Monday, April 28, 2014

Soal Blunder Gerrard, Tidak Ada Yang Perlu Tertawa

Liverpool - Harapan Liverpool untuk memutus rangkaian puasa gelar Liga Inggris kembali terhambat. Penyebabnya adalah kekalahan yang diderita The Reds di tangan Chelsea, akhir pekan lalu.

Dan sang kapten, Steven Gerrard turut berandil besar dalam kekalahan yang derita Liverpool. Blunder besarnya yang terjadi di menit akhir babak pertama membuat Demba Ba dengan mudah mencetak gol pembuka untuk The Blues.

Yang menarik, blunder tersebut dilakukan pria 33 tahun usai ia menegaskan Liverpool tidak boleh terpeleset di beberapa laga terakhir. Media pun mulai tertarik menyudutkannya.

Namun buat manajer The Blues, Jose Mourinho, Gerrard tidak perlu mendapatkan kritikan soal blundernya. "Tida ada yang perlu dinikmati ketika seseorang membuat kesalahan besar," ujarnya.

Hal yang sama juga dilontarkan Brendan Rodgers. "Dia telah membela klub ini dalam waktu yang cukup lama dan kami berada di posisinya karena dia," pandang Rodgers.

"Tidak ada yang perlu disalahkan," jelasnya.

Akibat kekalahan tersebut, Liverpool mau tidak mau harus memenangkan dua laga yang tersisa. Sambil berharap Manchester City terpeleset.

Sunday, April 27, 2014

Gerrard Soal Introvert dan Dosa Terbesarnya

"Saya masih menggantungkan harapan kepada hari di mana saya memiliki kesempatan kecil untuk menjadi juara liga dan saya pikir ini adalah saatnya untuk merealisasikannya,". Ujaran tersebut dilontarkan Steven Gerrard saat menyadari dirinya hanya tinggal selangkah meraih mimpi utamanya tersebut.

Bagaimana tidak, Liverpool masih nyaman berada di pucuk klasemen sementara Liga Inggris dengan perbedaan lima poin dari Chelsea. Dengan menyisakan tiga laga lagi, The Reds diharapkan mulus hingga akhir musim.

Pertanyaan apakah Gerrard sudah pantas meraih medali BPL pertamanya pun muncul. Namun kini, semua pecinta sepakbola sepakat untuk memberikan penegasan ini adalah waktunya bagi kapten sekaligus roh permainan Liverpool menyandang status jawara Liga Inggris. 

11 gol dan 10 assist-nya di liga menjadi bukti keseriusannya untuk memecahkan kutukan 24 tahun The Reds tanpa gelar di liga. Meski, pria 33 tahun harus rela bermain lebih ke dalam untuk menjaga keseimbangan.

Kembali, pantas atau tidaknya, semua harus kembali ke sosok Gerrard itu sendiri. Well, wawancara eksklusifnya dengan Telegraph bisa sedikit memberikan gambaran kehidupannya jelang perengkuhan gelar Liga Inggris.

Apa sih tantangan terbesar Anda di musim ini?

Jujur, mengendalikan emosi adalah hal terbesar yang saya harus lakukan. Kami pantas merasakan yang namanya gugup dan semangat yang meluap-meluap. Namun tantangannya adalah bisa atau tidak saya mengendalikan hal tersebut untuk tidak keluar di saat yang belum tepat.

Tidak seperti yang lain, mengapa Anda jarang sekali menghabiskan waktu di luar bersama rekan-rekan Anda?

Saya bisa dikatakan bukan tipe orang yang doyan keluyuran mengitari kota. Dari waktu ke waktu, saya mungkin keliling kota sebulan sekali. Entah kenapa, karena saya lebih merasa nyaman berada di rumah sendiri. Selepas latihan, saya biasanya langsung pulang, sehingga saya bisa berkumpul dengan istri dan ketiga anak saya. Itu yang membuat saya lega usai menjalani aktivitas. Tapi bukan berarti saya tidak suka keliling kota Liverpool. Saya merasa bangga dengan fakta darimana saya berasal dan saya sangat mencintai kota ini. Tetapi orang akan mengerti betapa sulitnya berada di posisi seperti saya ini.

