dia saksikan adalah ketika Steven bermain baik untuk Liverpool or Inggris. Selain itu tidak. "Kalau di rumah, Steven sibuk menyaksikan sepakbola, aku ada di ruang depan untuk menyaksikan Keeping Up With Kardashian" kata Alex.

"Namun, kita sering menyaksikan acara-acara televisi atau film-film favorit bersama. Glee menjadi acara favorit kita. Aku hanya menyaksikan pertandingan yang dimainkan Stevie. Selain itu, aku tidak mengerti apa tujuan bermain sepakbola" tambahnya.

Steven Gerrard dikenal sebagai sosok pria pengasih anak-anak. Dan itu pun berlaku ketika di rumah. Stevie G paling tidak tegaan marahin anak. Meski tegas, Steven selalu ingin menuruti permintaan anaknya. Untungnya diimbangi oleh Alex yang layaknya ibu-ibu rumah tangga.

"Aku bersyukur memiliki apa yang saya & anak-anak ingin. Tetapi aku tidak ingin membiasakan anak-anak terlena dengan harta. Aku bukan tipe ibu yang ingin melihat anak-anakku manja. Jadi mereka harus berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka ingin" jelas Alex.

"Ketika aku mencoba untuk tegas, Steven sama sekali tidak berpihak. Dia memberikan apa saja untuk anak-anak kita. Hal itu membuatku gila! Meski Steven ayah yang baik, tetapi aku seorang ibu yang galak" candanya.

Ketika ingin tidur. Meski Lily dan Lexie punya kamar tidur masing-masing, tiap malam kamar Steven dan Alex jadi kamar bersama. "Mereka selalu ingin tidur bersama di kamar kami tiap malam. Lily pasti bertanya 'Ini kasur kita apa kasur mama?' dan aku selalu menjawab 'It's our bed'" ungkap Alex.

Kelemahan Steven Gerrard lainnya dalam berumah tangga selain terlalu baik kepada anak adalah dirinya kurang telaten dalam merawat rumah. Bahkan untuk mengganti lampu bohlam pun, Steven Gerrard tidak mampu. Jika ada sesuatu yang rusak, ya dibiarkan rusak olehnya. "Aku membayangkan kalau Steven Gerrard itu adalah tukang reparasi rumah. Dia bahkan tidak bisa mengganti lampu bohlam di rumah" tuturnya.

"Jadi kalau ada sesuatu yang rusak di rumah, ya dibiarkan saja. Aku sama buruknya, Tetapi setidaknya aku bisa masak" sindir Alex.

Kalau pria bisa memasak banyak yang bilang itu pria romantis. Tetapi itu tidak berlaku bagi Gerrard. Steven Gerrard tercatat hanya mampu membuat pasta seperti kalian para pria yang hanya mampu menyeduh mie instan. "Steven tidak bisa masak. Hanya membuat pasta yang dia kuasai karena dia sempat belajar saat membuka restoran" akunya.

"Terkadang aku berkata 'Aku bermimpi kamu bisa masak' dan dia menjawab 'Tugasku hanya cari uang'. Aku pun berkata 'Oh ya, lupa'" tutur Alex.

Jauh dari kekurangannya sebagai pria rumah tangga, Steven Gerrard tampaknya hanya fokus mengaplikasikan kasih sayang ke keluarganya. Untuk di atas lapangan, Liverpool dan Timnas Inggris jadi prioritas. Namun setelah 90 menit usai, keluarga menjadi nomer satu untuk Gerrard


Friday, January 25, 2013

Gerrard: Terima Kasih, Liverpool

Liverpool - Musim kompetisi 2012-2013 menjadi musim yang ke-15 untuk Steven Gerrard. Kapten sekaligus nyawa permainan Liverpool ini barang tentu telah banyak mengincipi asam manisnya karirnya sebagai pesepakbola.

Sejak melakukan debut untuk Liverpool di tahun 1998, Gerrard telah bermain total 614 pertandingan dengan torehan 155 gol. Prestasi yang cukup membanggakan mengingat pria 32 tahun tersebut belum sekalipun mengangkat trofi Liga Inggris.

Terlepas dari prestasinya tersebut, Gerrard ingin mengucapkan terima kasih kepada klubnya dan para penggemarnya yang telah mendukungnya dari awal. "Ini adalah klub yang aku dukung sejak kecil dan aku merasa terhormat untuk bisa menjadi kapten tim ini." ucapnya yang dilansir Sky Sports.

"Banyak orang-orang membicarakan tentang kesetiaanku kepada Liverpool tetapi jarang ada yang menyebut kesetiaan Liverpool kepadaku.Liverpool pantas untuk mendapatkan ucapan terima kasih dariku atas kesetiaan yang telah ditunjukkan kepadaku" tambah Gerrard.

Meski mengakui hampir berlabuh di Stamford Bridge, Gerrard tetap merasa bahagia bisa bertahan di Anfield hingga saat ini. "Aku nyaris hengkang (ke Chelsea) namun aku tidak kecewa dan bahagian bisa tetap setia bersama Liverpool." ungkapnya.

"Sepakbola seperti rollercoaster. Kadang di atas dan kadang di bawah. Anda bisa belajar dari kesalahan Anda di dalam dan luar lapangan" tambah Gerrard.

Steven Gerrard siap melanjutkan kembali petualangannya bersama The Reds kala bertandang ke markas Oldham, akhir pekan ini.

Monday, January 21, 2013

Dari Para Jurnalis Untuk Steven Gerrard

Liverpool - Publik sepakbola Inggris kembali memberikan apresiasi untuk sosok legendaris, Steven Gerrard. Kapten Liverpool ini kembali dianugrahkan Pemain Terbaik dari Asosiasi Jurnalis Sepakbola atau FWA.

