Setelah 14 tahun, 114 laga, dan 21 gol, Steven Gerrard resmi memutuskan untuk mundur dari Timnas Inggris. Tidak ada banyak pertanyaan mengenai keputusan tersebut lantaran sudah diprediksi.
Apalagi, ia gagal menggapai mimpinya untuk membawa The Three Lions menjadi juara di Piala Dunia 2014. Tentu saja, hal tersebut sangat membuatnya kecewa, terlebih status legenda sudah pasti melekat di dirinya.
Namun, sepanjang 14 tak cuma kekecewaan saja yang dirasakan oleh pria 34 tahun tersebut. Beberapa momen membanggakan seperti kala membantu Inggris menggulung Jerman 5-1 pada 2001 lalu jadi salah satu highlight yang cukup penting.
Nah, ini yang coba diceritakan detil oleh Gerrard lewat wawancaranya dengaa FA. Berikut, transkrip interview-nya.
Inggris kembali gagal membuktikan kualitas di Piala Dunia. Masih optimis?
Apalagi, ia gagal menggapai mimpinya untuk membawa The Three Lions menjadi juara di Piala Dunia 2014. Tentu saja, hal tersebut sangat membuatnya kecewa, terlebih status legenda sudah pasti melekat di dirinya.
Namun, sepanjang 14 tak cuma kekecewaan saja yang dirasakan oleh pria 34 tahun tersebut. Beberapa momen membanggakan seperti kala membantu Inggris menggulung Jerman 5-1 pada 2001 lalu jadi salah satu highlight yang cukup penting.
Nah, ini yang coba diceritakan detil oleh Gerrard lewat wawancaranya dengaa FA. Berikut, transkrip interview-nya.
Inggris kembali gagal membuktikan kualitas di Piala Dunia. Masih optimis?
Saya memang frustrasi Inggris tersingkir lebih awal di Piala Dunia 2014. Tapi saya juga optimis dan perasaan yang bercampur aduk jika mengingat hal tersebut. Karena saya pikir, kami tidak melakukan banyak kesalahan. Kami punya banyak sekali pemain-pemain muda yang fantastis. Saya tahu para suporter kecewa dengan hasil ini, begitu juga kami yang bertanding. Tapi, saya merasa optimis kalau tim ini akan jadi tim yang jauh lebih baik ke depannya. Namun tetap, ini adalah sebuah duka yang cukup besar buat saya. Karena Piala Dunia adalah altar tertinggi sepak bola.
Semua menyebut keputusan Anda untuk mundur dari Timnas Inggris cukup riskan karena tim ini masih kurang kokoh. Bagaimana pendapat Anda?
Banyak sekali orang yang saya ajak berbicara dalam dua sampai tiga minggu terakhir bilang kalau Inggris masih butuh tokoh senior, butuh seseorang yang dapat menuntun para pemain muda ini. Jujur, saya tersanjung saat mereka menyebut saya telah melakukan tugas sebagai kapten dengan benar. Tapi, Inggris masih punya beberapa pemain berkelas yang bisa menggantikan saya seperti Wayne Rooney, Joe Hart, dan Glen Johnson yang sudah berstatus sebagai pemain senior di sana. Mereka yang sekarang harus membantu dan menuntun para pemain muda untuk berkembang seperti Raheem Sterling, Daniel Sturridge, dan Jack Wilshere.
Inggris selalu memproduksi pemain-pemain yang bagus. Ini yang terjadi dengan Andros Townsend yang memberikan pengaruh besar saat Inggris berada di kualifikasi lalu. Jadi saya sangat percaya kalau masa depan ini akan sangat cerah.
Masih ingat kah debut Anda bersama Timnas Inggris kala melawan Ukraina dulu?
Ketika saya melakukan debut dulu, saya tidak berpikir apakah saya pantas mendapatkan posisi ini di Timnas Inggris. Yang pasti, momen tersebut jadi pengalaman yang sangat berharga buat saya. Pengalaman tersebut juga memberikan saya sensasi bermain di level tertinggi sepak bola. Saya melihat dengan target Piala Dunia, saya yakin bermain untuk Timnas Inggris akan jadi pengalaman berharga buat perkembangan mereka yang masih menggali potensi. Apalagi, mereka tidak punya ekspektasi apa-apa apalagi tekanan. Mereka akan berkembang pesat dan saya yakin dalam tiga tahun, mereka akan menunjukkan hal tersebut.
Dengan 114 laga yang pernah dimainkan, adakah rasa bangga tersendiri saat mengetahui Anda pensiun dengan sebuah rekor?
Saya tidak pernah berpikir untuk mengejar rekor pribadi seperti caps terbanyak saat bermain untuk Inggris. Saya tidak memutuskan untuk mundur dengan 114 caps untuk menunjukkan kalau saya bukan orang yang serakah. Karena itu tidak terlalu penting. Buat saya, pemecahan rekor dan penghargaan individual selalu menjadi bonus saja. Baik untuk Liverpool maupun Timnas Inggris. Saya bisa saja bersikeras buat bertahan dua atau tiga bulan lagi buat mengejar rekor tersebut. Tetapi saya memutuskan mundur usai saya berbicara dengan para pemain dan manajer Inggris. Saya ingin fokus kepada Liverpool. Dan saya pikir, ini adalah waktu yang tepat.