Apa perasaan Anda saat seorang Zinadine Zidane melontarkan pujian?

Dengar, pujian dari Zidane cukup membuat saya tersanjung. Dia adalah seorang pahlawan bagi saya dan telah banyak melakukan hal-hal hebat di atas lapangan. Dia memang sangat jenius. Jadi ketika Anda mendengar ia memberikan pujian, itu adalah hal yang menarik. Tetapi Anda pantas mendapatkan sesuatu yang Anda inginkan ketika hal tersebut benar-benar terjadi. Kami pantas berada di puncak klasemen. Saya merasa ini adalah tim terbaik, tetapi kami belum menang apa-apa. Di awal musim saja, kami tidak memikirkan bisa terjun ke perburuan gelar juara. Tetapi saya percaya kami lebih pantas berada di atas empat besar.

Seberapa putus asa kah Anda dalam beberapa musim ke belakang?

Ada beberapa momen ketika saya merasa sudah putus asa. Apalagi ketika Anda melihat tim ini harus menyelesaikan musim di posisi ketujuh dan delapan, jelas sulit dicerna oleh mental para pemain. Belum lagi di akhir musim, Anda menyaksikan tim-tim kaya menghabiskan uang mereka untuk membentuk skuat yang kokoh. Tetapi ketika Brendan datang, saya merasa sudah sangat cocok. Bukan karena keinginan dia, tetapi saya menyukai visinya. Saya sangat percaya dengan manajer ini dan rencana-rencannya. Dia sosok yang hebat untuk usia yang masih 41 tahun. Saya pikir dia terus berkembang menjadi salah satu manajer terbaik di dunia dan saya harap Brendan masih ada di sini ketika saya pensiun nanti. Saya yakin klub ini berada di tangan-tangan yang hebat.

Jadi bisa dibilang, Brendan Rodgers adalah kuncinya?

Dia adalah seorang pemenang. Dia lapar akan kesuksesan dan dia melakukan semua hal yang tepat sasaran. Dia juga memperlakukan pemain dengan baik. Bahkan dia tidak ingin mengontrol klub ini atau terlibat dalam suatu hal yang tidak ada hubungannya dengannya. Dia hanya ingin terus fokus melatih dan meningkatkan kualitas individu di tim ini. Itu yang diinginkan para suporter.

Tentang momen di akhir laga kontra Manchester City, ada komentar?

Saya tidak tahu kalau momen itu akan menjadi isu yang besar. Karena sampai saya balik ke ruang ganti, saya baru sadar apa yang telah saya lakukan. Saya tidak tahu kalau ada kamera yang berada sangat dekat dengan kerumunan itu. Karena jujur, saya tidak ingin mereka mendengar apa yang saya katakan. Tapi itu adalah momen yang sangat emosional. Makanya saya sedikit berada di luar batas.

Seberapa besar ingatan Anda tentang Tragedi Hillsborough?

Saya tidak harus pergi ke monumen Hillsborough untuk mengenang. Saya punya ingatan sendiri tentang kabar pertama dari Hillsborough dan kabar meninggalnya Jon-Paul. Jadi, saya tidak harus datang ke monumen peringatan atau berselancar di internet untuk menemukan semua hal tentang Hillsborough. 

Steve Peters bisa dibilang penyelamat karir Anda dulu. Merasa punya hutang budi?

Ya, jelas. Ada momen di mana saya dihadapkan dengan empat opini dari empat dokter spesialis yang berbeda. Saya kemudian membuat sebuah keputusan yang sangat krusial untuk mendengarkan opini dari Steve Peters. Saya nyaman dengan perawatan yang dihadirkan oleh Steve. Saya terus berhubungan dengan dia karena saya berpikir kalau dia bisa membuat saya merasa sangat nyaman, jelas dia bisa membantu saya untuk kembali bermain. Jadi saran saya untuk para pemain dan klub adalah gunakan seorang ahli sangat menguasai bidangnya.

Rodgers pernah menyebut para kegagalan The Three Lions di Piala Dunia adalah kurang percaya diri. Menurut Anda?