Ini merupakan penghargaan FWA kedua Gerrard setelah sebelumnya meraih penghargaan tersebut pada 2009 lalu. Proses penyerahan penghargaan tersebut dilansungkan di Hotel Savoy dan diserahkan langsung oleh kepala harian Sunday Mirror, Andy Dunn.

Gerrard pun menyatakan bahwa penghargaan ini sangat berarti untuk dirinya dan keluarganya. "Penghargaan malam ini sangat berarti karena orang-orangh ini telah mengikuti perjalanan karir saya dari awal, menulis tentang diri saya. Jadi untuk menerima penghargaan ini dari Asosiasi Jurnalis Sepakbola, ini merupakan malam yang membanggakan untuk saya dan keluarga saya." ujarnya.

"Saya selalu memandang penghargaan pribadi ini sebagai bonus. Saya selalu mecoba untuk meraih semua hal bersama Liverpool dan melakukan yang baik untuk Inggris." tambahnya.

Kedekatannya dengan rekan-rekan jurnalis sepakbola diakui Gerrard membuatnya lebih nyaman. "Tetapi, ketika Anda berbicara penghargaan yang dipersembahkan oleh orang-orang yang melihat Anda dari minggu ke minggu, ini berarti mereka tahu tentang sepakbola." jelas Gerrard.

Penghargaan ini pun menjadi yang pertama untuk Gerrard di tahun 2013. Karena, sang kapten masih berkesempatan untuk meraih penghargaan individu lagi pada Maret mendatang kala FA mengumumkan siapa yang menjadi pemain terbaik Inggris musim lalu.

Sunday, January 20, 2013

Gerrard: Chelsea Tak Cintai Torres

London - Kepindahan Fernando Torres ke Chelsea pada awal 2011 lalu benar-benar menjadi bumerang untuk dirinya. Meski sukses meraih trofi Liga Champions pertamanya, akhir musim lalu, pria 28 tahun ini masih belum menunjukkan penampilan terbaiknya.

Dua musim awalnya di Stamford Bridge bahkan dilewatinya dengan cukup berat. Bermain 67 kali, El Nino hanya menyumbang 12 gol saja. Bangku cadangan pun kerap menjadi teman karibnya.

Ini yang membuat kawan lamanya, Steven Gerrard khawatir. Menurutnya, Torres sama sekali tidak dicintai oleh publik Stamford Bridge. "Dia tidak dicintai pendukungnya sendiri tidak seperti saat dia masih bergabung bersama Liverpool." ucapnya.

"Di Liverpool, dia dicintai oleh setiap orang. Saya pikir dia menyesal telah meninggalkan Liverpool." tambah Gerrard yang dilansir Sky Sports.

Sang kapten pun mengakui ketika Torres meninggalkan Anfield, dirinya merasa sakit hati apalagi saat itu The Reds sedang tertatih-tatih di liga.. "Jujur, ketika dia pergi, saya mengalami patah hati." tambahnya.

"Namun saya juga yakin dia tidak mendapatkan perlakuan yang sama. Dia adalah salah satu dari sekian pemain berkualitas. Dia tampil menggebrak untuk Liverpool dulu di setiap laganya." jelas Gerrard

Ketidakbahagiaan Torres bersama Chelsea mungkin saja akan menuntunnya kembali ke klub lamanya. Apalagi, The Blues telah memiliki anak emas baru, Demba Ba. Sementara itu, Gerrard tengah berusaha mengangkat lagi performa timnya yang pada awal musim cukup jeblok. 

Gerrard: Inggris Bisa Belajar Banyak Dari Istanbul 2005

Liverpool - Steven Gerrard mungkin menjadi salah satu dari sedikit pesepakbola profesional yang percaya dengan keajaiban. Beberapa kesempatan yang disebut keajaiban seperti Final Liga Champions 2005 atau Final Piala FA 2006 menjadi bukti sahihnya.

Ketika hal tersebut digeser ke masalah Timnas Inggris, tentu saja akan berbeda cerita. Sejak terakhir kali menjuarai Piala Dunia 1966, The Three Lions belum lagi mencicipi keajaiban-keajaiban.

Gerrard pun sadar bahwa ekspektasi dari masyarakat Inggris yang mungkin saja membebani pikiran setiap pemain yang membela tim tersebut. "Inggris mungkin bukan tim terbaik di dunia. Ini juga bukan tim terbaik di Eropa. Kita mungkin berada di 10 besar di dunia." jelasnya.

"Kita tinggal di sebuah negara yang sangat bersemangat jika membicarakan sepakbola. Itu yang membuat kita sedikit frustrasi. Kita selalu disebut sebagai tim anak bawang atau kita dianggap telah mengecewakan negara." pandang Gerrard.

Namun Gerrard percaya kalau Inggris bisa memetik apa yang dirinya lakukan bersama Liverpool kita sukses mengalahkan AC Milan di laga final Liga Champions paling dramatis, Istanbul 2005, kesuksesan tersebut akan datang. "Saya berpikir realistis saja. Saya hanya punya satu kompetisi lagi untuk negara ini. Dan tipe keajaiban seperti yang terjadi dengan Liverpool di 2005 membuat saya tetap percaya Inggris akan sukses." harapnya.

Steven Gerrard akan memulai petualangan barunya bersama Timnas Inggris pada bulan Maret mendatang kala bertandang ke Brazil untuk menjalani laga persahabatan. Setelah itu, dirinya harus memimpin Timnas Inggris berkutat kembali di Kualifikasi Piala Dunia 2014 mendatang.

Arti Ban Kapten Untuk Steven Gerrard

Liverpool - November tahun lalu menjadi momen yang spesial untuk Steven Gerrard. Menjalani partai uji coba kontra Swedia, Kapten Inggris ini sukses mencetak penampilannya yang ke-100.

