Liverpool - Liverpool sekarang mungkin bisa disebut sebagai Liverpool yang cukup konsumtif. Puluhan juta poundsterling dihambur-hamburkan demi pembelian pemain muda yang belum tentu ada hasilnya.
Sebagai contoh saat Liverpool memboyong talenta muda asal Sunderland, Jordan Henderson dengan dana yang sangat besar, 20 juta poundsterling. Belum lagi pemain-pemain sekaliber Samed Yesil, Sebastián Coates hingga Oussama Assaidi yang jarang mendapatkan kesempatan di tim utama.
Kebijakan sang pemilik klub, Fenway Sports Group ini yang membuat sang kapten, Steven Gerrard khawatir. Dirinya tidak setuju dengan kebijakan transfer pemain muda yang berlebihan. "Saya tidak setuju dengan hal tersebut. Saya sering melihat pemain-pemain yang berusia 28,29 bahkan lebih tua sukses. Gary McAllister adalah contohnya." tutur Gerrard kepada Times.
Gerrard pun mengambil contoh ketika Frank Lampard akan segera dibuang Chelsea di akhir musim. Menurutnya, pemain sekaliber itu bisa menjadi keuntungan dalam sebuah tim karena pengalaman. "Contoh utama adalah kalau Chelsea tidak mempertahankan Frank Lampard dan klub lain meminangnya. Dia bisa bermain layaknya gelandang papan atas untuk dua tahun kedepan." jelasnya.
"Ini bukan urusan saya dan saya tidak ingin membuat pemberitaan di media. Itu terserah Chelsea. Tetapi saya telah bermain dengannya dalam waktu yang lama dan kalau mereka tidak memperpanjang kontraknya, itu keuntungan untuk orang lain." tambah Gerrard.
Sosok-sosok seperti John Terry, Paul Scholes hingga Frank Lampard dinilai Gerrard sangat mempengaruhi kinerja tim. Jika mereka dibuang, mereka pun akan dirindukan. "Ketika seseorang sekalibernya menjalani pertandingan dengan pengetahuan mereka, kita tahu mereka adalah pemain yang harus dipertahankan. Hal tersebut menyadarkan Anda seberapa pentingnya pengalaman." catatnya.
"Sekali Anda kehilangan Terry Anda atau Lampard Anda, saya pikir mereka akan dihormati lebih. Itu adalah aturan speakbola. Ini sangat mirip dengan apa yang terjadi di United saat Scholes dan Giggs masih bermain. Itu merupakan alasan mengapa Ferguson menahan mereka." pandang Gerrard.
Pria 32 tahun tersebut menyadari keinginan para petinggi-petinggi Liverpool untuk melihat timnya di isi pemain-pemain muda dengan semangat muda. Namun itu bukan jalan untuk menuju kesuksesan. "Saya bisa mengerti kebijakan kalau semua orang ingin pemain muda, pemain Inggris. Tetapi saya tidak setuju dengan hal tersebut 100 persen, Saya pikir Anda harus menambahkan pengalaman ke dalam pemain muda, pemain yang bertalenta karena liga ini butuh pengalaman." katanya.
"Saya melihat Aston Villa dan sebagia besar dari mereka akan menjadi pemain yang fantastis saat ini tetapi dalam pikiran saya mereka masih butuh dua atau tiga pemain senior untuk menuntun mereka. Stiliyan Petrov akan sangat dirindukan. Untuk bisa sukses, Anda harus memadukan keduanya." saran Gerrard.
Mungkin pernyataan sang kapten tersebut bisa menyadarkan sang pemilik klub untuk merubah kebijakan transfer mereka. Tidak selamanya yang muda yang bisa sukses kan?
Sebagai contoh saat Liverpool memboyong talenta muda asal Sunderland, Jordan Henderson dengan dana yang sangat besar, 20 juta poundsterling. Belum lagi pemain-pemain sekaliber Samed Yesil, Sebastián Coates hingga Oussama Assaidi yang jarang mendapatkan kesempatan di tim utama.
Kebijakan sang pemilik klub, Fenway Sports Group ini yang membuat sang kapten, Steven Gerrard khawatir. Dirinya tidak setuju dengan kebijakan transfer pemain muda yang berlebihan. "Saya tidak setuju dengan hal tersebut. Saya sering melihat pemain-pemain yang berusia 28,29 bahkan lebih tua sukses. Gary McAllister adalah contohnya." tutur Gerrard kepada Times.
Gerrard pun mengambil contoh ketika Frank Lampard akan segera dibuang Chelsea di akhir musim. Menurutnya, pemain sekaliber itu bisa menjadi keuntungan dalam sebuah tim karena pengalaman. "Contoh utama adalah kalau Chelsea tidak mempertahankan Frank Lampard dan klub lain meminangnya. Dia bisa bermain layaknya gelandang papan atas untuk dua tahun kedepan." jelasnya.
"Ini bukan urusan saya dan saya tidak ingin membuat pemberitaan di media. Itu terserah Chelsea. Tetapi saya telah bermain dengannya dalam waktu yang lama dan kalau mereka tidak memperpanjang kontraknya, itu keuntungan untuk orang lain." tambah Gerrard.
Sosok-sosok seperti John Terry, Paul Scholes hingga Frank Lampard dinilai Gerrard sangat mempengaruhi kinerja tim. Jika mereka dibuang, mereka pun akan dirindukan. "Ketika seseorang sekalibernya menjalani pertandingan dengan pengetahuan mereka, kita tahu mereka adalah pemain yang harus dipertahankan. Hal tersebut menyadarkan Anda seberapa pentingnya pengalaman." catatnya.
"Sekali Anda kehilangan Terry Anda atau Lampard Anda, saya pikir mereka akan dihormati lebih. Itu adalah aturan speakbola. Ini sangat mirip dengan apa yang terjadi di United saat Scholes dan Giggs masih bermain. Itu merupakan alasan mengapa Ferguson menahan mereka." pandang Gerrard.
Pria 32 tahun tersebut menyadari keinginan para petinggi-petinggi Liverpool untuk melihat timnya di isi pemain-pemain muda dengan semangat muda. Namun itu bukan jalan untuk menuju kesuksesan. "Saya bisa mengerti kebijakan kalau semua orang ingin pemain muda, pemain Inggris. Tetapi saya tidak setuju dengan hal tersebut 100 persen, Saya pikir Anda harus menambahkan pengalaman ke dalam pemain muda, pemain yang bertalenta karena liga ini butuh pengalaman." katanya.
"Saya melihat Aston Villa dan sebagia besar dari mereka akan menjadi pemain yang fantastis saat ini tetapi dalam pikiran saya mereka masih butuh dua atau tiga pemain senior untuk menuntun mereka. Stiliyan Petrov akan sangat dirindukan. Untuk bisa sukses, Anda harus memadukan keduanya." saran Gerrard.
Mungkin pernyataan sang kapten tersebut bisa menyadarkan sang pemilik klub untuk merubah kebijakan transfer mereka. Tidak selamanya yang muda yang bisa sukses kan?
No comments:
Post a Comment