Thursday, May 29, 2014

Torres: Tak Ada Yang Lebih Baik Dari Steven Gerrard

Fernando Torres tampaknya sangat menyesal. Bagaimana tidak, karir sepakbolanya di Inggris semakin mengalami kumunduran paska hengkang dari Liverpool pada akhir 2011 lalu.

Nilai transfer sebesar 50 juta Poundsterling seakan tidak berarti lagi. Mengingat ketajamannya yang sudah kendur meski ia sukses meraih beberapa gelar bersama The Blues, termasuk Liga Champions di 2012.

Saking menyesalnya, pria berusia 30 tahun ini mengaku bersalah telah menyakiti hati mantan kaptenya, Steven Gerrard. "Steven Gerrard sempat mendatangi saya dan berkata "Fernando, kamu harus memikirkan dirimu. Lakukan apa yang kamu harus lakukan," ujarnya.

"Tetapi ketika saya mengatakan Chelsea adalah pilihan saya, keputusan tersebut menghancurkan dirinya. Mengumumkan kepergiaan saya dari Liverpool adalah salah satu momen tersulit dirinya," tambah Torres.

Torres menyebut Gerrard adalah rekan terbaik sepanjang karirnya. Bagaimana tidak, bersama kapten Liverpool, ia mampu menorehkan 81 gol di Inggris dalam tiga musim pertamanya.

"Dia adalah rekan terbaik saya dan saya tidak yakin ada penggantinya. Kami memang ditakdirkan untuk saling membutuhkan," pandangnya.

Namun, ia punya alasan tersendiri mengapa meninggalkan Anfield jadi keputusan yang tepat. "Di Liverpool, saya meraih segalanya kecuali gelar. Saya merasa seperti raja. Tetapi tim saat itu tengah mengalami krisis," ungkapnya.

"Manajemen menjual Javier Mascherano ke Barcelona, kemudian Xabi Alonso ke Real Madrid tanpa menginvestasikan uang untuk memberikan kompensasi," tutup Torres.

Torres pun menyebut dirinya rela menghabiskan sisa waktu karirnya di lapangan hanya untuk bisa bermain di samping sang kapten. "Aku berharap aku bisa bermain selamanya di sampingnya. Dia adalah pemain yang aku kagumi jauh-jauh hari" Torres tentang Gerrard.

Kehormatan besar dirasakan El Nino yang sempat menghabiskan 3,5 tahun berkolaborasi dengan Pangeran Anfield, kapten yang selalu mendukungnya. "Jika Anda mampu bermain di atas lapangan bersamanya, Anda akan sadar kalau dia jauh lebih hebat dari apa yang Anda pikirkan" tambahnya.

Rasa aman dan keberanian pun menjadi pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan pria 28 tahun tersebut ketika masih bermain dengan Steven Gerrard. "Ketika dia ada di lapangan, tidak ada yang perlu kita takutkan lagi. Anda pun tahu kalau dia akan selalu mengangkat mental tim. Dan Gerrard akan selalu menjulurkan tangan untuk membantu Anda bangkit. Itu yang aku rasakan" tutur Torres.

Terlebih, petikan kalimat pembangkit semangat dan kerelaan seorang Stevie G meluangkan waktu untuk rekan-rekannya membuat Torres nyaman. "Di dalam ruang ganti pemain, Gerrard merupakan pemain dengan rating 10 dari 10 secara pribadi dan kewibawaannya." tuturnya.

"Dia selalu meluangkan waktu untuk rekan-rekannya, dia menjadi teman hati ke hati mereka lewat kata-kata pembangkit semangatnya" tutup Torres.

Jelas dan bisa dilihat. Fernando Torres yang sekarang bukan Fernando Torres besutan Steven Gerrard. Dirinya seperti panah kehilangan busurnya. Lewat celaan-celaan, baik dari pendukung sendiri atau pendukung mantan klub, rasa kehilangan sosok pemimpin pun pastinya dirasakan Torres. 

Tidak ada yang mampu memberikan garansi apakah suatu hari nanti GerNando akan kembali. Rahasia alam pun tersipu malu kala memprediksinya.

Yang jelas, publik Anfield seakan sudah tidak menginginkannya lagi. Meski ia punya alasan mengapa kembali ke sana adalah jalan yang tepat untuk mengakhiri segalanya.

Friday, May 23, 2014

Gerrard: Inggris Takut Panas

Lisbon - Bukan hal yang mudah buat seorang Steven Gerrard memimpin Inggris di Piala Dunia 2014 nanti. Selain masih dibayang-bayangi kegagalan Liverpool di Liga Inggris, Gerrard harus bermain dengan rekan-rekan yang jauh lebih mudah.

Namun bukan itu yang dikhawatirkan oleh seorang Gerrard. Adalah suhu udara yang tinggi di venue Grup D, Manaus yang menjadi perhatian sang kapten mengingat rekan-rekan cukup rentan dengan udara panas.