Bermain dengan ban kapten di lengannya menjadi rahasia Stevie G masih bisa tampil konsisten untuk klub maupun negaranya. "Ketika manajer menaruh kepercayaan kepada Anda dengan berkata 'Anda adalah anak buah saya, Anda adalah kapten saya, saya ingin Anda memimpin tim ini. Saya tidak peduli dengan orang lain.' itu membuat Anda lebih bersemangat." jelasnya yang dilansir Daily Mirror.

"Dan saya pikir, itu merupakan alasan penampilan saya meningkat drastis bersama Timnas Inggris." ujar Gerrard.

Pemain yang telah membela Inggris sejak pertengahan 2000 lalu tersebut mengakui bahwa ban kaptennya tersebut membuatnya jauh lebih dewasa. "Sepanjang karir Timnas saya, saya belum pernah menyentuh level yang saya inginkan." katanya.

"Menjadi kapten telah membantu saya tumbuh lebih dewasa. Ada beberapa momen ketika saya tidak bermian bagus untuk Inggris. Tetapi sekarang, saya sudah siap untuk menyambut beberapa pertandingan selanjutnya." canang Gerrard.

Lebih lanjut, Gerrard mengaku sempat frustasi kala dirinya diragukan bisa memimpin Timnas Inggris di kancah Internasional. "Jangan salah sangka dulu, ketika saya dikecewakan, saya selalu menaruh respek kepada keputusan manajer. Ketika seseorang memilih John Terry daripada Anda, Anda harus berpikir 'Ok ini keputusan yang cukup adil, dia adalah pemimpin yang bagus." tuturnya.

"Dia salah satu pemain belakang terbaik di dunia. Tetapi saya selalu merasa kalau orang-orang yang memilih kapten Inggris tidak percaya kalau saya adalah kapten yang bagus dan mereka pun berpikir saya tidak punya kualitas untuk menjadi kapten Inggris. Itu cukup membuat saya frustrasi" tambah Gerrard.

Namun jauh dari isu tersebut, Gerrard tetap bangga dan merasa terhormat untuk bisa menjadi bagian dari sejarah Timnas Inggris. "Ketika saya melakukan debut di Wembley, 2000 lalu, saya tidak pernah berpikir bisa mencapai pertandingan ke-100. Ini merupakan hal yang hebat." jelasnya.

"Saya tidak pernah juara bersama Inggris. Karena saya hanya sukses bersama Liverpool. Tetapi, ada beberapa momen seperti raihan 100 pertandingan. Pengalama itu yang tidak akan saya lupakan. Bermain untuk Inggris akan selalu menjadi sebuah kehormatan untuk saya." tutup Gerrard.

Gerrard Inginkan 'Si Merah' Boyong Beberapa Nama Besar

Liverpool - Pembelian perdana Liverpool di awal tahun 2013, Daniel Sturridge cukup meraih perhatian publik. Dihargai 12 juta poundsterling, pria 23 tahun tersebut sukses menceploskan tiga gol dalam tiga pertandingan perdananya.

Namun bagaimanapun juga pembelian Sturridge saja belum tentu akan langsung menutupi kelemahan The Reds dalam beberapa tahun ke belakang. Beberapa pemain besar dan berpengalaman masih dibutuhkan agar mampu bersaing dengan tim-tim seperti Chelsea, Manchester United atau City.

Inilah yang menjadi satu perhatian khusus sang kapten, Steven Gerrard. Menurutnya, Liverpool masih butuh dua atau tiga pemain besar lagi. "Secara umum, saya menyukai kemana klub ini akan bergerak. Tetapi realitasnya kita masih butuh dua atau tiga pemain besar lainnya yang dapat membantu." ujar Gerrard yang dilansir Daily Mirror.

Pembelian terburu-buru pun dipandang Gerrard sebagai biang keladi tidak konsistennya permainan Liverpool. "Kita hanya memiliki waktu sedikit ketika deadline telah tiba dan karena itu kita berusaha untuk mencari level konsistensi kita." jelasnya.

Nama-nama besar yang mungkin sang kapten maksud salah satunya adalah Wesley Sneijder. Gelandang Inter Milan ini dikabarkan tengah didekati manajemen klub agar setuju bergabung dengan pasukan Brendan Rodgers.

Gerrard: Apa Salahnya Belajar Dari United?


Liverpool - Bukan menjadi suatu yang tabu lagi ketika kita dituntut untuk belajar dari rival kita. Meski gengsi menjadi satu hambatannya, keuntungan yang didapat dari hal tersebut sangatlah besar.

Begitupula hal yang dirasakan Steven Gerrard. Kapten Liverpool ini merasa timnya masih harus belajar banyak dari rival abadi mereka, Manchester United.

Konsistensi permainan menjadi salah satu masalah berat The Reds dalam kurum 20 tahun ke belakang. Apalagi kalau berbicara masalah persaingan di liga, Liverpool mungkin sudah akrab melihat tim-tim seperti Manchester United, Arsenal, Chelsea dan sekarang Mancheste City mendahului langkah mereka.

Seperti yang dilansir Daily Mirror, Gerrard menegaskan bahwa memang ada jarak yang cukup besar antara Liverpool dan Manchester United secara konsistensi permainan. "Saya suka filosofi bermain manajer baru. Saya suka gayanya." ucapnya.

"Tetapi jarak antara kita dan Manchester United sangatlah besar. Tetapi saya percaya, kita bisa mengalahkan tim apapun di liga." optimisnya.

Pria 32 tahun tersebut pun coba menyadarkan rekan-rekannya untuk belajar dari rival abadinya tersebut dan mengambil sisi positifnya. "Apa yang kita butuhkan adalah konsistensi. Ada beberapa pertandingan ketika mereka tidak bermain baik namun mereka masih bisa menang." pandang Gerrard.

"Namun herannya, ketika kita tidak bermain baik, kita tidak bisa menang. Kita harus menemukan cara untuk memenangkan pertandingan ketika kita tidak berada di level permainan terbaik." jelasnya.

