Fernando Torres tampaknya sangat menyesal. Bagaimana tidak, karir sepakbolanya di Inggris semakin mengalami kumunduran paska hengkang dari Liverpool pada akhir 2011 lalu.
Nilai transfer sebesar 50 juta Poundsterling seakan tidak berarti lagi. Mengingat ketajamannya yang sudah kendur meski ia sukses meraih beberapa gelar bersama The Blues, termasuk Liga Champions di 2012.
Saking menyesalnya, pria berusia 30 tahun ini mengaku bersalah telah menyakiti hati mantan kaptenya, Steven Gerrard. "Steven Gerrard sempat mendatangi saya dan berkata "Fernando, kamu harus memikirkan dirimu. Lakukan apa yang kamu harus lakukan," ujarnya.
"Tetapi ketika saya mengatakan Chelsea adalah pilihan saya, keputusan tersebut menghancurkan dirinya. Mengumumkan kepergiaan saya dari Liverpool adalah salah satu momen tersulit dirinya," tambah Torres.
Torres menyebut Gerrard adalah rekan terbaik sepanjang karirnya. Bagaimana tidak, bersama kapten Liverpool, ia mampu menorehkan 81 gol di Inggris dalam tiga musim pertamanya.
"Dia adalah rekan terbaik saya dan saya tidak yakin ada penggantinya. Kami memang ditakdirkan untuk saling membutuhkan," pandangnya.
Namun, ia punya alasan tersendiri mengapa meninggalkan Anfield jadi keputusan yang tepat. "Di Liverpool, saya meraih segalanya kecuali gelar. Saya merasa seperti raja. Tetapi tim saat itu tengah mengalami krisis," ungkapnya.
"Manajemen menjual Javier Mascherano ke Barcelona, kemudian Xabi Alonso ke Real Madrid tanpa menginvestasikan uang untuk memberikan kompensasi," tutup Torres.
Torres pun menyebut dirinya rela menghabiskan sisa waktu karirnya di lapangan hanya untuk bisa bermain di samping sang kapten. "Aku berharap aku bisa bermain selamanya di sampingnya. Dia adalah pemain yang aku kagumi jauh-jauh hari" Torres tentang Gerrard.
Kehormatan besar dirasakan El Nino yang sempat menghabiskan 3,5 tahun berkolaborasi dengan Pangeran Anfield, kapten yang selalu mendukungnya. "Jika Anda mampu bermain di atas lapangan bersamanya, Anda akan sadar kalau dia jauh lebih hebat dari apa yang Anda pikirkan" tambahnya.
Rasa aman dan keberanian pun menjadi pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan pria 28 tahun tersebut ketika masih bermain dengan Steven Gerrard. "Ketika dia ada di lapangan, tidak ada yang perlu kita takutkan lagi. Anda pun tahu kalau dia akan selalu mengangkat mental tim. Dan Gerrard akan selalu menjulurkan tangan untuk membantu Anda bangkit. Itu yang aku rasakan" tutur Torres.
Terlebih, petikan kalimat pembangkit semangat dan kerelaan seorang Stevie G meluangkan waktu untuk rekan-rekannya membuat Torres nyaman. "Di dalam ruang ganti pemain, Gerrard merupakan pemain dengan rating 10 dari 10 secara pribadi dan kewibawaannya." tuturnya.
"Dia selalu meluangkan waktu untuk rekan-rekannya, dia menjadi teman hati ke hati mereka lewat kata-kata pembangkit semangatnya" tutup Torres.
Jelas dan bisa dilihat. Fernando Torres yang sekarang bukan Fernando Torres besutan Steven Gerrard. Dirinya seperti panah kehilangan busurnya. Lewat celaan-celaan, baik dari pendukung sendiri atau pendukung mantan klub, rasa kehilangan sosok pemimpin pun pastinya dirasakan Torres.
Tidak ada yang mampu memberikan garansi apakah suatu hari nanti GerNando akan kembali. Rahasia alam pun tersipu malu kala memprediksinya.
Yang jelas, publik Anfield seakan sudah tidak menginginkannya lagi. Meski ia punya alasan mengapa kembali ke sana adalah jalan yang tepat untuk mengakhiri segalanya.