Tuesday, May 03, 2011

Sami Hyypia, You'll Never Walk Alone

Sami Hyypia, Pemimpin Sejati
Sami Hyypia mengumumkan keputusannya untuk pensiun hari ini. Mari kita sorot balik karir Sami Hyypia. Pemain dengan julukan " The Last Man Standing " ini terlahir dengan nama Sami Tuomas Hyypiä. Beliau dilahirkan di Porvoo, Finlandia, pada 7 Oktober 1973. Sami Hyypia adalah seorang penggemar Liverpool sejak kecil. Karir senior Hyypia dimulai di klub MyPa yang bermain di Liga Finlandia. Ia membukukan 96 caps dengan 8 gol. Selama 4 tahun di klub tersebut, Sami memenangkan Piala Finlandia dua kali, pada 1992 dan 1995. Kemudian ia pindah ke klub Willem II. Sami Hyypia berhasil membawa klub Willem II ke zona Liga Champions, dan membukukan 100 caps dengan 3 gol.

Saat Memenangi UEFA Cup 2001
1999, tahun yang bersejarah bagi Sami Hyypia, juga bagi Liverpool. Sami pindah ke klub kesayangannya sejak kecil. 10 tahun karir manis dibuka dengan transfer senilai £2.6 juta pounds. Liverpudlian segera jatuh cinta kepada Hyypia. Tenang, tangguh dalam duel udara, tekel bagus, dan jiwa kepemimpinan menonjol, mengingatkan kepada defender legendaris Ron Yeats. Uniknya, Yeats sendiri yang menangkap bakat besar seorang Sami Hyypia, ketika ia bermain untuk Finlandia melawan Jerman. Berpartner dengan Stephane Henchoz dan Carragher, pertahanan Liverpool begitu solid. Alan Hansen bahkan mengakui ingin bermain dengannya.Sami Hyypia juga menjadi bagian skuad yang memenangkan Treble Winner pada 2001, dan pada 2002, Hyypia didaulat menjadi kapten.

Stevie dan Hyppia
Masa bakti Sami sebagai kapten memang tidak lama, karena pada 2003, Hyypia digantikan oleh, siapa lagi kalau bukan Captain Fantastic Steven Gerrard. Tetapi Sami sendiri menerima keputusan Houllier dengan lapang dada. Hyypia mendukung penuh keputusan tersebut.

Pertandingan di level Eropa dari 20 November 2001 hingga 21 Februari 2006 (57 pertandingan) tidak satupun Sami Hyypia lewatkan. Sami Hyypia pun terkenal disiplin. Percaya atau tidak, Sami hanya sekali mendapat kartu merah sepanjang karirnya. 2003, melawan Manchester United. Hyypia menarik kaos Van Nistelrooy di dalam kotak penalti. Wasit memberikan kartu merah langsung. Penalti diberikan. "It was an agony to watch the game from the dressing room," kata Sami. Sejak debutnya bersama Liverpool pada 7 Agustus 1999 melawan Sheffield Wednesday, Sami terus berkontribusi bagi Liverpool. 

Keduanya Truly Inspiring
Pengabdian terbesarnya? Perlukah kami menceritakan tentang Istanbul 2005? Keputusan Benitez yang membawa sukses di Liga Champions tersebut dimulai pada 2004, ketika Rafa memindahkan Sami Hyypia ke posisi CB. Berpartner dengan Carragher di tengah, Sami menemukan ritme permainan terbaiknya. Pertahanan solid. Lini tengah bebas berkreasi. Setelah memenangkan UCL, Sami sempat diisukan akan pindah, tetapi pada 10 Agustus 2005, Hyypia menandatangani kontrak 3 tahun. Namum pada musim 05/06, Sami harus turun pangkat lagi menjadi kapten ketiga di bawah Gerrard dan Carragher. Tetapi keputusan tersebut tidak menyurutkan semangat Sami Hyypia. Ia menjadi bagian skuad yang memenangkan FA Cup.Walaupun pada penalty shootout Sami tidak berhasil membukukan gol, Hyypia telah berkontribusi sangat banyak pada kemenangan tersebut.Pada 2007, Sami Hyypia banyak diisukan hengkang dari Anfield, tapi ia memutuskan untuk setia pada kontraknya.