Liverpool kini berada di posisi ketujuh klasemen sementara. Jika diukur jaraknya dari sang pemuncak klasemen, jelas perbedaan signifikan pun terpampang. Namun dengan perbaikan di segala lini, bukan tidak mungkin suatu hari roda kehidupan kembali berputar.

Saturday, January 19, 2013

Gerrard-Torres, Arti 'Move-on' Yang Sebenarnya

Fernando Torres dan Steven Gerrard. Salah satu duet terbaik yang pernah dimiliki Liverpool di era sepakbola modern kini hanyalah kenangan. Keputusan Torres untuk membelot pada bursa transfer musim dingin 2011 lalu masih membekas jelas di ingatan sang kapten.

Meski sudah terpisah jarak 284 km, keduanya pun masih belum bisa saling melepaskan satu dengan lainnya, terutama batiniyah. Masih segar ingatan kita ketika Stevie G menuangkan kesedihannya ditinggal pergi Torres melalui buku terbaru, My Liverpool Story. "Ketika Fernando datang dan berkata dia ingin keluar, itu seperti sebuah pisau yang menusuk jantungku." tutur Gerrard.

Pernyataan Gerrard tersebut merupakan sebuah klimaks dari perpisahan mereka. Torres pun menghilang tanpa jejak dan memutuskan untuk diam. Namun ketika kita bisa membuka kembali apa yang dikatakan Torres dalam bukunya, El Niño: My Story, semua memori tersebut jelas kembali.

Torres pun menyebut dirinya rela menghabiskan sisa waktu karirnya di lapangan hanya untuk bisa bermain di samping sang kapten. "Aku berharap aku bisa bermain selamanya di sampingnya. Dia adalah pemain yang aku kagumi jauh-jauh hari" Torres tentang Gerrard.

Kehormatan besar dirasakan El Nino yang sempat menghabiskan 3,5 tahun berkolaborasi dengan Pangeran Anfield, kapten yang selalu mendukungnya. "Jika Anda mampu bermain di atas lapangan bersamanya, Anda akan sadar kalau dia jauh lebih hebat dari apa yang Anda pikirkan" tambahnya.

Rasa aman dan keberanian pun menjadi pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan pria 28 tahun tersebut ketika masih bermain dengan Steven Gerrard. "Ketika dia ada di lapangan, tidak ada yang perlu kita takutkan lagi. Anda pun tahu kalau dia akan selalu mengangkat mental tim. Dan Gerrard akan selalu menjulurkan tangan untuk membantu Anda bangkit. Itu yang aku rasakan" tutur Torres.

Terlebih, petikan kalimat pembangkit semangat dan kerelaan seorang Stevie G meluangkan waktu untuk rekan-rekannya membuat Torres nyaman. "Di dalam ruang ganti pemain, Gerrard merupakan pemain dengan rating 10 dari 10 secara pribadi dan kewibawaannya." tuturnya.

"Dia selalu meluangkan waktu untuk rekan-rekannya, dia menjadi teman hati ke hati mereka lewat kata-kata pembangkit semangatnya" tutup Torres.

Jelas dan bisa dilihat. Fernando Torres yang sekarang bukan Fernando Torres besutan Steven Gerrard. Dirinya seperti panah kehilangan busurnya. Lewat celaan-celaan, baik dari pendukung sendiri atau pendukung mantan klub, rasa kehilangan sosok pemimpin pun pastinya dirasakan Torres.

Tidak ada yang mampu memberikan garansi apakah suatu hari nanti GerNando akan kembali. Rahasia alam pun tersipu malu kala memprediksinya.

Bahkan seorang Steven Gerrard pun tak kuasa menahan keinginan besar Torres untuk hengkang ataupun kembali sekalipun. Penegasan yang jelas. "Setiap pemain ditakdirkan untuk melakukan apa yang mereka ingin lakukan dalam karir mereka" ucap Gerrard.

"Aku tidak memiliki kuasa atas karir siapapun. Bahkan menentukan masa depannya bukan hakku meskipun dia sahabatku." catatnya.

Meski para penggemarnya berpikir GerNando is over, GerNando is only a memory or GerNando is the way to talk about the past. Steven Gerrard hanya kecewa namun tidak merasa dikhianati. Itu yang kita tidak lihat dari situasi saat kita menghakimi seorang Torres.

Jelas, Torres pun tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk mantan rekannya tersebut. "Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Stevie G yang telah menuntunku hingga aku menjadi seperti sekarang." katanya.

"Aku harap semuanya berjalan dengan sempurna untuknya" tutup Torres.

"The lights, they peer out of the leafless trees and you won't be alone, I am beside you" - True Love by Angels And Airwaves  

Saturday, January 12, 2013

Gerrard Akan Pensiun Kalau Waktunya Telah Tiba

Liverpool - Tahun ini, usia Steven Gerrard memasuki 32 tahun. Dan bagi kebanyakan pesepakbola, usia tersebut dapat dikatakan sebagai usia penutup karir sepakbola.

Dengan usia tersebut, mungkin tidak akan lama lagi bagi Gerrard untuk mempertimbangkan kapan dirinya akan pensiun. Dua atau tiga tahun lagi mungkin jadi waktu yang ditargetkan pemain yang telah berkostum The Reds selama 14 tahun tersebut.

Namun Gerrard belum ingin memutuskannya sekarang. Dirinya masih ingin menunjukkan kapasitasnya sebagai produk lokal terbaik Liverpool yang pernah ada dan mengejar impiannya untuk mengangkat trofi Liga Inggris untuk pertama kalinya. "Saya masih ingin bermain. Kalau sudah waktunya tiba, saya akan berhenti bermain. Kalau belum, saya tidak melihat alasan untuk berhenti." ujar Gerrard kepada Times.

"Saya pikir saya bisa bermain tiga atau empat tahu lagi." jelasnya.

