Friday, October 26, 2012

Everton, Sentuhan Biru Dalam Hidup Steven Gerrard (Part 2)

Steven Gerrard melakukan debut Merseyside Derby dengan cukup mulus karena baru masuk setelah Liverpool sudah unggul 3-2 dan bermain selama 19 menit. Hebatnya, saat melakukan debut Merseyside, Stevie G sama sekali tidak canggung. Tekel-tekel ganas berhasil dia lancarkan demi jaga skor.

Beberapa menit terakhir, Stevie G muda melakukan penyelamatan gemilang dengan menggagalkan peluang dari Danny Cadamarteri di depan gawang. Kaus Danny Cadamarteri hampir sobek ditariknya saat rebutan bola di dalam kotak penalti Liverpool. Dan di akhir pertandingan Stevie G meminta maaf. "Itu adalah kesempatanku merasakan suasana Derby Merseyside dan aku tidak ingin 'Si Hidung Biru" menghancurkan akhir pekanku." kenangnya.

"Meski hanya bermain selama 17 menit, aku berhasil membuat tanda kalau mulai saat itu aku menjadi salah satu peserta Derby Merseyside. Aku melepas banyak tekel, hampir merobek kaus Danny Cadamarter dan membuang bola dari kakinya di kesempatan terakhir. Anfield meledak saat peluit ditiupkan. Aku bahkan merayakan keberhasilanku menghalau gol penyama kedudukan untuk mereka. Aku merasa seperti pemenang dalam pertandingan tersebut meski aku saat itu statusnya hanya sebagai pemain muda dan pemain pengganti. Tetapi tidak ada cara yang lebih baik selain menang untuk mereka daripada memastikan mereka memiliki hak untuk menjadi besar kepala. Sekarang para penggemar bisa percaya kepadaku karena aku adalah seorang penggemar juga seperti mereka. Aku hanya bermain 19 menit tetapi kakiku mengalami keram parah saat kembali ke ruang ganti. Tetapi aku sangat bangga di hari itu." kisah Gerrard.

Keberhasilan Stevie G pada debut Merseyside Derby di musim 1998/99 berubah total menjalani bencana pada Derby keduanya, semusim kemudian. Adalah kartu merah pertamanya yang menjadi 'bad moment' bagi Stevie G. Bermain sebagai gelandang bertahan, Stevie G menghajar Kevin Campbell. Liverpool pun kalah 0-1 dan dua pemainya, Steven Gerrard dan Sander Westerveld diusir oleh wasit karena pelanggaran dan bersitegang.

Ketika keluar dari lapangan pun, Steven Gerrard seperti memasuki sebuah neraka besar dengan jutaan cacian yang menghujaminya. "Kartu merah pertamaku datang di menit terakhir saat kita kalah 0-1 di Anfield, Aku merasa memainkan peran penjahat saat itu. Tensi saat itu meninggi saat Francis Jeffers & Sander Westerveld diusir wasit sebelum aku melepaskan tekel ganas untuk Kevin Campbell. Aku bermaksud menaikkan kakiku lebih tinggi untuk menjaga tubuhku dari sergapan Kevin Campbell tetapi apa daya justru itu bencananya. Dari tempat kejadian hingga pintu menuju lorong Anfield, tidak ada 25 yards, aku merasa melihat neraka di depanku yang siap menghukum." jelasnya.

Lucunya, selesai pertandingan. Steven Gerrard malah makan malam bersama Kevin Campbell di sebuah restoran dan itu diakui Stevie G. "Aku mengaku salah karena terlalu bersemangat untuk tampil bagus. Tetapi untuk meredakan suasana, aku segera cari makan malam. Tebak siapa yang aku temui dan aku ajak makan malam bersama? Kevin Campbell!. Aku langsung meminta maaf kepadanya secara pribadi karena aku tidak melihatnya setelah pertandingan. Bisa saja sih dia persulit masalah ini kalau dia ingin. Tetapi jujur, dia sosok yang hebat dan kita berjabat tangan pada saat itu." ungkap Gerrard.

Merseyside Derby pada musim 2000-2001 menjadi Derby yang mungkin tidak akan dilupakan Gerrard. Sebuah gol cantik bersarang ke gawang Everton. Mendapatkan umpan dari sisi kiri, Steven Gerrard langsung melepaskan bola silang ke pojok kiri gawang Everton. Namun ada kisah menariknya.

Sebelum mencetak gol, Stevie G mengaku dilempari koin kecil, sosis mateng yang sudah dimakan dan disiram kopi oleh pendukung Everton. Makanya tidak heran kalau selebrasi 'Can You Hear Me, Sucka??" ala Steven Gerrard pada pertanding an tersebut cukup menarik perhatian.

"Aku disiksa oleh pendukung Everton sepanjang pertandingan. Mereka melempar kopi dan sosis yang sudah dimakan ke arahku. Bahkan aku kena timpuk sebuah koin yang mendarat di hidungku. Namun aku menghiraukan semua halangan tersebut. Itu sangat menyakitkan. Tetapi satu-satu hal yang Anda bisa lakukan adalah membuat tim mereka tersiksa. Dan itu yang aku lakukan. Aku membidik pojok kiri atas gawang Everton dan selebrasiku bukan sepenuhnya karena instingku karena sudah aku rencanakan. Selebrasiku itu seperti aku ingin berkata "Lempar apapun yang kalian ingin...tetapi maaf ya ini reaksiku"." tuturnya. Intinya sih jangan kalian membalas kejahatan seseorang. Tapi balaslah dengan pembuktiaan yang sakitnya 100x lipat dari kejahatannya.

Steven Gerrard total telah bermain sebanyak 27 kali di Derby Merseyside. Suka dan duka, baik dan buruknya pernah Gerrard rasakan. Namun memberikan kemenangan untuk Liverpool atas Everton menurut Stevie G sama saja memberikan modal kebanggaan untuk fans saat memulai hari Senin. Karena, Stevie G berpikir jika LFC menang, penggemar tidak perlu menyiapkan alasan-alasan yang tidak maksud akal di hari Senin saat kerja. "Mengalahkan Everton selalu membuatku senang karena aku tahu apa yang para penggemar rasakan saat memulai hari Senin mereka. Karena pada hari Senin saat kerja, mereka harus menghadapi rekan-rekan mereka sendiri yang merupakan pendukung Everton." ujar Gerrard.

Stevie G tidak mempermasalahkan Everton masih bisa finish di papan klasemen akhir liga karena Liverpool masih punya rekor kemenangan dari mereka. "David Moyes sukses mendaratkan Everton di atas kita pada klasemen akhir EPL dalam beberapa kesempatan. Itu menyakitkan memang. Tetapi kita masih memiliki rekor kemenangan lebih bagus dan itu sangat berarti banyak. Aku selalu berharap bisa mencetak gol melawan Everton dan aku memiliki kenangan manis kalau aku sudah mengatasi mereka. Mengalahkan Everton memang tidak memberikan garansi posisi bagus di akhir musim tetapi kemenangan seperti memberikan lompatan besar. Pertandingan seperti vs Everton atau Manutd, sebagai pemain aku merasa bertanggung jawab dalam mewujudkan mimpi penggemar bahkan lebih." tutupnya.  

No comments:

Post a Comment