Sejak melakukan debut, Anda sudah 14 tahun mengenakan seragam Inggris. Apa momen terbaik Anda?
Ada beberapa kenangan selama saya berseragam Timnas Inggris. Jelas, saya ingin sekali bercerita kalau saya pernah main di semifinal, final, atau kesuksesan lainnya sebagai pemain Timnas. Tetapi saya sangat bangga bisa melewati banyak sekali momen-momen menyenangkan dan menyedihkan bersama tim ini. Ya, saya bangga bisa bermain untuk Inggris sebanyak 114 kali, mencetak gol saat Inggris mengalahkan Jerman 5-1, dan juga mencetak gol penting yang membantu Inggris lolos ke Piala Dunia 2014. Meski saya merasakan banyak sekali kekecewaan, momen-momen indah bersama Timnas Inggris akan saya ingat sepanjang masa.
Saya juga pernah bermain bersama beberapa pemain kelas dunia dan untuk beberapa manajer kelas dunia di Timnas Inggris. Saya juga bangga bisa dipilih utama di Timnas Inggris selama 14 tahun. Dan mungkin momen-momen di mana saya bekerja dan berusaha keras untuk bisa menjadi kapten dari Timnas Inggris juga jadi pengalaman yang sangat berarti untuk saya.
Apa yang Anda rasakan pertama kali ketika Anda menjalani debut untuk Inggris dulu?
Saya merasa di atas angin saat saya melakukan debut bersama Timnas Inggris. Saat itu, bisa bermain di Stadion Wembley adalah mimpi terbesar saya. Tapi yang lebih penting adalah saat saya bisa satu lapangan dengan beberapa pemain hebats seperti Tony Adams, Alan Shearer, David Beckham, Paul Scholes, semuanya pemain kelas dunia pada saat itu adalah pengalaman yang sangat fenomenal. Semua orang datang jauh-jauh dari utara ke Wembley buat mendukung saya. Momen tersebut jadi highlight tersendiri buat karir saya.
Bagaimana dengan gol spektakuler yang Anda cetak ke gawang Jerman saat Inggris menang 5-1, masih ingat prosesnya?
Yang saya ingat saat itu adalah itu adalah laga kualifikasi yang sangat penting. Kami berpikir saat itu Jerman akan menguasai permainan karena itu kandang mereka. Kami pun memulai laga tersebut dengan cukup bagus dengan susunan formasi yang dipenuhi dengan pemain-peman hebat. Jerman bisa mencetak gol pertama, tetapi setelah itu kami mengendalikan laga. Saya ingat saat itu kami sedang mendapatkan tendangan bebas dan saya mendapatkan ruang tembak yang cukup bagus. Meski lapangannya lincin, saya bisa melepaskan satu tembakan keras. Gol itu jadi salah satu yang terbaik sepanjang karir saya. Dan juga kemenangan 5-1 tersebut jadi momen yang tak terlupa karena kami bermain dengan sangat baik.
Anda bermain dengan banyak sekali pemain hebat Timnas Inggris. Kalau boleh disebutkan, siapa yang terbaik?
Saya selalu senang bermain dengan siapapun di atas lapangan. Apalagi saat bermain untuk Timnas Inggris di mana saya mendapatkan kesempatan buat mewakili negara. Sensasi buat merasakan keriuhan dari para penonton serta atmosfer pertandingan adalah sensasi yang sulit dijelaskan. Namun, ada beberapa pemain yang membuat saya terkesan karena saya punya kesempatan buat satu tim dengannya seperti Wayne Rooney, John Terry, Frank Lampard, Paul Scholes, David Beckham, bahkan yang sudah pensiun lama seperti Tony Adams dan Alan Shearer. Masih ada banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan.
Saya juga mendapatkan kesempatan buat bermain dengan beberapa pemain muda yang punya potensi untuk menjadi pemain hebat seperti Daniel Sturridge dan Raheem Sterling. Jadi, ada banyak nama-nama yang saya punya momen mengesankan saat bermain dengan mereka. Tapi David Beckham punya peran besar terhadap diri saya. Dia membantu saya dalam beberapa minggu terakhir sebelum saya mengumumkan keputusan ini. Dia juga punya peran besar pada saya melakukan debut dulu. Dia adalah bintang dunia dan saya melihat ada banyak momen yang saya alami bersamanya. Dan bisa berkata saya berada di belakangnya soal penampilan untuk Inggris adalah sebuah hal yang mengagumkan.
Kalau lawan terberat?