Meski masih ingin melanjutkan karirnya, Gerrard mengakui belum ada pembicaraan mengenai kontrak barunya. "Saya tidak berkata kalau saya menginginkan kontrak baru untuk jangka waktu yang lama. Tetapi belum ada hal yang dibicarakan mengenai itu." tutup Gerrard.

Steven Gerrard masih memiliki kontrak hingga 2014 mendatang. Dengan komitmen penuh untuk bermain selamanya di Anfield, Liverpool pastinya memikirkan kontrak baru untuk sang kapten.

Gerrard: Bukan Juara Kalau Belum Pernah Kalah

Liverpool - Kekalahan dalam dunia sepakbola menjadi hal yang lumrah terjadi. Momen seperti itu pastinya adalah momen yang paling dihindari setiap pemain profesional di dunia ini.

Momen tersebut yang juga terjadi di dalam karir sepakbola seorang Steven Gerrard. Selama 14 tahun mengabdi untuk Si Merah, Gerrard tentunya tidak jarang mengalami hal yang bernama kekalahan.

"Saya beruntung bisa mendapatkan beberapa kemenangan di sepakbola dan perbedaan antara kemenangan dan kekalahan itu sangat besar." pandang Gerrard tentang kekalahan yang pernah dialaminya.

"Anda ingin merayakan kemenangan dan ingin menjaga perasaan tersebut bertaha karena Anda bisa menang melawan para juara dan mengalahkan para juara di lapangan. Tetapi saya juga mengalami kekecewaan lewat beberapa kekalahan buruk dan perasaan tersebut bertahan lebih lama." jelasnya kepada Times

Namun, Gerrard memilih untuk tetap berusaha dan belajar dari kekalahan. Meski faktanya, dalam beberapa musim terakhir Liverpool selalu menyelesaikan musim kompetisi di posisi yang kurang mengenakkan. "Saya adalah penggemar Liverpool dan mencintai klub ini, jadi ketika saya mengalami kekalahan, itu menyakitkan. Berada di posisi kedelapan dan melihat United melenggang di atas, itu jelas menyakitkan. Tetapi apa yang bisa Anda lakukan? Anda harus melupakan hal itu, tetap berjuang dan berusaha mendahului mereka lagi." tegas Gerrard.

Dan semangat itu yang tampaknya akan dibawa Steven Gerrard ke Old Trafford pada hari Minggu ini kalah Liverpool meladen perlawanan tuan rumah Manchester United. kekalahan menjadi harga mati yang harus dihindari. 

Gerrard Soroti Perilaku Konsumtif 'Si Merah'

Liverpool - Liverpool sekarang mungkin bisa disebut sebagai Liverpool yang cukup konsumtif. Puluhan juta poundsterling dihambur-hamburkan demi pembelian pemain muda yang belum tentu ada hasilnya.

Sebagai contoh saat Liverpool memboyong talenta muda asal Sunderland, Jordan Henderson dengan dana yang sangat besar, 20 juta poundsterling. Belum lagi pemain-pemain sekaliber Samed Yesil, Sebastián Coates hingga Oussama Assaidi yang jarang mendapatkan kesempatan di tim utama.

Kebijakan sang pemilik klub, Fenway Sports Group ini yang membuat sang kapten, Steven Gerrard khawatir. Dirinya tidak setuju dengan kebijakan transfer pemain muda yang berlebihan. "Saya tidak setuju dengan hal tersebut. Saya sering melihat pemain-pemain yang berusia 28,29 bahkan lebih tua sukses. Gary McAllister adalah contohnya." tutur Gerrard kepada Times.

Gerrard pun mengambil contoh ketika Frank Lampard akan segera dibuang Chelsea di akhir musim. Menurutnya, pemain sekaliber itu bisa menjadi keuntungan dalam sebuah tim karena pengalaman. "Contoh utama adalah kalau Chelsea tidak mempertahankan Frank Lampard dan klub lain meminangnya. Dia bisa bermain layaknya gelandang papan atas untuk dua tahun kedepan." jelasnya.

"Ini bukan urusan saya dan saya tidak ingin membuat pemberitaan di media. Itu terserah Chelsea. Tetapi saya telah bermain dengannya dalam waktu yang lama dan kalau mereka tidak memperpanjang kontraknya, itu keuntungan untuk orang lain." tambah Gerrard.

Sosok-sosok seperti John Terry, Paul Scholes hingga Frank Lampard dinilai Gerrard sangat mempengaruhi kinerja tim. Jika mereka dibuang, mereka pun akan dirindukan. "Ketika seseorang sekalibernya menjalani pertandingan dengan pengetahuan mereka, kita tahu mereka adalah pemain yang harus dipertahankan. Hal tersebut menyadarkan Anda seberapa pentingnya pengalaman." catatnya.

"Sekali Anda kehilangan Terry Anda atau Lampard Anda, saya pikir mereka akan dihormati lebih. Itu adalah aturan speakbola. Ini sangat mirip dengan apa yang terjadi di United saat Scholes dan Giggs masih bermain. Itu merupakan alasan mengapa Ferguson menahan mereka." pandang Gerrard.

Pria 32 tahun tersebut menyadari keinginan para petinggi-petinggi Liverpool untuk melihat timnya di isi pemain-pemain muda dengan semangat muda. Namun itu bukan jalan untuk menuju kesuksesan. "Saya bisa mengerti kebijakan kalau semua orang ingin pemain muda, pemain Inggris. Tetapi saya tidak setuju dengan hal tersebut 100 persen, Saya pikir Anda harus menambahkan pengalaman ke dalam pemain muda, pemain yang bertalenta karena liga ini butuh pengalaman." katanya.