Saya tidak ingin membelanya. Tetapi menurut saya komentar Brendan soal pemain Inggris yang kurang percaya diri ada benarnya. Jelas, ini adalah isu yang sensitif jika sudah membicarakan ekspektasi Inggris dan apakah sudah tepat waktunya Inggris masuk ke Piala Dunia. Tetapi Brendan sendiri percaya kalau para pemain Inggris sangat bagus dan bisa dilatih untuk masuk ke jalan kesuksesan.

Nyaman dengan posisi baru Anda?

Pengalaman saya bermain di bek kanan, bek sayap, gelandang bertahan untuk Inggris memberikan saya banyak pelajaran. Tetapi saya lebih nyaman bermain dengan bola, mengatur tempo dan memberikan kontribusi berupa assist maupun gol. Itu yang sangat saya ingin lakukan.

Usaha apa yang Anda akan lakukan guna mempertahankan puncak klasemen hingga akhir musim?

Kami ingin meneruskan tren kemenangan beruntun hingga akhir musim. Tetapi kembali ke hal menahan emosi. Saya harus memperlakukan tiga laga terakhir layaknya kertas kosong. Akan sangat bodoh bagi saya berpikir kalau kami sudah berada di posisi yang aman. Itu adalah mental bunuh diri.

Seberapa besar keinginan Anda untuk membahagiakan para penggemar di musim ini?

Saya suka memandang kebahagiaan yang tercermin di wajah para fans musim ini. Saya senang dengan senyum mereka saat ini. Saya senang mereka masih mau bermimpi dan percaya. Ini adalah sesuatu yang sempat absen dalam waktu yang cukup lama. Kami memang banyak memiliki kenangan, mimpi dan laga-laga hebat di kompetisi piala. Tetapi terasa beda karena ini adalah kompetisi liga.

Apa pesan Anda untuk para pemain muda yang masih menggali potensi?

Ini adalah posisi yang selalu saya inginkan. Bahkan sejak saya mulai masuk ke tim utama, menjadi skuat inti dan menyingkirkan pemain lain dari posisi yang saya jalani sekarang. Banyak yang bertanya bagaimana saya bisa mengatasi beban yang ada. Jawabannya cuma satu, cintailah pekerjaan ini.

Kontrak Anda akan habis di akhir musim depan. Ada pembicaraan soal perpanjangan?

Bukan hal yang penting untuk di bahas. Tetapi klub dan saya tahu kalau kami memiliki hubungan yang erat. Jadi ini bukan sebuah isu. Mereka tahu, saya tahu dan saya yakin jalan keluar sudah ada sejak jauh-jauh hari. Saya bahagia dengan momen yang saya rasakan saat ini. Saya suka dengan visi manajer dan para staf pelatih. Dan saya sangat mengagumi rekan-rekan saya.

Apakah fakta Liverpool belum pernah juara di era Premier League mengganggu Anda?

Saya merasa sangat nyaman dengan posisi saat ini. Mengingat di masa lalu, saya cukup frustrasi dan saya tidak berpikir akan seperti ini. Dan buat kami yang sudah sejak 1990 belum lagi juara liga jelas menjadi sebuah minus tersendiri. Karena untuk klub dengan sejarah besar seperti Liverpool, puasa 24 tahun adalah fakta yang memalukan. 

Andai saja Liverpool tidak juara di musim ini, apa yang Anda ingin katakan?

Saya akan mempergunakan kesempatan untuk seperti ini adalah kesempatan satu-satunya. Karena Liga Inggris sangatlah kuat dan tidak ada yang menjamin kami bisa juara di musim depan. Lihatlah Manchester United saat mereka mendominasi selama beberapa tahun, mereka juara dan di musim ini banyak yang berubah. Karena semua hal yang terjadi berubah dengan cepatnya. Jadi merupakan sebuah dosa bagi saya untuk berkata "Liverpool tidak juara musim ini, mungkin tahun depan,".

Berani menyandingkan trofi Liga Inggris dengan Liga Champions?