Ada banyak juga lawan pemain yang saya segani. Salah satunya adalah Zinedine Zidane, Lionel Messi, Ronaldinho, Kaka dan masih banyak lagi. Ketika Anda dihadapkan dengan level permainan seperti mereka, Anda pasti menjadi perbandingan. Bisa dilihat Timnas Jerman saat ini yang diisi banyak sekali pemain-pemain kelas dunia. Jadi, bisa berada satu lapangan dengan banyak sekali pesepakbola dunia buat seorang bocah yang hanya ingin bermain untuk Timnas Inggris sekali adalah sesuatu yang spesial.
Apa artinya jabatan kapten Timnas Inggris untuk Anda?
Bisa mengenakan ban kapten di lengan adalah mimpi saya sejak kecil. Jadi, bisa memimpin negara ini untuk berjuang di luar adalah pengalaman yang sangat berkesan. Saya bisa membuktikan kalau kapten Inggris tidak bisa diremehkan. Saya beberapa kali kehilangan kesempatan buat menjadi kapten saat Inggris berada di tangan beberapa manajer yang lalu. Tetapi, saya selalu menghormati siapapun yang mengenakan ban kapten sebelumnya seperti David Beckham, John Terry dan Rio Ferdinand. Mereka adalah kapten tim yang luar biasa.
Tetapi, untuk menjadi seorang kapten, perlu adanya kerja keras yang sangat luar biasa juga. Saya selalu berkata kepada diri saya sendiri "tiap kali ban kapten ini melingkar di lengan, berikan yang terbaik". Saya selalu menghormati ban kapten yang melingkar di lengan saya. Dengan itu, saya akan selalu bersikap apa adanya. Jadi, bisa berkata saya pernah menjadi kapten Inggris adalah sesuatu yang sangat hebat. Tapi, kalau FA ingin saya membantu mereka memilih kapten selanjutnya, saya selalu bersedia.
Keputusan pensiun Anda sedikit menyisakan tanda tanya. Apakah Anda tetap menjalin hubungan dengan FA dan Timnas Inggris atau tidak, khususnya dengan Roy Hodgson?
Saya selalu punya hubungan yang spesial dengan Roy Hodgson dan itu tidak akan pernah berubah. Saya berbicara dengannya beberapa kali pada minggu ini dan dia sangat mengerti keputusan ini. Kami berdua setuju kalau hubungan baik ini akan terus terjaga. Dia adalah orang yang mewujudkan mimpi saya sejak kecil, untuk menjadi kapten Inggris dan saya selalu berterima kasih atas hal tersebut. Sebenarnya hubungan ini sudah ada sejak kami masih bekerjasama di Liverpool. Tetapi ketika di Inggris, kami makin akrab. Saya yakin Roy akan membuat para suporter Inggris bangga lagi dan mengubah cara pandang orang tentang Timnas Inggris. Dia adalah manajer yang hebat. Saya akan sangat senang kalau suatu saat saya bisa menjadi duta besar untuk FA. Jadi, hubungan saya dengan FA dan Timnas Inggris belum akan berakhir.
Saya sudah memulai menjalani kursus untuk mendapatkan lisensi kepelatihan. Tetapi, saat ini saya hanya ingin terus fokus bermain bersama Liverpool dan coba menggapai apa yang saya telah tancapkan sejak melakukan debut dulu. Ya, saya sadar saya harus memulai memikirkan apakah saya akan menjadi pelatih atau manajer di masa depan. Masih banyak waktu untuk mempertimbangkan hal tersebut sebelum saya gantung sepatu. Seperti yang saya bilang hubungan saya dengan FA terus berlanjut. Saya pun yakin dalam 20, 30, 40 tahun mendatang, saya akan bekerja untuk Inggris lagi.
Apa prioritas Anda saat ini setelah keputusan mundur dari Timnas?
Prioritas saya saat ini adalah Liverpool. Saya ingin menyelesaikan karir saya di Liverpool di puncak kesuksesan. Saya masih punya kontrak setahun di sana. Jadi, buat saya, fokusnya ada di musim ini. Saya harap masih bisa berkontribusi besar untuk Liverpool. Karena saya tahu Brendan Rodgers sudah menciptakan tim yang fantastis. Kami punya beberapa pemain berkelas dunia dari musim lalu meski harus kehilangan Luis Suarez. Tentu saja, semua mata tertuju kepada kami dan jelas ini akan jadi musim yang menarik. Mimpi saya tetap sama, yaitu untuk bisa mengangkat trofi Liga Inggris di akhir musim.
Saya tetap menjadi penggemar berat Timnas Inggris. Saya masih mendapatkan respek dari penggemar dan staf. Jadi, saya yakin saya masih punya peran untuk kemajuan Timnas Inggris. Saya siap memberikan masukan tiap kali mereka bermain untuk Inggris. Saya akan tetap berada di saya untuk menyaksikan pertandingan atau menyapa semua yang saya kenal di sana. Jelas, ini akan terasa berbeda karena saya bukan lagi pemain sekaligus kapten untuk mereka. Tetapi saya berharap saya masih bisa membantu mereka untuk berkembang.
No comments:
Post a Comment