"Saya melihat Aston Villa dan sebagia besar dari mereka akan menjadi pemain yang fantastis saat ini tetapi dalam pikiran saya mereka masih butuh dua atau tiga pemain senior untuk menuntun mereka. Stiliyan Petrov akan sangat dirindukan. Untuk bisa sukses, Anda harus memadukan keduanya." saran Gerrard.

Mungkin pernyataan sang kapten tersebut bisa menyadarkan sang pemilik klub untuk merubah kebijakan transfer mereka. Tidak selamanya yang muda yang bisa sukses kan?

Gerrard: Michu? RVP? Suarez Yang Terbaik Saat Ini

Liverpool - Dalam 14 tahun karirnya bersama Liverpool, Steven Gerrard sudah banyak berkolaborasi dengan striker-striker ganas The Reds. Nama-nama seperti Michael Owen, Robbie Fowler, Peter Crouch hingga Fernando Torres menjadi para penyerang yang tidak asing lagi bagi pria 32 tahun.

Namun pandangan tersebut seakan berubah ketika nama Luis Suarez disisipkan dalam daftar tersebut. Sang Kapten pun menyebut pria Uruguay tersebut adalah striker terbaik yang pernah bermain dengannya.

Kepada Times, Gerrard melihat walau banyak bermunculan tukang gedor baru yang melejit namanya dalam daftar pencetak gol terbanyak Liga Inggris seperti Michu maupun Robin Van Persie, Suarez tetap spesial untuknya. "Saya pikir ada dua pemain terbaik di liga saat ini. Michu sangat mengejutkan dan dia berada sedang berada di atas tetapi Suarez dan Van Persie adalah dua penyerang tengah yang sedang panas-panasnya bersaing." ungkap Gerrard.

"Van Persie telah melakukan hal tersebut selama bertahun-tahun untuk Arsenal, dia adalah pemain bagus. Saya suka menyaksikannya tetapi Luis adalah penyerang tengah yang pernah bermain dnegan saya. Mengapa? bayangkan Anda seorang bek yang menjaganya. Dia punya segalanya." tambahnya.

Bahkan, Gerrard menyebut Suarez merupakan sosok yang tidak mudah menyerah. "Dia bisa mencetaj gol-gol hebat. Kalau dia masuk ke dalam kotak penalti, Anda dalam masalah. Dia adalah petarung. Dia tidak ingin mengalah bahkan saat latihan." jelas Gerrard.

"Dia adalah seorang pemenang. Apakah dia sudah pantas menyandang kredit pemain terbaik? mungkin belum tetapi menurut saya dia pantas." tutup Gerrard.

Gerrard: City Boleh Kaya Tetapi United-Liverpool Belum Tergantikan

Liverpool - Manchester United dan Liverpool tengah mempersiapkan diri menyambut Derby Northwest, akhir pekan ini. Pertemuan yang telah memasuki angka 185 ini akan menjadi pertemua kedua mereka musim ini setelah The Reds takluk 1-2.

Melihat pertandingan yang akan berjalan sangat ketat, Kapten Liverpool, Steven Gerrard menilai sejarah keduanya akan tetap membuat pertandingan ini sebagai pertandingan besar di dunia. "Ini masih menjadi pertemuan terbesar untuk kedua klub." pandang Gerrard yang dilansir Mirror.

"Mereka jelas berada di atas dalam urusan gelar loga, tetapi kita masih punya lebih banyak gelar Eropa daripada mereka. Jadi persaingan ini tidak akan hilang untuk waktu yang lama." jelasnya.

Meskipun banyak bermunculan klub-klub semenjana yang berubah menjadi klub-klub raksasa yang dipasok dana oleh para miliuner, Gerrard menilai itu tidak akan merubah situasi. "Manchester City memiliki pemilik dan pemain-pemain baru. Tetapi Alex Ferguson menyebut pertandingan melawan Liverpool masih menjadi pertandingan yang besar. Itu tidak akan merubah situasi sekarang." tambah Gerrard.

The Reds akan tampil minus bek kiri mereka, Jose Enrique yang harus beristirahat karena cedera. Sementara itu United akan turun ke lapangan tanpa striker mereka, Wayne Rooney.

Gerrard: Ferguson Munafik!

Liverpool - Jelang laga Derby Northwest, tensi memanas diantara kedua tim. Manchester United dan Liverpool. Keduanya akan bertemu pada salah pertarungan terbesar sepakbola dunia di Old Trafford, Minggu (13/1).

Permainan saling sindir pun telah dimulai jauh-jauh hari dan Sir Alex Ferguson yang memulai semuanya. Dia menyebut striker Liverpool, Luis Suarez akan sangat menyulitkan kinerja wasit dengan segala intriknya terutama saat pekan lalu pria asal Uruguay tersebut mencetak gol dengan tangan ke gawang Mansfield.

Komentar Fergie itu pun langsung dibalas oleh Kapten Liverpool, Steven Gerrard. Pria 32 tahun tersebut akan melakukan selebrasi apabila dirinya mencetak gol dengan tangan di Old Trafford, akhir pekan ini. "Lihat, saya tidak ingin munafik. Kalau saya mencetak gol dengan tangan, saya akan merayakannya, jelas" canang Gerrard yang dilansir Daily Mail.

"Saya tidak bisa berkata kalau saya akan berlari ke wasit dan melaporkan 'Saya baru saja mencetak gol dengan' tangan di Old Trafford. Apakah Wayne Rooney akan melakukan hal tersebut? (Melaporkan mencetak gol dengan tangan)" tambahnya.

Pemain yang telah berkostum The Reds ini pun mengungkit masa lalu kelam United terutama ketika mendapatkan keuntungan kala gol pemain Tottenham Hotspur, Pedro Mendes dianulir beberapa tahun yang lalu. "Apa yang dilakukan Roy Carroll (Kiper United saat itu) beberapa tahun yang lalu ketika bola telah melewati garis dalam empat yard?" tanya Gerrard.