Untuk menyebut apakah ini sebuah kegagalan atau keberhasilan, saya harus menunggu ketika hal tersebut benar-benar terjadi. Sulit bagi saya untuk menyandingkan gelar Liga Inggris bersama Liga Champions 2005 lalu. Tetapi ini akan menjadi raihan yang fenomenal bagi saya.

Perasaan Anda jadi panutan di ruang ganti?

Saya pikir sekarang di ruang ganti, semua orang memperhatikan saya, bagaimana saya bertindak. Jadi penting bagi saya untuk tetap tenang dan berpikir positif. Tetapi mereka tahu di mana saya berada kalau mereka membutuhkan saya. Karena itu adalah tugas saya. Jadi, kalau para penggemar dan para staff memperhatikan saya, itu adalah hal yang bagus dan saya sudah siap untuk itu.

Wednesday, April 16, 2014

Gerrard: 10 Kemenangan Bukan Apa-Apa Kalau Kau Tak Juara

Liverpool - Laju Liverpool untuk meraih gelar Liga Inggris di musim ini semakin mulus saja. 10 laga tanpa kalah jadi bukti betapa seriusnya pasukan Brendan Rodgers merajut mimpi tersebut.

Syarat menang di empat laga terakhir seharusnya mudah dilewati oleh Luis Suarez dan kawan-kawan. Namun masalah inkonsistensi masih cukup menghantui mereka, terutama soal rapuhnya lini belakang.

Sang kapten, Gerrard pun menegaskan timnya tidak akan menganggap remeh siapapun, termasuk Norwich City. "Kami harus memperlakukan Norwich sama seperi AC Milan di 2015 lalu. Kami harus lupakan apa yang mereka kenakan. Perlakukan mereka seperti pemain terbaik di dunia," tegasnya yang dilansir oleh Sky Sports.

"Setiap laga akan sangat menentukan karena kami sudah mendekati akhir musim," tambah Gerrard.

Sebagai gambarannya, Gerrard lebih ingin melihat pasukan Neil Adams seperti Manchester United. "Jelas, Man City adalah lawan berat di Anfield karena mereka bersaing dengan kami. Tetapi Norwich bisa menjad Man City, Chelsea, Manchester United. Mereka sebesar itu," tambahnya.

Kerja keras adalah kunci yang bakal dipertegas The Reds di sisa laga musim ini. "Anda tidak mendapatkan apa-apa dari 10 kemenangan di liga. Yang menjadi kuncinya adalah kami harus terus bekerja keras," pandangnya.

"Kami bisa saja menang di 13 laga tetapi saat kami kalah sekali, kami tidak akan mendapatkan apa-apa. Semua orang hanya akan ingat kalau kami bisa juara," tutup Gerrard.

Sunday, April 13, 2014

Empat Laga Tersisa, Gerrard: Liverpool Harus Tetap Membumi..

Liverpool - Air mata sang kapten, Steven Gerrard tumpah ruah usai peluit penanda berakhirnya laga Liverpool kontra Manchester City di Anfield dibunyikan. Gelandang bertahan berusia 33 tahun ini merasa lega usai tertekan selama 90 menit lebih.

Sejak melakukan debutnya di musim 1998/1999, Gerrard belum pernah merasakan berada di ujung jalan merengkuh gelar liga seperti ini. Dengan menyisakan empat laga lagi, mimpinya untuk mengangkat trofi Liga Inggris pertama kalinya semakin mendekati kenyataan. 

Bahkan usai laga, Gerrard mengumpulkan semua rekannya. Ia menyerukan agar tidak lengah di laga selanjutnya demi mimpi yang masih dalam proses penggapaian.

Namun Gerrard adalah Gerrard, sosok pemimpin yang enggan menjanjikan sesuatu tanpa ada bukti. "Ini adalah laga yang sangat emosional. Tetapi kami harus tetap merunduk karena masih ada empat laga lagi," ucapnya usai laga.

"Tetapi kemenangan ini sangat berarti banyak, khususnya ketika gol terakhir terjadi. Mungkin ini adalah penegasan kalau kami adalah salah satu calon juara," jelas Gerrard.

Memang tidak dapat dipungkiri, laganya berjalan sangat ketat. Terlebih, The Reds sempat nyaris putus asa kala gol kedua The Citizens terjadi.