Hal ini diakui olehnya usai memimpin The Three Lions menjalani latihan khusus di Portugal. "Jelas, udara panas akan mempengaruhi kami. Lari sprint akan jauh lebih sulit dan Anda harus menarik nafas lebih sering," ucap Gerrard yang dilansir oleh Daily Star.

"Anda juga akan merasa sangat lelah karena tubuh Anda bekerja sangat keras dan Anda harus menahan laju Anda di atas lapangan untuk memberikan otot-otot Anda kesempatan buat meregang," jelasnya.

Pria 33 tahun tersebut menganjurkan rekan-rekannya untuk tidak menghabiskan tenaga meraka di babak pertama. "Ketika Anda bermain di suhu udara tinggi dan kelembaban tinggi, Anda harus bisa mengontrol permainan dan tempo Anda. Dan Anda harus memastikan tenaga tidak habis di babak pertama," pandangnya.

"Dehidrasi menjadi hal yang paling kelihatan berpengaruh di babak kedua dan kalau Anda harus bermain hingga babak tambahan, Anda harus memastikan And masih memiliki tenaga," tambah Gerrard.

Akan tetapi Gerrard sangat yakin pasukan Roy Hodgson punya pengalaman untuk mengatasi kondisi cuaca. "Kami tidak hanya memiliki tim yang cepat, tetap juga berpengalaman. Mereka tahu cara mengontrol tempo dan bertahan," katanya.

"Kuncinya adalah penggunaan kecepatan di waktu yang tepat. Karena Anda tidak akan bisa terus-terusan mempertahankan tingkat permainan tertinggi di cuaca yang panas," tutup Gerrard.

Gerrard wajar khawatir. Pasalnya mereka sudah harus menghadapi Italia di partai pembuka dan Uruguay di laga selanjutnya.

Tuesday, May 20, 2014

Gerrard: Jangan Takut Bermimpi, Guys!

London - Tak terasa, Piala Dunia 2014 tinggal menghitung hari saja. Dan Timnas Inggris berangkat ke Brazil kembali dengan sejuta ekspektasi besar dari para penggemar.

Meski diunggulkan lagi, Inggris tentu saja harus bekerja keras. Terlebih mereka berada di dalam satu grup dengan dua raksasa, Uruguay dan Italia.

Namun, rasa optimisnya sudah dipupuk jauh-jauh hari oleh sang kapten, Steven Gerrard. "Saya pikir ekspektasi yang tidak berlebih bisa membantu kami. Namun tidak ada salahnya untuk bermimpi," ucapnya.

"Anda pasti selalu berkata kepada diri Anda sendiri mengenai kemungkinan terbesar dan mematahkan semua kritik yang Anda untuk menjadi yang terbaik. Jadi, tidak ada salahnya untuk bermimpi," jelas Gerrard.

Soal persiapkan, gelandang milik Liverpool ini memastikan rekan-rekannya siap menghadapi kamp latihan di Portugal. "Ini memang kejuaraan yang sulit. Namun akan selalu ada semangat dan kepercayaan diri tinggi yang menemani kami," pandangnya.

"Tantangannya memang nyata. Jadi, kami harus bersiap untuk menjalani latihan pertama kami di Portugal," tambah Gerrard. 

Sebelum pergi bertarung di Brazil, ada tiga laga ujicoba yang menunggu The Three Lions. Jadi bisa dibilang, ini adalah persiapan paling maksimal yang pernah mereka lakukan.

Monday, May 12, 2014

Meski Lelah, Gerrard Belum Ingin Pensiun

Steven Gerrard harus menelan pil pahit. Untuk kesekian kalinya, Liverpool gagal meraih gelar juara Liga Inggris yang selalu didambakan sang kapten.

Kali ini, Manchester City yang jadi halangan The Reds. Pasukan Manuel Pellegrini memastikan gelar di partai terakhir usai mengandaskan West Ham United.

Gerrard pun sulit menerima situasi ini. "Saya sangat kecewa. Sulit menerima kekalahan ini. Saya merasa sedikit bersalah kepada fans yang telah mendukung kami musim ini," ucapnya.

"Namun, kami tidak boleh menyerah. Ini memang musim yang fantastis. Sekarang, kami harus kembali dan memulainya lagi," jelas Gerrard.

Namun ia mengakui kalau musim ini ia akhirnya merasakan kompetisi seketat ini. "Saya baru bisa merasakan bertarung di perburuan gelar juara seketat ini di usia 33 tahun. Jadi, saya harap ini bisa menjadi pengalaman penting bagi para pemain muda," ujarnya.

"Saya percaya, kami bisa meraih gelar kalau kami terus menampilkan penampilan sepanjang musim ini," tambah Gerrard.

Yang pasti, pencetak assist terbanyak di musim ini belum ingin pensiun. "Saya bisa bermain di level seperti ini lagi musim depan. Karena saya masih cukup bugar dan kuat," pandangnya.

"Misinya tetap saya akan terus berusaha menjadi juara sampai pensiun nanti. Saya akan tahu kapan hari itu tiba. Namun bukan saat ini," tutup Gerrard.