"Saya tidak pernah melihat Ferguson atau Carroll berlari ke wasit dan bilang 'Itu adalah gol', Apakah Anda melihat?" sindirnya.

Kejadian tersebut dianggap lumrah oleh Gerrard. Karena, sepakbola tidak akan pernah terbebas dari hal yang tidak disengaja. "Ini sepakbola. Itu bisa terjadi. Anda tidak bisa melakukan handball dengan sengaja dan saya tidak berpikir Luis melakukan hal itu. Anda bisa berpikir itu handball. Tetapi dia (Suarez) menunggu wasit untuk meniupkan peluit" tutup Gerrard.

Tuesday, January 08, 2013

Gerrard Bangga Bimbing Liverpool Muda

Liverpool - Musim ini, skuad utama The Reds dihuni banyak pemain muda. Nama-nama sekaliber Suso Fernandez, Raheem Sterling hingga Andre Wisdom yang sukses menunjukan kualitas mereka.

Hal ini yang disadari Steven Gerrard sebagai sebuah keuntungan untuk masa depan. Meski kapten Liverpool dan Timnas Inggris ini tidak memungkiri bahwa level permainan di liga untuk para pemain muda masih terlalu tinggi.

Kepada Liverpool Echo, Gerrard menilai para pemain muda Liverpool sekarang sudah jauh lebih baik dibanding eranya dulu. "Masuknya manajer baru adalah sebuah kesempatan baru untuk setiap pemain di skuad, khususnya para pemain muda." ucapnya.

"Mereka sulit dipercaya jika Anda menilik usia-usia para pemain tersebut seperti Sterling, Suso, Wisdom. Mereka telah bermain di usia yang jauh lebih muda dibanding pada masa-masa aku, Jamie dan Michael Owen." jelas Gerrard.

Gerrard pun sadar para pemain muda tersebut masih butuh arahan dan perlindungan. "Ini adalah liga yang berat dan permainan yang merka harus jalani juga sulit. Jadi, aku harus membimbing mereka. Dan pengalaman yang mereka dapatkan musim ini akan berguna untuk karir mereka ke depan." pandangnya.

"Melihat mereka menembus tim ini menjadi sesuatu yang hebat untuk para pemain yang lebih tua, pemain yang berpengalaman. Merangkul mereka dan memberikan mereka nasehat, aku selalu menikmatinya. Aku selalu mencoba untuk selalu ada untuk mereka, untuk menjadi seseorang yang mudah didekati mereka dan menolong mereka. Aku pernah mengalami hal tersebut dan aku tahu seberapa sulitkah situasi itu." tutup Gerrard.

Gerrard, Lahir Dan Batin Untuk 'Si Merah'


Liverpool - Di usianya yang telah menginjak 32 tahun, banyak kalangan yang menyebut sosok Steven Gerrard sedang mengalami penurunan ritme. Cedera dan salah passing selalu menjadi alasan untuk menilai penurunan kualitasnya.

Namun kapten Liverpool tersebut menyangkal bahwa dirinya tidak sedang mengalami penurunan kualitas. Karena Gerrard berpikir sudah semestinya pemain berpengalaman sepertinya harus bermain lebih hati-hati dan bijak.

Kembalinya Lucas Leiva mungkin menjadi alasan mengapa dirinya kembali bermain ke level seperti biasa. "Ketika Anda merupakan salah satu pemain berpengalaman, tim adalah hal yang lebih penting dari diri Anda dan mungkin aku mengorbankan diriku di beberapa pertandingan dan mencoba untuk menjaga kedalaman dan menjadi seorang pengontrol permainan bersama Joe Allen." pandang Gerrard yang dilansir Liverpool Echo.

"Tetapi sekarang, Lucas kembali. Dia memberikanku kesempatan untuk maju dan aku berharap dapat mencetak beberapa gol lagi." jelasnya.

Dengan target empat besar di akhir musim, Gerrard percaya dirinya dan Liverpool akan memenuhi hal tersebut asalkan semua elemen harus terus meningkatkan peforma. "Tetapi, aku mendapatkan kabar bahwa tim tengah meningkatkan penampilan dan semakin membaik. Aku percaya kalau di akhir musim ini, aku akan puas dengan penampilanku dan tim karena aku percaya kita dapat menyelesaikan musim ini di posisi yang kuat." harap Gerrard.

Mengenai ekspektasi para penggemar yang tiap musim semakin tinggi, Gerrard sadar hal tersebut memberikan tekanan yang sangat hebat. "Tekanan bermain untuk tim sebesar Liverpool sangatlah besar. Tidak pedulu seberapa tua usia Anda karena ini merupakan tekanan klub. Liverpool adalah klub yang besar dengan ekspektasi yang besar pula." pikirnya.

"Para penggemar sangat bersemangat, mereka hidup dan bernafas untuk sepakbola dan ingin memenangkan tiap pertandingan. Menjadi seorang peman dan harus tampil dan hidup seperti itu adalah hal yang berat. Tetapi, kita juga beruntung dengan posisi seperti saat ini." tambah Gerrard.

Namun hasil dari perjuangan untuk klub dan penggemar menurut Gerrard merupakan sesuatu yang jauh lebih memuaskan untuk dirasakan. "Itu adalah salah satu situasi di mana hidup dengan tekanan adalah situasi yang patut dicoba karena penghargaan yang disematkan atas jasa Anda bermain untuk klub ini adalah hal yang fantastis." tutupnya.

Gerrard: Siapa Bilang 'Steven Gerrard' Sudah Habis?

Liverpool - Penampilan cemerlangnya dalam beberapa pertandingan ke belakang membuat Steven Gerrard semakin percaya diri. Lima gol dan delapan assist telah disumbangkan pria 32 tahun tersebut.

Hasilnya, Gerrard pun berada di puncak pada daftar pengumpan terbanyak Liga Inggris sejauh ini. Meski pada kenyataan, Liverpool masih terjebak di papan tengah klasemen sementara.