Tatapan Sami Ke Trofi UCL 2005
Kesetiaan yang harus dibayar dengan patahnya tulang hidung Sami Hyypia pada peryandingan melawan Sunderland, 25 Agustus 2007 saat   Daryl Murphy melayangkan sikut " gratis " yang berakibat Sami harus mengalami patah hidung.Tetapi Sami Hyypia kembali mengabdi hanya dalam jarak 3 hari, pada pertandingan UCL melawan Tolouse. Sami bahkan mencetak gol. Akhir 2008, Sami kembali memperpanjang kontrak selama setahun. Ia ingin menjadi contoh bagi defender muda, Agger dan Skrtel. September 2008, Hyypia tidak dimasukkan ke dalam skuad Champions League karena peraturan mengenai home-grown players. Akhir musim 08/09, Sami memutuskan untuk hengkang ke Bayer Leverkusen. Ia memiliki pilihan untuk bergabung dalam coaching staff, tetapi Sami memutuskan untuk tetap bermain. Sami tetap menginginkan untuk bergabung dalam coaching staff Liverpool suatu hari. 

Penghormatan Terakhir Stevie Untuk Sami
Pertandingan terakhir Sami Hyypia untuk LFC adalah melawan Tottenham Hotspur, 24 Mei 2009 atau tepat 3578 hari setelah debutnya. Rafa Benitze ketika itu sengaja mengulur-ulur waktu untuk memainkan Sami di pertandingan terakhirnya untuk Liverpool, akhirnya memasukkan Sami Hyypia setelah 45.000 fans Liverpool meneriakkan nama " Sami Hyypia " sejak menit 80. Sami Hyypia menggantikan Gerrard di menit ke 84. Stevie memasangkan sendiri ban kapten ke lengan Sami. Sami Hyypia dalam pertandingan tersebut hampir mencetak gol saat last-standing header masih sedikit di atas mistar gawang. Setelah pertandingan berakhir, emosi meluap. Sami Hyypia memperoleh standing ovation dari seluruh Kopite yang hadir di Anfield. Sami diarak keliling Anfield oleh rekan-rekannya sebagai kehormatan terakhir untuk legenda Liverpool yang bermain di hari terakhirnya bersama Liverpool 

The Kop For Sami Hyypia
 Selama di Liverpool, Sami membukukan 317 caps dengan 22 gol. Sami Hyypia, Sang Legenda, resmi pindah ke Bayer Leverkusen, klub Bundesliga, dan menjadi salah satu pemain paling penting bagi mereka. Roy Hodgson sempat membujuk Sami untuk kembali ke Liverpool awal musim 10/11, tetapi tanpa hasil. Leverkusen telah jatuh cinta pada Sami. 6 Oktober 2010, Sami Hyypia menyatakan bahwa ia akan menjadi asisten pelatih untuk Leverkusen setelah ia pensiun. 2 Mei 2011, dengan dua pertandingan tersisa di Bundesliga, Sami Hyypia menyatakan untuk pensiun dari sepakbola di akhir musim ini. 


Sedikit Hyypia Fun Fact: Ayah dan ibu Sami, Jouko dan Irma Hyypia, keduanya adalah pesepakbola. Sami bahkan menyatakan bahwa ia hanya memiliki satu pilihan karir dalam hidupnya: menjadi pesepakbola. Sami Hyypia, barangkali menjadi seorang legenda dari sedikit legenda yang memiliki dedikasi tinggi kepada klub yang dia bela dan menjadi salah satu pemimpin Liverpool di lapangan yang pantas untuk dikenang selamanya. 19 tahun karirnya sebagai pemain sepakbola, dia akhiri dengan banyak trofi yang dia persembahkan untuk kita. Thank You, Sami Hyypia. You'll Never Walk Alone

1 comment: