Liverpool - Ketika ada sebuah pertanyaan 'Kapan terakhir Liverpool memiliki duet lapangan tengah terbaiknya?' pasti seluruh Liverpudlian sepakat menyebut kolaborasi Steven Gerrard dan Xabi Alonso dari 2004-2008 adalah yang terbaik dalam sepakbola modern.
Namun sejak musim kompetisi 2009-2010, dua sejoli lapangan tengah The Reds tersebut sudah tidak bersama lagi. Xabi Alonso memutuskan pindah untuk mengejar cita-citanya bermain bersama Real Madrid. Dengan 30 juta Euro, El Real sukses menembus gelandang bertahan Spanyol tersebut dan mempertahankannya hingga sekarang.
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah 'Apakah hal tersebut murni keputusan Xabi sendiri?'. Sebelum Xabi Alonso akhirnya meninggalkan Liverpool, desas desus Rafael Benitez ingin memboyong gelandang Aston Villa saat itu, Gareth Barry berkembang di media meski pada akhirnya gagal karena proses negosiasi terbentur deadline.
Dan salah satu saksi hidup proses transfer tersebut, Steven Gerrard mengetahui semuanya. Menurut kapten Liverpool tersebut, adalah sang manajer, Rafael Benitez yang berusaha memaksa Alonso keluar karena keinginan untuk memboyong Barry sangat besar. "Xabi Alonso punya masalah yang dimulai saat Rafa ingin membawa masuk Gareth Barry dan menjual Xabi pada musim panas 2008." ungkap Gerrard dalam buku terbarunya, My Liverpool Story.
"Aku tidak menyalahkan Xabi yang melibatkan agennya saat itu. Memang sulit untuknya menolak tawaran dari Real Madrid khususnya kala manajer berusaha menjual Xabi di saat dirinya sudah nyaman bermain." tambahnya.
Gerrard bahkan menyebut Xabi sangat kecewa dipaksa keluar oleh Benitez karena dirinya masih mencintai Liverpool. "Ketika beberapa pemain pergi, mereka pasti berpikir seberapa besar cinta mereka untuk Liverpool dan mengapa pergi sangat membunuh mereka. Xabi sangat kecewa meninggalkan Liverpool." tutur Gerrard.
"Dia mencintai klub ini dan percaya kepadaku kalau dia masih menjadi pendukung Liverpool." jelas pria 32 tahun tersebut.
Mengenai kedekatannya dengan Alonso, Gerrard mengaku masih sering berkirim pesan dengan mantan pemain Real Sociedad tersebut. "Sebelum pertandingan besar yang dia akan jalani, aku akan selalu mengirimkannya pesan selamat bertanding dan dia melakukan hal yang sama. Dia pemain yang hebat dan pria yang hebat pula." tutup Gerrard.
Namun sejak musim kompetisi 2009-2010, dua sejoli lapangan tengah The Reds tersebut sudah tidak bersama lagi. Xabi Alonso memutuskan pindah untuk mengejar cita-citanya bermain bersama Real Madrid. Dengan 30 juta Euro, El Real sukses menembus gelandang bertahan Spanyol tersebut dan mempertahankannya hingga sekarang.
Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah 'Apakah hal tersebut murni keputusan Xabi sendiri?'. Sebelum Xabi Alonso akhirnya meninggalkan Liverpool, desas desus Rafael Benitez ingin memboyong gelandang Aston Villa saat itu, Gareth Barry berkembang di media meski pada akhirnya gagal karena proses negosiasi terbentur deadline.
Dan salah satu saksi hidup proses transfer tersebut, Steven Gerrard mengetahui semuanya. Menurut kapten Liverpool tersebut, adalah sang manajer, Rafael Benitez yang berusaha memaksa Alonso keluar karena keinginan untuk memboyong Barry sangat besar. "Xabi Alonso punya masalah yang dimulai saat Rafa ingin membawa masuk Gareth Barry dan menjual Xabi pada musim panas 2008." ungkap Gerrard dalam buku terbarunya, My Liverpool Story.
"Aku tidak menyalahkan Xabi yang melibatkan agennya saat itu. Memang sulit untuknya menolak tawaran dari Real Madrid khususnya kala manajer berusaha menjual Xabi di saat dirinya sudah nyaman bermain." tambahnya.
Gerrard bahkan menyebut Xabi sangat kecewa dipaksa keluar oleh Benitez karena dirinya masih mencintai Liverpool. "Ketika beberapa pemain pergi, mereka pasti berpikir seberapa besar cinta mereka untuk Liverpool dan mengapa pergi sangat membunuh mereka. Xabi sangat kecewa meninggalkan Liverpool." tutur Gerrard.
"Dia mencintai klub ini dan percaya kepadaku kalau dia masih menjadi pendukung Liverpool." jelas pria 32 tahun tersebut.
Mengenai kedekatannya dengan Alonso, Gerrard mengaku masih sering berkirim pesan dengan mantan pemain Real Sociedad tersebut. "Sebelum pertandingan besar yang dia akan jalani, aku akan selalu mengirimkannya pesan selamat bertanding dan dia melakukan hal yang sama. Dia pemain yang hebat dan pria yang hebat pula." tutup Gerrard.
No comments:
Post a Comment