Melihat situasi tersebut, kapten Liverpool ini mengaku mendapatkan perasaan yang bercampur hingga saat ini. "Aku mengalami banyak pengalaman yang bercampur musim ini. Aku telah mencetak rekor untuk klub dan negara, bermain di pertandingan ke-600 dan mendapatkan cap ke-100." tutur Gerrard yang dilansir oleh Liverpool Echo.

"Tetapi, dengan awalan yang cukup lambat dan menerima hasil sejauh ini di liga, ini merupakan situasi yang sedikit bercampur untukku." jelasnya.

Kritikan deras mengalir di awal musim ketika penampilannya menurun drastis. Namun dalam waktu dua bulan, pemain yang telah menelurkan 153 gol untuk Liverpool ini berhasil membuktikan dirinya belum habis. "Penampilanku baik-baik saya. Aku bermain baik di beberapa pertandingan namun aku kecewa dengan diri saya dan tidak senang dengan rekor golku." tutur Gerrard.

"Pendapat orang, persepsi mereka dan cara mereka menilai Anda berubah ketika Anda berhasil mencetak gol. Aku pikir, penampilanku mendekati apa yang saya lakukan dulu, mungkin semua orang akan berkata Steven Gerrard yang lama telah kembali." pandangnya.

Gerrard pun menambahkan bahwa sang manajer, Brendan Rodgers sama sekali tidak menginginkannya berubah. "Aku tidak berpikir bahwa manajer telah meminyaku untuk melakukan yang berbeda hanya karena cederaku, situasi yang telah terjadi dengan tim dan formasi yang kita mainkan. Aku sebenarnya telah bermain sedikit ke dalam." jelas Gerrard.

"Aku mungkin telah mengaktifkan sistem proteksi untuk diriku daripada bermain seperti Steven Gerrard yang dulu." tutupnya.

Steven Gerrard akan kembali memimpin rekan-rekannya pada akhir pekan ini menghadapi tuan rumah Manchester United. Tensi dan situasi memanas dipastikan akan mewarnai jalannya pertandingan tersebut.

Thursday, January 03, 2013

Gerrard: Sekali Gagal, Tak Ada Alasan, Sturridge

Liverpool - Kedatangan Daniel Sturridge ke Liverpool memberikan angin segar untuk pasukan Brendan Rodgers. Dua posisi utama di sektor depan yang selama ini dihuni oleh Raheem Sterling dan Luis Suarez kini lengkap dengan adanya Sturridge.

Formasi 4-3-2-1 yang selama ini diusung The Reds tampaknya akan semakin kuat dengan kehadirannya. Hal ini yang sangat diyakini oleh sang kapten, Steven Gerrard.

Gerrard menilai perekrutan Sturridge yang memakan biaya 12 juta poundsterling ini cukup tepat mengingat The Reds butuh sosok pemain yang mampu mengcover Suarez. "Daniel punya kualitas. Aku tahun dia memiliki hal tersebut karena aku telah melihatnya." ungkap Gerrard yang dilansir Guardian.

"Dia sempat menderita di Manchester City dan pindah ke Chelsea di mana dia tidak banyak bermain tetapi dia telah menunjukkan banyak keisimewaan." jelasnya.

Namun Gerrard mengingatkan pemain 23 tahun tersebut untuk tetap fokus bermain. Karena, Liverpool tidak akan mengizinkan para pemainnya untuk memberikan alasan atas sebuah kegagalan. "Dia berkata dia ingin bermain untuk klub besar, dan ini untuk dia. Jadi, tidak akan ada alasan untuk dia kalau gagal. Dia akan bermain bersama pemain bagus di klub yang hebat." tegas Gerrard.

"Ini semua untukkunya. Dia harus segera bergegas dan berusaha. Usianya cukup bagus untuk tetap tampil dari minggu ke minggu." tambahnya.

Daniel Sturridge kemungkinan bisa dimainkan saat Liverpool melakoni laga Piala FA akhir pekan ini sebelum kembali ke Liga Inggris untuk menghadapi Manchester United.

Wednesday, January 02, 2013

Tahun Baru, Gerrard Usung Misi Positif The Reds

Liverpool - Liverpool sukses menutup tahun 2012 dengan berada di posisi kesembilan klasemen sementara. Setelah terseok-seok di awal musim, pasukan Brendan Rodgers ini mampu bangkit lewat beberapa kemenangan di bulan Desember meski tak jarang kekalahan besar datang menghinggapi.

Menyambut tahun 2013 yang baru dan segar, kapten The Reds, Steven Gerrard menyakini banyak hal negatif di tahun lalu yang siap dirubah menjadi hal positif tahun ini. "Masuk ke tahun baru, ada banyak hal positif. Aku senang dengan tim Liverpool ini. Aku percaya kita bergerak ke arah yang benar." ucapnya yang dilansir Daily Mail.

"Akan ada beberapa titik cerah di tahun ini seperti setelah kita mengalami kekalahan dari Villa. Karena kita memiliki skuad muda. Tetapi klub dinilai dari bagaimana mereka beraksi dari keterpurukan dan aku tahun tim ini memiliki banyak karakter dan kebersamaan. Sebagai kesatuan, kita akan belajar dan akan membaik." tambah Gerrard.

Pria 32 tahun tersebut menginginkan fokus yang lebih besar di liga tanpa meninggalkan perhatian dua kompetisi lainnya, Piala FA dan Europa League. "Posisi di liga harus ditingkatkan dan itu menbutuhkan fokus kita. Tetapi kita punya pertandingan di kompetisi besar lainnya yang kita harus perhatikan juga." canangnya.

Pertandingan selanjutnya, The Reds akan menghadapi Sunderland di ajang Liga Inggris. Kemenangan menjadi satu keharusan untuk membuka musim 2013 dengan baik.