"Mungkin, ini adalah 90 menit terlama yang saya pernah mainkan. Saya merasa detak jarum jam berjalan mundur," ucapnya.

Pada akhirnya, Gerrard melihat perjalanan masih sangat panjang di mana ada Norwich City yang sudah menunggu. "Kami punya empat laga tersisa. Semua orang berkata ini adalah laga terbesar kami. Tetapi saya tidak setuju," pandang Gerrard.

"Norwich adalah laga besar selanjutnya. Kami belum menang apa-apa," tutupnya.

Monday, April 07, 2014

Kata Juara Belum Terbesit di Pikiran Gerrard

Liverpool - Semua orang boleh bermimpi. Namun hanya kerja keras yang dapat mewujudkan mimpi untuk menjadi kenyataan. 

Prinsip ini yang masih setia dipegang teguh oleh Steven Gerrard. Kapten sekaligus nyawa permainan Liverpool ini masih menginginkan gelar Liga Inggris pertamanya.

Dan di musim ini secara mengejutkan, The Reds tampil sangat prima di paruh kedua. Sembilan kemenangan beruntung menghantarkan mereka ke puncak klasemen sementara, bersaing dengan Manchester City dengan 74 poin.

Terakhir, West Ham United diterjang 2-1 di Upton Park. Mereka pun hanya membutuhkan lima kemenangan lagi untuk meraih gelar ke-19.

Namun buat pria 33 tahun, hingga saat ini, timnya belum bisa disebut juara. "Saya tidak yakin kami sudah berada di ujung gelar juara. Masih ada lima laga lagi dan semuanya penting," ujarnya yang dilansir oleh BBC.

"Kalau kami mengalahkan Manchester City minggu depan, hanya tiga poin yang kami raih," jelas Gerrard.

Pemain yang sudah berseragam Liverpool sejak usia sembilan tahun tersebut turut memuji kekompakan yang hadir selama laga tersebut. "Ini adalah laga yang berat dan semalam 90 menit, kami dipaksa bekerja keras," ucapnya.

"Tetapi di akhir, kami menemukan iramanya. Dan karakter serta kebersamaan kembali hadir di tim ini," tutup Gerrard. Semangat!

Friday, April 04, 2014

Gerrard Siapkan Ruang Untuk Medali Liga Inggris

Liverpool - Liverpool tengah berada di atas angin. Dengan enam laga tersisa, The Reds masih berpeluang untuk menjadi juara Liga Inggris melihat beberapa rival utama seperti Arsenal dan Chelsea telah kehabisan bensin.

Pasukan Brendan Rodgers kini hanya memiliki satu rival utama, Manchester City. Permasalahan utamanya adalah The Citizens masih berhutang dua laga termasuk saat bertandang ke Anfield beberapa pekan mendatang.

Namun sang kapten, Steven Gerrard yakin The Reds bisa mengakhir musim ini dengan indah. Bahkan, tidak tanggung-tanggu, Gerrard sudah menyiapkan salah satu sisi ruang memorabilianya untuk medali Liga Inggris.

 "Kota ini bakalan berguncang lagi kalau kami bisa menang liga lagi. Jauh lebih besar besar dari saat kami juara Liga Champions," ucapnya.

"Bahkan, saya sudah memikirkan di mana saya akan menempatkan medali Liga Inggris nanti," jelas Gerrard.

Namun, pria 33 tahun juga mewanti-wanti rekan-rekannya untuk tidak bermawas diri dulu. "Saya sudah memikirkan hal tersebut sejak lama dan saya ingin cepat terjadi. Tetapi hingga saat ini, kami belum menang apa-apa," pandangnya.

"Penting bagi saya dan para pemain untuk tidak melupakan mimpi ini. Tetapi mimpi hanya terjadi saat tugas kami selesai dan masih ada enam laga berat lainnya," tutup Gerrard.

Akhir pekan ini, The Reds mendapatkan lawan yang cukup mudah, West Ham United. Namun mereka diharapkan waspada karena inskonsistensi masih bisa datang kapan saja.